Konten dari Pengguna

Pendidikan Karakter Untuk Siswa Oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Eko Suryo Pranoto
Guru di Sekolah IAS Al-Jannah
12 Mei 2025 12:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eko Suryo Pranoto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengiriman siswa ke barak militer yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru-baru ini membuat masyarakat di pelosok negeri terkaget-kaget. Pengiriman siswa ke barak militer selama ini kita dengar hanya dilakukan di negara Korea Selatan, Korea Utara, dan negara lainnya, namun saat ini, Gubernur Jawa Barat membuat kebijakan yang di nilai jauh dari konsep pendidikan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa ke barak militer, tingkat kriminalitas yang tinggi serta maraknya siswa yang bermain games online yang tidak mengenal waktu yang mengakibatkan seringnya siswa bolos sekolah, dan juga tidak mentaati peraturan di rumah dan sekolah. Selain itu, tawuran yang sering dilakukan oleh para siswa membuat kebijakan baru ini diterapkan di daerah Jawa Barat.
Kebijakan yang baru saja dilakukan di Indonesia ini mendapat berbagai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Pro dan kontra ditemui ditengah masyarakat. Ada yang tidak menyetujui dengan kebijakan ini, karena sejatinya masa anak-anak adalah masa pendidikan yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dan orang tua. Namun, tidak sedikit juga yang berkomentar bahwa kebijakan siswa dikirim ke barak militer merupakan sebuah terobosan yang sangat bagus. Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi atas program baru Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) secara tegas menegaskan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan baru Gubernur Jawa Barat yang mengirim siswa ke barak tentara. Mereka menilai pendidikan militer dengan mengirim anak ke barak tentara tidak tepat. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi santai atas polemik yang ada di masyarakat. Dedi Mulyadi yang biasa di sapa KDM menegaskan bahwa program tersebut berawal dari meningkatnya kriminalitas di Jawa Barat, dan orang tua yang sudah tidak sanggup untuk mendidik yang artinya bahwa orang tua tersebut sudah tidak mampu mendidik lagi anak-anak mereka. Mereka para orang tua menyerahkan anak-anak mereka yang tanda kutip nakal untuk di serahkan kepada pemerintah daerah untuk dididik, dan berharap ada perubahan dalam diri anak-anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembentukan disiplin dilingkungan militer dikenal dengan kedisiplinan dan struktur yang kuat. Bagi anak-anak yang mengalami gangguan disiplin, barak TNI menjadi jawaban yang jelas dan konsisten dalam pembelajaran disiplin. Hal ini membantu para anak-anak mengembangkan kebiasaan yang lebih teratur dan bertanggung jawab. Selain itu, nilai-nilai yang diajarkan di barak militer seperti gotong-royong dan kepatuhan dapat membentuk karakter anak menjadi lebih baik dan memiliki rasa cinta tanah air.
Tak kalah pentingnya, kemandirian anak akan diajarkan dibarak militer. Anak-anak tersebut dituntut untuk bisa mengurus diri mereka sendiri dan berbagai tantangan. Pengalaman ini dapat memberikan pembelajaran kepada anak-anak untuk menjadi lebih kuat, tidak mudah menyerah, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Perubahan perilaku juga akan terlihat rasa hormat terhadap orang lain terutama orang tua dan guru.
ADVERTISEMENT
Selain dampak positif yang akan didapatkan oleh siswa tersebut, dampak negatif pun akan ada seperti adanya trauma psikologis bagi siswa, karena barak militer merupakan lingkungan yang keras dan penuh tekanan. Metode pembinaan yang keras, meskipun tujuannya baik akan memberikan dampak psikologi bagi siswa yang mengikuti kebijakan tersebut.
Dampak lainnya yang akan diterima oleh siswa yang mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat adalah risiko kekerasan dan bullying. Meskipun diawasi, potensi terjadinya kekerasan fisik atau verbal, atau bullying antar peserta didik. Selain itu, stigma negatif masyarakat pun tak luput dari perhatian, masyarakat akan memberikan stigma negatif terhadap siswa yang mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Bagi masyarakat, kebijakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah dan mendapatkan hasil yang baik, serta menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif, jauh dari premanisme, dan terjaminnya keamanan merupakan impian dari setiap masyarakat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat memberikan apresiasi yang baik terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat yang mengirim "anak nakal" ke barak militer. (Sumber pribadi)