Konten dari Pengguna

Sarjana di Persimpangan Jalan: Antara Ambisi dan Realitas

Elisabet hana Kartika lana
Lana adalah lulusan Sarjana di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. Menulis adalah caraku mengekspresikan rasa dan berbagi cerita.
8 Januari 2025 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elisabet hana Kartika lana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang sarjana adalah impian banyak orang. Gelar yang diraih dengan perjuangan bertahun-tahun di bangku kuliah dianggap sebagai kunci menuju masa depan yang cerah. Namun, realitas dunia kerja sering kali menjadi tamparan keras bagi para lulusan baru. Mereka berada di persimpangan jalan antara mengejar ambisi dan menghadapi kenyataan.
ADVERTISEMENT
Sistem pendidikan di Indonesia kerap disoroti karena dinilai tidak sepenuhnya mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja. Kurikulum yang lebih banyak berfokus pada teori sering kali membuat lulusan baru gagap menghadapi tantangan praktis. Akibatnya, banyak sarjana yang terjebak dalam pekerjaan di luar bidang studi mereka atau bahkan harus menerima upah yang jauh dari ekspektasi.
Di sisi lain, persaingan yang ketat semakin mempersempit peluang. Setiap tahunnya, ribuan sarjana baru memasuki pasar kerja yang terbatas. Hal ini memaksa banyak lulusan untuk menurunkan ambisi mereka atau mencari peluang di bidang yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada hikmah yang bisa dipetik. Persimpangan jalan ini justru menjadi momen refleksi bagi para sarjana untuk lebih mengenal diri sendiri. Apakah ambisi mereka sejalan dengan kemampuan dan minat? Atau, mungkinkah realitas yang dihadapi menjadi pintu menuju potensi baru yang sebelumnya tidak terlihat?
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, persimpangan jalan ini adalah fase yang wajar dalam perjalanan hidup. Kuncisunya adalah tetap fleksibel, terus belajar, dan tidak takut mengambil risiko. Dunia tidak selalu berjalan sesuai rencana, tetapi dengan tekad dan usaha, setiap sarjana dapat menemukan jalan yang terbaik bagi dirinya.