Konten dari Pengguna

Mahasiswa ITS Hibahkan 5 Unit Filter untuk Bantu Sediakan Air Bersih di Lamongan

Eko Rian Fauzi
Mahasiswa Teknik Instrumentasi ITS
25 Oktober 2021 11:29 WIB
clock
Diperbarui 3 November 2021 22:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eko Rian Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerahan filter secara simbolis oleh Tim KKN Mahasiswa ITS
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan filter secara simbolis oleh Tim KKN Mahasiswa ITS
ADVERTISEMENT
Sulitnya akses pengadaan air bersih masih menjadi masalah utama di banyak wilayah tanah air. Tidak hanya di daerah terpencil luar jawa, bahkan di daerah yang tidak jauh dari perkotaan terkadang masyarakatnya masih kesulitan mencari air bersih. Salah satunya terjadi di daerah Lamongan. Lokasi yang dimaksud adalah Dusun Sinan, Kec. Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Masyarakat Dusun Sinan mengalami kekurangan air bersih, khususnya saat memasuki musim kemarau. Biasanya, masyarakat setempat mengandalkan air sungai anak Bengawansolo. Akan tetapi sumber air tersebut tercemar dengan air limbah tambak. Kondisi air seperti ini dirasa tidak memenuhi standar sebagai air bersih.
ADVERTISEMENT
Mengetahui kondisi tersebut, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merasa perlu mengambil langkah untuk membantu memberikan solusi untuk memudahkan akses air bersih. Tim yang diketuai oleh Erwin Akbarudin Rizali ini terdiri atas 20 mahasiwa. Semua anggota tim ini merupakan mahasiswa semester 7 Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi. Selain itu, tim ini juga dibimbing oleh seorang dosen Dwi Nur Fitriyanah S.ST., M.T.
Bekerja sama dengan BPBD Jawa Timur, Inkubator, dan DRPM ITS, tim mahasiswa ini memberikan solusi dengan menghadirkan filter air yang juga disertai dengan sistem monitoring kualitas air. Adapun fungsi dari filter tersebut adalah menjernihkan air, menghilangkan bau, klorine, warna, dan rasa. Alat ini didesain dapat mengubah air payau menjadi air tawar dengan media filter berupa karbon aktif dan pasir silica dengan perbandingan 2 : 1, ditetapkannya perbadingan tersebut agar dapat merubah air yang tadinya kotor, berbau, berwarna, dan berasa menjadi jernih, tidak berbau, dan tidak berwarna. Alat tersebut juga dilengkapi dengan 3 sensor yang memiliki fungsi yang berbeda beda yakni : dapat berfungsi untuk mengukur PH, kadar garam, dan tingkat kekeruhan. Sensor tersebut memiliki tujuan untuk memberi tahu warga sekitar kondisi air setelah dilakukannya proses filtrasi apakah aman atau tidak untuk dimanfaatkan oleh warga sekitar, Dengan diaplikasikannya alat ini di daerah tersebut, diharapkan dapat membantu untuk mengatasi masalah tentang kebersihan air agar dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Pengoperasian filter disaksikan oleh warga setempat
Berkat kerja keras ke-20 mahasiswa yang tergabung dalam tim, berhasil dihasilkan 5 unit filter yang diharapkan dapat membantu kegiatan warga dalam pengadaan air bersih. Alat yang berjumlah 5 buah ini nantinya akan disebar di beberapa titik di dusun tersebut. Salah satunya adalah di masjid, sebagai sarana membersihkan air untuk wudlu.
“Dengan diterapkannya filter air tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dusun Sinan, sehingga tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan air bersih,” begitu harapan Erwin, ketua tim pengabdian masyarakat. Selain itu, tim mahasiswa juga masih menjalin komunikasi untuk memastikan alat yang telah dihibahkan dapat bekerja untuk kedepannya.