Mengurangi Limbah Tekstil Melalui Ajang Tukar Baju

Eliza Bhakti
ASN Kementerian PUPR
Konten dari Pengguna
1 Maret 2023 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eliza Bhakti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pekerja memilah limbah sisa kain di tempat pengepul limbah tekstil, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memilah limbah sisa kain di tempat pengepul limbah tekstil, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Beberapa minggu ini Jakarta kerap diguyur hujan. Seperti yang sudah bisa diprediksi, beberapa titik lokasi mengalami banjir. Ironisnya banjir tak hanya membawa air bah, namun juga tumpukan sampah. Saat acara World Clean-up Day januari lalu, tercatat sebanyak 1,35 ton sampah ditemukan di Sungai Ciliwung, mayoritas adalah limbah tekstil dan plastik. Padahal 95 persen sampah tekstil yang terbuang seharusnya dapat didaur ulang.
ADVERTISEMENT
Konsumsi pakaian selama dua dekade terakhir meningkat dengan tajam. Bandingkan saja jumlah baju yang dimiliki orang tua atau generasi kakek nenek kita dulu dengan pakaian kita sekarang. Dahulu harga tekstil cenderung lebih mahal namun dengan kualitas yang lebih baik. Orang tua kita biasanya membawa kain ke penjahit untuk dijahit sesuai dengan model yang diinginkan.
Namun kini, seiring dengan gegap gempita fesyen cepat, pakaian yang diproduksi naik secara kuantitas namun dengan kualitas yang turun. Makin banyak pakaian yang harganya setara dengan harga sekilo telor ayam, sehingga sang pemilik tak segan membuang baju jika sudah bosan.
Sebagai langkah untuk mengurangi limbah tekstil, zerowaste.id menggagas kampanye tukar baju. Sesuai dengan nama acaranya, tujuan acara ini adalah saling tukar baju, dengan kondisi yang masih sangat layak.
ADVERTISEMENT
Pada 19 Februari 2023 yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti acara Tukar Baju di kawasan Chillax Jakarta Selatan. Acara tukar baju secara rutin diadakan di lokasi-lokasi yang beragam, dari mulai Museum Nasional, area Kota Tua, kafe, hingga area outdoor.
Peserta dapat menukarkan minimal 3 baju dan maksimal 10 baju dalam acara tukar baju (dok. pribadi)
Pada acara di Chillax ini tukar baju berkolaborasi dengan akun instagram @y_ourclothes. Peserta acara dapat menukar minimal 3 baju dan maksimal 10 baju yang telah dikurasi.
Terdapat 8 poin dalam proses kurasi yaitu motif yang masih trendi, model yang masih umum, bentuk tidak lusuh maupun kaku, tidak berbau, warna tidak pudar, leher tidak bernoda, area ketiak tidak ada noda dan keseluruhan pakaian tidak ada kerusakan mayor.
Peserta dapat langsung menukarkan baju sesuai dengan jumlah baju yang dibawa. Ada beragam pilihan baju yang ditukar, dari atasan, jaket hingga bawahan.
Pakaian dalam ajang tukar baju telah dikurasi sesuai 8 poin kurasi (dok.pribadi)
Pesertanya pun dari rentang usia yang cukup bervariasi baik laki-laki maupun perempuan. Di akhir acara, peserta bisa menuliskan pesan di post-it-note warna-warni yang ditujukan untuk teman tukar lainnya.
ADVERTISEMENT
Acara tukar baju memiliki banyak keuntungan, yang pertama tentu saja berhemat tidak perlu mengeluarkan uang untuk pakaian baru. Kedua, ikut berpartisipasi dalam fesyen berkelanjutan. Ketiga, ajang tukar baju dapat menjadi ajang bertemu teman dan komunitas baru yang mendukung pengurangan sampah dan hidup minimalis.
Bertepatan juga pada 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), yang menjadi momen refleksi kita bersama tentang pengelolaan sampah. Dengan mengurangi sampah tekstil dari sumbernya tentunya besar harapan kita untuk turut berkontribusi untuk mengurangi sampah tekstil di sungai dan menurunkan emisi gas rumah kaca akibat pembakaran sampah.