Konten dari Pengguna

Pustakawan di Tahun Politik: Navigator Informasi bagi Masyarakat

Eka Widyawati
Pustakawan Perpustakaan Proklamator Bung Karno
23 September 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eka Widyawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemilu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemilu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di tengah paradigma lawas masyarakat tentang profesi pustakawan yang hanya dianggap sebagai penunggu jajaran buku di rak sekaligus terjebak dalam fungsi tradisional pustakawan sebagai pengelola buku, pustakawan pada dasarnya memiliki peranan penting di era tsunami informasi.
ADVERTISEMENT
Yaa... masa kini memang bukan lagi tentang banjir informasi yang sedang menjadi tantangan masyarakat, tapi lebih layak disebut tsunami informasi. Perkembangan teknologi memungkinkan gelombang besar informasi tersaji di hadapan masyarakat dalam sepersekian detik. Tsunami informasi menciptakan kondisi sosial masyarakat yang sulit membedakan antara fakta dan fiksi.
Maka penting sekali peran pustakawan sebagai penjembatan antara masyarakat dan informasi yang kredibel. Pustakawan selayaknya mampu menjadi filter yang menyediakan informasi sesuai kebutuhan serta mengedukasi masyarakat tentang sumber-sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Pustakawan dapat melakukan filterisasi terhadap membludaknya informasi yang acap kali membuat bingung masyarakat. Tak terkecuali saat tahun politik sedang dihadapi Indonesia dengan hangat beberapa waktu belakangan ini. Pustakawan juga memiliki andil dalam memenuhi kebutuhan informasi terkini termasuk dalam hal politik.
ADVERTISEMENT
Pustakawan harus meyakini dengan pasti bahwa perpustakaan tempat yang menaunginya merupakan jantung pendidikan yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan sehingga pengelola perpustakaan harus peka terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitar, termasuk kondisi politik.
Menjelang kontestasi politik, black campaign, hoaks, dan semacamnya menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi masyarakat yang mayoritas malas menyaring apalagi mengkritisi segala informasi yang mereka terima. Maka memiliki kemampuan literasi media yang memadai menjadi sebuah keniscayaan.
Dalam hal inilah pustakawan harus mampu menunjukkan kapabilitasnya. Membantu masyarakat sebagai pendukung literasi media dan informasi politik. Membimbing dan mengedukasi masyarakat sehingga mereka melek politik dan mampu berpikir kritis, sebab politik akan mempengaruhi segala lini kehidupan masyarakat.
Pustakawan juga turut dipertimbangkan peranannya dalam komunikasi politik yang memiliki beberapa fungsi. Pustakawan sejatinya bisa menjadi autentikator, memastikan bahwa informasi yang disediakan benar dan dapat dipercaya.
ADVERTISEMENT
Pustakawan adalah penyelidik atau investigator yang mencari informasi mendalam dan menyeluruh untuk memastikan keakuratan. Pustakawan merupakan pengepul cerdas atau agregator yang mengumpulan informasi dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam format yang mudah dipahami.
Mereka juga pemberdaya yang memberdayakan masyarakat dengan menyediakan informasi yang memungkinkan masyarakat membuat keputusan yang tepat. Sekaligus pustakawan adalah penyedia forum yang menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berdiskusi dan bertukar informasi. Dan yang paling penting bahwa pustakawan adalah panutan yang menjadi contoh dalam menyajikan informasi yang objektif dan tidak bias.
Banyak hal yang dapat dijadikan aksi nyata bagi pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan di tengah tahun politik ini. Perpustakaan bukan sekadar pamer segudang koleksi buku namun harus benar-benar menjadi ruang pamer dan ruang diskusi berdasar pada koleksi yang dimiliki yang sesuai dan sejalan dengan perkembangan.
ADVERTISEMENT
Berbagai acara bedah buku dapat diselenggarakan di perpustakaan, semisal dengan mengambil tema tentang perpolitikan, sejarah pemilihan umum di Indonesia, bedah buku tentang Pancasila dan Kebhinekaan sebagai tindakan preventif agar tidak ada perpecahan karena perbedaan pilihan, buku digital ethic yang mencegah masyarakat kisruh di media sosial karena pemilu, dan masih banyak lagi. Perpustakaan harus mengambil bagian dalam mencerdaskan masyarakat tentang pemilu.
Koleksi Perpustakaan dengan Topik Pemilihan Umum dan Perpolitikan (sumber: dokumentasi pribadi)
Pustakawan memang harus bersikap netral, tidak memihak pada salah satu pihak yang menjadi peserta dalam pesta demokrasi. Namun, perpustakaan juga tidak boleh tak acuh terhadap isu hangat yang sedang terjadi dalam masyarakat.
Pustakawan turut serta menggiring masyarakat untuk dapat menyemarakkan pesta demokrasi, berkontestasi tanpa anarki. Bagi kaum marginal layaknya disabilitas yang suaranya acap kali diselewengkan untuk menggemukkan perolehan suara, pustakawan dapat melakukan pembimbingan dan pendampingan pada mereka dengan mengadakan kegiatan diskusi yang membahas tentang pemilu.
ADVERTISEMENT
Tak ketinggalan dengan para remaja pemilih pemula yang notabene sangat minim wawasan tentang pemilu. Pustakawan dapat memfasilitasi mereka dengan menciptakan sinergitas bersama KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) untuk menyelenggarakan sosialisasi tentang pemilu, dengan tetap menjaga netralitas tanpa memihak pada partai manapun.
Pustakawan yang mampu memberdayakan perpustakaan dalam menghadapi pesta demokrasi harus mampu menjadi navigator informasi, mengupayakan masyarakat mendapatkan informasi yang jernih dalam menyongsong gegap gempita pemilu.
Hal ini menjadi aspek yang begitu penting untuk dilakukan sebab memang isu politik merupakan hal yang paling faktual saat ini sehingga pustakawan diharapkan turut serta dalam menciptakan atmosfer pemilu yang adem ayem tanpa kisruh besar.
Pustakawan sudah layaknya pemadam kebakaran dalam api-api yang bergejolak dalam suasana pemilu yang panas. Pustakawan tidak boleh cuek, apatis terhadap kondisi aktual terkini.
ADVERTISEMENT