Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Asal-usul Coffeeshop Bermakna Kedai Ganja
2 April 2017 10:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Eddi Santosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Den Haag - Tidak seperti disangka dan ditulis oleh banyak orang di tanah air, coffeeshop di Belanda sebenarnya bukan Kedai Kopi. Sebuah tinjauan etimologis.
ADVERTISEMENT
Bagaimana asal-usulnya sehingga Kedai Ganja di Belanda disebut coffeeshop? Atau dalam formulasi lain: mengapa coffeeshop di Belanda maknanya bisa berbeda dari makna asal kata tersebut (diserap dari bahasa Inggris) yang memang bermakna Kedai Kopi?
Konteks. Ini adalah unsur yang amat penting dalam bahasa. Makna kata bisa sangat berbeda dan menyimpang jauh jika sebuah kata tercabut dari konteksnya. Coffeeshop, sama konstruksi dan ejaannya, sama ujarannya, tapi banyak orang kecele karenanya.
Dalam Etimologie Bank ditemukan penjelasan dari buku Woordenboek van Neologismen (Kamus Neologisme), Marc de Coster (1999) mengenai makna coffeeshop di Belanda, yakni, "suatu tempat di mana bisa diperoleh softdrugs (narkoba ringan)."
Adalah Wernard Bruining pengusaha yang mendirikan coffeeshop pertama dan tertua di Belanda dengan nama Coffeeshop Mellow Yellow, tepatnya di Weesperzijde, Amsterdam, pada 1972. Nama Mellow Yellow dipinjam dari judul lagu Donovan yang sedang hit kala itu, di era 70-an abad lalu.
ADVERTISEMENT
Di Belanda pada masa itu tidak diperlukan perizinan untuk membuka Kedai Kopi. Jadi, bentuk usaha ini dipandang sebagai cara termudah untuk memulai bisnis, yang pada praktiknya cuma sebagai kedok menjual ganja dan sejenisnya.
Adanya gedoogbeleid (kebijakan toleransi, red) mendukung pertumbuhan usaha seperti itu. Tak lama kemudian (1975) duo Maarten van Rusland dan Henk de Vries juga membuka usaha serupa dengan nama Coffeeshop The Bulldog, yang pada praktiknya orang bebas membeli softdrugs di dalamnya.
Sejak itu kata coffeeshop di Belanda akibat proses sosiokultural mulai memiliki makna baru, yang bergeser atau menyimpang dari makna sebenarnya di Inggris, bukan Kedai Kopi, tapi tempat di mana orang bisa membeli softdrugs.
ADVERTISEMENT
Nama coffeeshop dengan makna baru ini segera menjadi pengertian umum, populer di kalangan turis asing, dan menjadi magnet pariwisata. Asal tahu saja di negara-negara Eropa sekitar Belanda pun tidak semudah itu orang bisa membeli dan menikmati softdrugs.
Dengan kata lain, coffeeshop telah menjadi bentuk eufimisme untuk suatu tempat di mana di dalamnya berlangsung jual beli softdrugs dan makna ini berlaku, tetap berlangsung sampai sekarang.
Pada saat bersamaan kata koffiehuis yang bersumber dari bahasa Belanda sendiri, yang artinya Kedai Kopi, sudah bisa dikatakan punah, dalam arti sudah jarang dipraktikkan dalam ujaran sehari-hari. Kata koffiehuis telah terdesak dan tergantikan oleh kata cafe.