Konten dari Pengguna

Digitalisasi Sastra dan Pariwisata

dyanipradespratiwi
Penulis merupakan Dosen Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Andalas
11 Agustus 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dyanipradespratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suntingan Gambar oleh Dyani Prades Pratiwi: Digitalisasi Sastra dan Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Suntingan Gambar oleh Dyani Prades Pratiwi: Digitalisasi Sastra dan Pariwisata
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi kini membuat segala sektor kehidupan bertransformasi dalam bentuk digital, termasuk bidang sastra dan bidang pariwisata. Kedua bidang tersebut memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan diri. Manfaat teknologi dalam mendigitasi dapat diimplementasikan dalam berbagai komponen penting, seperti pendokumentasian, pengarsipan, penciptaan, hingga pemasaran. Bidang Sastra dan Pariwisata memiliki kesamaan pada komponen-komponen tersebut, sehingga kedua bidang ini juga memiliki kesamaan dalam pemanfaatan digital.
ADVERTISEMENT
Bidang Sastra dan Pariwisata kini seringkali bersilangan dan membentuk sebuah bidang interdisiplin yang disebut dengan Sastra Pariwisata. Pada dasarnya, Sastra Pariwisata memberikan hubungan mutualisme kepada masing-masing bidang. Banyak kajian mengenai bidang interdisiplin ini untuk melihat manfaat yang dihasilkan dari persilangan ini. Pada bidang Sastra, Pariwisata berperan dalam menginspirasi terciptanya karya sastra, melestarikan hingga mempromosikan karya sastra. Sementara, bidang Pariwisata mendapatkan manfaat dari sastra sebagai identitas dan media promosi pariwisata.
Penggunaan teknologi digital dalam bidang sastra dan pariwisata tersebut juga dapat diimplementasikan pada bidang interdisiplin Sastra Pariwisata. Digitalisasi sastra yang merupakan hasil pengembangan bidang Sastra dalam pemanfaatan teknologi digital dapat digunakan sebagai media promosi pariwisata. Penggunaan teknologi digital pada sastra tentunya memudahkan strategi pemasaran pariwisata yang memang sudah terbukti ampuh dengan menggunakan teknologi. Sebagaimana yang ditulis oleh Almulali dkk. dalam artikelnya yang berjudul Digital adoption and its impact on tourism arrivals and receipts (2020), teknologi digital merupakan faktor penting dalam bidang pariwisata yang merevolusi bidang tersebut, terutama pada bagian yang berkaitan dengan produk dan bisnis pariwisata.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi sastra merupakan pemanfaatan karya sastra yang didigitasi dari bentuk konvensional berupa kertas atau buku menjadi bentuk digital. Bentuk digital dari karya sastra dapat berupa buku elektronik, buku audio, hingga dalam bentuk audio visual, seperti video dan film. Digitalisasi sastra banyak memberikan dampak positif dalam bidang pendidikan dan bidang ekonomi yang terkait dengan karya sastra tersebut. Pemanfaatan ini tentunya dapat pula diaplikasikan pada bidang pariwisata tanpa mengurangi esensi dari hubungan yang telah dibuktikan sebelumnya dari bidang interdisiplin Sastra Pariwisata.
Digitalisasi sastra dalam bentuk elektronik buku dan audio buku dapat memberikan kemudahan akses kepada masyarakat terhadap karya sastra yang berhubungan dengan destinasi wisata. Buku Eat, Pray, Love karya Elizabeth Gilbert yang kini tersedia dalam bentuk buku elektronik memberikan akses yang lebih mudah untuk dibaca oleh generasi modern yang memiliki tipikal tidak dapat terlepas dari gadget. Buku elektronik memperluas target pasar yang tidak menyenangi buku cetak, sehingga kisah pada buku tentang perjalanan dan destinasi wisata tersebut dapat dinikmati dan menarik masyarakat lebih luas.
ADVERTISEMENT
Jangkauan target pasar yang lebih luas merupakan elemen penting dalam bidang promosi. Media promosi yang tepat tentunya sangat krusial dalam mencapai tujuan tersebut. Selain buku eletronik, karya sastra juga bertransformasi menjadi sebuah film adaptasi. Target pasar tentunya semakin meluas, selain masyarakat penikmat karya sastra dalam bentuk buku, kini dengan digitalisasi sastra dalam bentuk film dapat menjangkau para penonton yang tidak mengenal karya sastra dalam bentuk buku.
