Konten dari Pengguna

Membangun UMKM di Kelurahan Kedungkandang

Dyan Firatih Roh Dhaniyah
Mahasiswa Jurusan Akuntansi-Universitas Muhammadiyah Malang
22 November 2021 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyan Firatih Roh Dhaniyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Usaha UMKM yang saya buat adalah mengenai usaha makanan ringan. Makanan yang saya buat berbahan dasar tahu yang diisi dengan bumbu-bumbu lain. UMKM yang saya kembangkan ini, tidak memerlukan banyak tim sehingga saya mengerjakannya sendiri,” ujar Ibu Ida.
ADVERTISEMENT
Salah satu UMKM yang terdapat di Kelurahan Kedungkandang tepatnya di Kota Malang ialah pembuatan tahu isi. Di tempat Ibu Ida, tahu isi tersebut dikenal dengan tahu melotot, karena rasa pedas nya yang nampol. Walaupun store dari Ibu Ida ini berada di pinggir kota, tetapi rasa yang disajikan dari makanan khas tersebut sangat pas. Bahkan seperti makanan-makanan kota yang terdapat di Kota Malang.
“Rasa nya sangat enak tahu melotot ini. Rasa pedas, asin, gurih juga sangat pas. Saya sangat menyukai makanan ini dan harga yang ditawarkan cocok untuk kantong mahasiswa,” ujar Ella sebagai salah satu mahasiswa ternama di Kota Malang.
Tahu melotot hasil karya Ibu Ida. Foto: Dyan
Strategi marketing yang diterapkan oleh Ibu Ida sangat lah bagus. Ibu Ida membagikan strategi marketing kepada tim. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan bahwa pembuatan makanan yang dilakukan harus mengikuti perkembangan zaman agar makanan yang diolah dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar, terlebih masyarakat di kampung tersebut merupakan masyarakat yang berada di pinggir kota. Jadi, makanan yang diciptakan harus memiliki ciri khas kota, sehingga masyarakat sekitar tidak perlu datang ke kota untuk merasakan makanan khas kota.
ADVERTISEMENT
Dalam kewirausahaan penerapan strategi marketing ini sangatlah dibutuhkan, agar konsumen dapat mengenal produk yang kita ciptakan. Selain itu marketing juga memiliki tujuan, yaitu dapat menarik perhatian pembeli. Strategi marketing dari satu pihak dengan pihak yang lain tentu berbeda, karena terdapat beberapa faktor yang berbeda pula contohnya adalah lokasi dari store tersebut.
Awal mula Ibu Ida menciptakan tahu melotot sebagai UMKM yaitu Ibu Ida pergi ke kota untuk belanja makanan pokok dan juga belanja bulanan. Kemudian Ibu Ida membeli makanan di pinggir jalan yang dikenal sebagai tahu isi. Ibu Ida tahu, bahwa remaja-remaja jaman sekarang sangat suka dengan makanan yang pedas-pedas. Sehingga Ibu Ida mempunyai ide tentang pembuatan makanan tahu isi menjadi tahu yang pedas.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada yang tidak bisa, semuanya pasti bisa. Tergantung niat dan usaha yang kita lakukan. Saya membangun UMKM dengan jenis makanan tahu melotot ini juga ada jatuh bangunnya. Akan tetapi kita harus belajar, bagaimana cara kita menghadapi situasi disaat pemasaran lagi down dan dari itu kita juga harus banyak belajar dan juga evaluasi dari kinerja yang telah kita berikan,” ujar Ibu Ida ketika memberikan saran kepada tim.
Selain tahu melotot sebagai UMKM di salah satu Kelurahan Kedungkandang, ada banyak lagi UMKM yang dikembangkan oleh warga sekitar, contohnya adalah rajutan. Rajutan menjadi hal yang trending baru-baru ini, dimulai dari rajutan baju, rajutan boneka mini, rajutan gantungan kunci dan lain sebagainya. Pengembangan UMKM tentang rajut ini juga dikembangkan oleh masyarakat sekitar dengan didampingi oleh dua moderator.
ADVERTISEMENT
Oleh: Dyan Firatih Roh Dhaniyah-Jurusan Akuntansi-Universitas Muhammadiyah Malang