Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Kemajuan Industri Game di Indonesia
14 Juli 2023 21:45 WIB
Tulisan dari Dziqry Jamalullail tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama sepuluh tahun terakhir di Indonesia, industri game menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Teknologi menjadi salah satu faktor perkembangan yang pesat dalam industri game di Indonesia. Semakin besarnya perkembangan ini juga memengaruhi kesadaran masyarakat terhadap game yang menjadi semakin dihargai dan mendapatkan perhatian yang lebih baik. Dengan begitu, olahraga yang berkaitan dengan gane yang biasa dikenal sebagai e-sports turut mendapatkan sorotan yang sesuai. Tidak lupa, perkembangan ini juga memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia turut andil dalam menciptakan dan mengembangkan game.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, akan dibahas perkembangan baik industri game di Indonesia. Mulai dari perkembangan teknologi dalam 15 tahun ke belakang, pandangan masyarakat yang semakin terbuka terhadap game, esports yang mendapatkan rekognisi, serta peluang besar bagi pengembang game lokal.
Perkembangan Teknologi terhadap Industri Game Dalam Kurun Waktu 15 Tahun
Sekitar 10-15 tahun yang lalu, game hanya dapat dijangkau bagi mayoritas orang melalui rental playstation atau warnet. Rental playstation merupakan sebuah tempat yang sangat populer untuk dikunjungi bagi anak kelahiran di bawah tahun 2010. Warnet merupakan tempat orang-orang menggunakan komputer yang terhubung langsung dengan internet. Warnet menjadi pilihan terbaik untuk bermain game online agar bisa bermain dengan orang lain secara langsung.
Kini teknologi memungkinkan game dapat dijangkau melalui smartphone. Menurut data yang diambil melalui survei yang dilaksanakan pada Selasa, 4 Mei 2023, diperoleh 33,2% (189 suara dari total 568) responden memilih menggunakan smartphone sebagai perangkat utamanya untuk bermain game. Lingga Hasna (19), seorang mahasiswa, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang industri dan game itu sendiri. Walaupun demikian, ia selalu bermain game pada perangkat smartphone yang ia miliki sebagai salah satu sarana hiburan yang mudah diakses.
ADVERTISEMENT
Pandangan Masyarakat yang Semakin Terbuka terhadap Game
Game sudah cukup lama menjamur ke masyarakat Indonesia. Dulu, belum banyak masyarakat yang tahu bahwa mayoritas game yang terdistribusi di Indonesia pada era playstation 1 dan 2 merupakan hasil dari pembajakan. Tentunya penyuka game akrab dengan label harga Rp3.500,00 s/d Rp5.000,00 yang dibanderol penjual game playstation untuk setiap CD yang diperjual belikan. Game yang dibajak ini tentunya merugikan para perusahaan yang mengembangkan game.
Namun demikian, masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya untuk membeli game. Menurut data yang diambil melalui survei yang dilaksanakan pada Selasa, 4 Mei 2023, dari 568 responden, 58,5% (332 orang) membeli game yang masih membajak, 28% (159 orang) selalu membeli, hanya 8,3% (47 orang) selalu membajak dan 5,3% (30 orang) tidak pernah membeli game. Dari data tersebut, jumlah pembeli game jauh melebihi yang hanya sepenuhnya membajak game. Seorang yang gemar bermain game, Dzaki (19), seorang penggiat game, mengatakan bahwa ia memang masih sering membajak game. Walaupun demikian, game yang ia bajak tersebut hanya untuk dicoba yang kemudian akan dibeli aslinya. Dengan begitu, dapat diketahui bahwa masyarakat sudah semakin sadar untuk membeli game dan mulai meninggalkan pembajakan.
ADVERTISEMENT
E-sports yang Mendapatkan Rekognisi
Olahraga yang merupakan aktivitas fisik, kini sudah banyak dijumpai sebagai aktivitas di dunia digital. E-sports dikenal sebagai sebuah olahraga berbasis elektronik seperti komputer, HP (Mobile phone) atau konsol game seperti PlayStation atau Xbox. E-sports merupakan ajang yang sangat besar di luar negeri. E-sports merupakan sebuah cabang olahraga yang dipandang sebelah mata di Indonesia, tetapi akhir-akhir ini e-sports di Indonesia mendapatkan perhatian yang lebih baik.
Menurut data yang diambil melalui survei yang dilaksanakan pada Selasa, 4 Mei 2023, dari 568 responden, terdapat 98,6% (560 orang) mengetahui akan adanya e-sports dan 39,1% (222 orang) di antaranya mengikuti kabar dunia e-sports. Bahkan sejak 2020, sebuah badan untuk mengurus e-sports di Indonesia secara resmi dibentuk, yaitu PBESI.
ADVERTISEMENT
Peluang Besar bagi Pengembang Game Lokal
Di balik keseruan dan kesuksesan game, pastinya terdapat orang-orang yang berperan besar dalam pembuatannya. Pengembang game biasa dikenal atas 2; pengembang besar dan pengembang indie. Pengembang besar biasanya berada di bawah naungan sebuah penerbit yang cukup besar, sedangkan indie bergerak sendiri dengan finansial yang tidak setara dengan pengembang besar. Mengingat bahwa masyarakat sudah semakin terbuka atas dunia game, hal ini membuka kesempatan yang luas bagi anak bangsa untuk memulai berkarya dalam industri game.
Menurut data yang diambil melalui survei yang dilaksanakan pada Selasa, 4 Mei 2023, dari 568 responden, terdapat 81,2% (461 orang) menyatakan bahwa mereka mengetahui akan adanya pengembang asli Indonesia walau tak banyak. Sebanyak 64,1% (364) menyatakan bahwa mereka bermain game buatan pengembang asli Indonesia walau tak banyak.
ADVERTISEMENT
Perkembangan baik industri game di Indonesia merupakan sebuah isyarat baik bahwa Indonesia turut berkembang dan berkontribusi dalam dunia game. Adanya teknologi yang memadai, kesadaran masyarakat, rekognisi pada e-sports, serta peluang bagi anak bangsa untuk ikut berkarya, pastinya tidak akan bisa memajukan industri ini lebih baik lagi jika tidak adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah. Masyarakat harus semakin cerdas dalam menyikapi globalisasi industri yang ada pada industri game agar bisa mengejar banyaknya ketinggalan. Selain itu, pemerintah harus memiliki andil dalam membuat pengelolaan yang baik sampai dengan membantu para pengembang asli Indonesia yang berkarya di industri ini.