Suntingan Gambar oleh Dyani Prades Pratiwi: Visualisasi Sastra melalui Pariwisata
Dengan tampilan audio visual, film dapat memberikan dampak positif dengan memproyeksi karya sastra yang memberikan visualisasi dalam imajinasi menjadi visualisasi dalam bentuk real. Visualisasi yang ditunjukkan dalam film tersebut merupakan visualisasi dari tempat nyata yang dapat dikunjungi oleh penonton yang terpikat oleh pengambilan gambar dan narasi atau cerita. Elemen-elemen sastra yang terdapat pada film, seperti alur, karakter, latar tempat, dan penulis, akan melekat pada lokasi tertentu yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata. Elemen-elemen tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang ada pada film. Salah satu karya sastra yang berhasil mengembangkan bidang pariwisata melalui film, yaitu Lord of The Rings karya J.R.R. Tolkien. Film tersebut terbukti dapat memajukan bidang pariwisata negara Selandia Baru dengan Tolkien’s Tour yang merupakan sebuah wisata untuk mengunjungi lokasi syuting film Lord of The Rings. Di Indonesia, film Laskar Pelangi yang merupakan film adaptasi dari karya sastra dengan judul yang sama juga telah terbukti dapat memajukan pariwisata pada pulau Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Selain film, digitalisasi sastra dalam bentuk audio visual dapat berbentuk video. Video merupakan sebuah media promosi yang efektif dan efisien. Pembuatannya dapat dilakukan hanya dengan menggunakan gawai telepon genggam yang pada masa modern ini sudah dilengkapi dengan kamera dan fitur video, maupun dengan kamera canggih. Pembuatan video yang memberikan opsi kemudahan dalam prosesnya membuat video dapat dibuat oleh siapa saja, baik oleh seorang awam maupun seorang professional.
Dalam bidang pariwisata, biasanya wisatawan akan membuat video tentang aktivitas berwisata yang mencakup destinasi wisata. Destinasi wisata yang berhubungan dengan karya sastra dapat menjadi konten video yang dibuat oleh wisatawan dengan menarasikan atau menceritakan kisah dalam karya sastra tersebut. Penceritaan destinasi wisata yang berhubungan dengan karya sastra memberikan daya tarik sendiri karena melalui lokasi yang ditunjukkan melalui video, narasi yang digunakan merupakan sebuah kisah yang apik yang menunjukkan perwujudan dunia imajinasi ke dunia riil. Video merupakan suatu alat yang dapat menunjukkan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat nyata dan bukan hanya imajinasi. Video merupakan medium yang terasa paling dekat dengan masyarakat karena masyarakat umum dapat mengunjungi tempat-tempat yang ada di sebuah film atau sebuah cerita yang sebelumnya hanya didengar dan dinikmati melalui buku. Video dapat menunjukkan bahwa siapa pun dapat merasakan langsung pengalaman seperti dalam dunia film atau buku.
ADVERTISEMENT
Bidang Pariwisata tidak dapat terlepas oleh keterlibatan strategi ekonomi dan bisnis yang sangat bergantung dengan strategi promosi. Sebagaimana esensi dari promosi yang harus menjangkau target pasar seluas-luasnya, maka medium video harus disertakan dengan penyebaran yang efektif. Media sosial merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan dalam menyebarkan video pariwisata tersebut. Menurut Gebreel dan Shuayb dalam artikelnya yang berjudul Contribution of Social Media Platforms in Tourism Promotion (2022), masyarakat sangat mudah untuk mengakses media sosial, sehingga berguna untuk mempromosikan konten pariwisata secara efektif dan efisien. Fitur yang ditawarkan oleh media sosial juga mendukung masyarakat untuk berbagi pengalaman berwisata dalam bentuk video. Konten pariwisata yang disampaikan dengan narasi yang berhubungan dengan karya sastra dapat melekatkan identitas pada destinasi wisata tersebut. Kemudian, konten tersebut disajikan melalui video, yang menampilkan audio visual dari destinasi wisata yang dapat dilihat dan didengar, membuatnya lebih menarik oleh penonton dan membangkitkan keinginan untuk mengunjungi secara langsung lokasi tersebut. Selain itu, penggunaan media sosial yang dapat menjangkau masyarakat dengan mudah dapat memperluas target pasar. Penyebaran video yang memiliki konten tentang pariwisata yang berhubungan dengan karya sastra dan film melalui media sosial ini dapat menjadi salah satu strategi promosi yang dapat digunakan dalam memajukan bidang pariwisata.
ADVERTISEMENT
Sebagai kesimpulan, Teknologi digital dapat memperkuat hubungan mutualisme yang diciptakan dari interdisiplin Sastra Pariwisata. Sebagaimana hubungan sastra pariwisata yang bersifat mutualisme, bukan hanya pariwisata yang diuntungkan oleh adanya digitalisasi sastra sebagai media promosi pariwisata, tetapi juga menguntungkan bagi bidang sastra. Penyebaran bentuk-bentuk digital dari karya sastra tentunya dapat merawat dan melestarikan karya sastra. Promosi yang dilakukan dengan menggunakan karya sastra, bukan hanya bermanfaat untuk memajukan pariwisata, tetapi juga menyebarkan karya sastra itu sendiri yang dapat berpengaruh pada ketertarikan masyarakat terhadap karya sastra tersebut.
*Artikel ini merupakan salah satu luaran Skim Tim Penelitian Dosen Muda yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.