Konten dari Pengguna

Opini Kemerdekaan: Hidup Bersama Dalam Perbedaan

Eikel Ginting
Seorang Pelajar Sarjana Teologi Di STT (Sekolah Tinggi Teologi) Abdi Sabda Medan Bekerja Di GBKP (Gereja Batak Karo Protestan)
20 Agustus 2022 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eikel Ginting tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar orang-orang yang berkumpul di pelataran Malioboro dengan bahagia merayakan keragaman dalam masyarakat Indonesia. Sumber Foto: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar orang-orang yang berkumpul di pelataran Malioboro dengan bahagia merayakan keragaman dalam masyarakat Indonesia. Sumber Foto: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam refleksi bulan kemerdekaan bangsa Indonesia, ada beberapa catatan dalam ideologi yang berkaitan dengan keragaman dan melihat kerukunan dalam masyarakat Indonesia. Secara hakikat sebagai manusia adalah makhluk sosial dan simbolis yang dinamis, kompleks, dan kaya. Dengan kemampuan bukan hanya secara rasional, namun secara afektif dan estetis. Mampu memiliki dimensi untuk memaknai hidup merupakan akal budi yang diberikan Tuhan kepada manusia.
ADVERTISEMENT
Indonesia yang hidup dengan berbagai macam perbedaan baik dari suku, agama, dan ras, menjadikan masyarakat Indonesia hidup bersama dengan banyak interaksi perbedaan.
Dalam melihat kenyataan permasalahan dalam masyarakat Indonesia itu, baik masalah kemiskinan, perbedaan pandangan, konflik kepentingan dan berbagai macam permasalahan. Penting untuk hidup rukun dalam melihat masalah itu sebagai satu kekuatan dalam hidup bersama. Refleksi keragaman di dalam identitas Indonesia yang kaya ini sudah seharusnya menekankan kepada hakikat manusia untuk hidup dalam akal budi. Hal ini akan membawa kepada hidup yang bertanggung jawab sebagai manusia.
Dalam kegiatan 17 Agustus bulan ini, di Pelataran Malioboro banyak terdapat kegiatan-kegiatan yang menandakan bahwa keberagaman di Indonesia itu tetap hidup dan nyata. Mulai dari orkestra grup musik, tari-tarian, pembacaan puisi, dan acara lainnya. Ini bagian dari harmoni dalam kemerdekaan itu yang dirasakan, tanpa melihat suku, agama, dan budaya. Semua menjadi satu dalam perjumpaan acara tersebut. Ini menjadi simbol bahwa melalui dialog dan berkolaborasi maka nilai-nilai kebersamaan ini yang harus hidup dalam kerangka keragaman kepada setiap manusia. Melalui tindakan yang mengayomi, edukatif, dan kooperatif sebagai nilai kemanusiaan di Indonesia. Menyadari kerukunan dalam keragaman Indonesia, juga mengaktifkan rasa simpati dan empati dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Melalui perayaan kemerdekaan dengan segala kemeriahan yang ada dalam perlombaan atau pentas seni, hendak juga semangat itu menjadi nilai hidup dalam kehidupan masyarakat. Dalam menghadapi tantangan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Kerukunan itu harus menjadi nilai hidup dalam menghadapi tantangan di masa sekarang. Dari teknologi, isu-isu hoax, konflik suku,agama, dan ras hingga masalah-masalah sosial lain. Sebagai negara berkembang, Indonesia akan menghadapi beragam tantangan, dengan kekuatan bersama melalui kerukunan. Maka, perbedaan menjadi kekuatan untuk hidup lebih tangguh dan semakin memiliki rasa simpati dan empati dalam perjumpaan hidup. Selamat hidup rukun Indonesia
Merdeka!