Konten dari Pengguna

Pelaksanaan PLP 2 di SDLB Tunarungu Santi Rama

Elevena Juniar
Mahasiswi tunarungu dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
10 Desember 2022 23:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elevena Juniar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Papan di halaman depan sekolah SLB Tunarungu Santi Rama (Dok: Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Papan di halaman depan sekolah SLB Tunarungu Santi Rama (Dok: Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pengenalan Lingkungan Persekolahan tahap 2 atau disingkat dengan PLP 2 merupakan kelanjutan dari PLP 1 yang dimana terdapat kegiatan observasi untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di sekolah. Program PLP 2 yang dirancang khusus untuk menyiapkan calon guru yang menguasai kemampuan keguruan dan terintegrasi secara utuh. PLP 2 pada hakikatnya adalah proses pembentukan profesi keguruan yang langsung diterapkan di lapangan alias praktik mengajar di sekolah yang dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing.
ADVERTISEMENT
Tujuan PLP 2 adalah mahasiswa diharapkan dapat memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan menelaah kurikulum & perangkat pembelajaran, menelaah strategi pembelajaran, menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru, menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administrasi guru, melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik & kegiatan ekstrakurikuler, mengembangkan perangkat pembelajaran terbimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing PLP 2, asistensi guru (latihan mengajar terbimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing PLP 2).
Kegiatan PLP tahap 2 yang diadakan oleh UPT PLP FKIP UHAMKA berlangsung selama dua bulan yaitu dari tanggal 10 Oktober sampai 12 Desember 2022 dan dilakukan oleh mahasiswa program Sarjana Pendidikan semester 7 yang aktif. Program PLP 2 merupakan salah satu mata kuliah wajib dengan bobot SKS yaitu 3 SKS. Mahasiswa semester 7 yang akan melaksanakan kegiatan PLP tahap 2 dibentuk kelompok dan ditempatkan sekolah oleh pihak UPT PLP bukan sekolah pilihan yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal. Kelompok yang dibentuk terdiri dari 6 - 7 orang. Selain dikerjakan secara kelonpok, ada yang dikerjakan secara individu yaitu mahasiswa yang sudah mengajar namun tetap mengikuti prosedur PLP seperti yang dikerjakan oleh kelompok.
Foto bersama dosen pembimbing (baju biru), wakil kepala sekolah (yang duduk di sebelah dosen pembimbing), guru pamong (yang berdiri di ujung kiri) dan murid-murid kelas 3A (Dok: Pribadi)
Saya Elevena Laras Suci Juniar, mahasiswi semester 7 program studi pendidikan guru sekolah dasar yang lebih dikenal dengan PGSD. Saya adalah salah satu mahasiswi berkebutuhan khusus (tunarungu), oleh karenanya saya memilih untuk mengikuti PLP 2 secara individu walaupun belum pernah mengajar. Saya dibimbing oleh Ibu Hj. Mimin Ninawati S.E, M.Pd., selaku dosen pembimbing lapangan. Saya melaksanakan kegiatan PLP 2 di sekolah pilihan yaitu SDLB Tunarungu Santi Rama yang berlokasi di Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan. Selama pelaksanaan PLP 2, saya diberikan arahan oleh Bapak Ekoyono Wahyu Sudiarto, S.Pd., selaku kepala sekolah dan Ibu Siti Jahara, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah agar PLP 2 yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar. Saya juga dibimbing oleh Ibu Siswi Panca O. W, S.Pd., selaku guru pamong SDLB Tunarungu Santi Rama dalam proses praktik pembelajaran di kelas 3A.
Murid-murid sedang belajar mengajukan permintaan lampu baru untuk kelas 3 A kepada wakil kepala sekolah karena salah satu lampu mati (Dok: Pribadi)
Selama PLP 2 berlangsung, murid-murid kelas 3A pintar, mau bekerja sama dengan saya. Pengalaman magang di sekolah yang tidak bisa terlupakan. Sangat menyenangkan menjalankan PLP 2 walaupun lelah tetapi banyak ilmunya yang dapat diperoleh untuk calon guru. Dengan terselenggaranya PLP 2, diharapkan mahasiswa akan siap untuk menjadi pendidik yang dapat mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya sebagai guru profesional yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dan laporan berita ini yang saya buat insya Allah dapat memberikan manfaat, inovasi, dan ilmu untuk semua mahasiswa program sarjana pendidikan, sehingga bisa menciptakan calon guru yang berkualitas.
ADVERTISEMENT