Abdullah bin Abbas, Sahabat yang Cinta Ilmu Pengetahuan

Elsa Anggraini
Hai saya Elsa, saya seorang mahasiswa semester awal di perguruan tinggi ITB Ahmad Dahlan Jakarta Manajemen S-1.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2022 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elsa Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/image-photo/three-months-holy-book-quran-rosary-1085414390
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-photo/three-months-holy-book-quran-rosary-1085414390
ADVERTISEMENT
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap insan terutama umat muslim, pada zaman Rasulullah ada salah sahabat beliau yang sangat gigih dalam menuntut ilmu yaitu Abdullah bin Abbas.
ADVERTISEMENT
Abdullah bin Abbas adalah putra Abbas salah seorang paman terkasih Rasullulah. Kulitnya putih ke kuning-kuningan, tubuhnya tinggi dan enak dipandang mata. Mempunyai sikap tenang, mantap dan wajahnya berseri-seri.
Sewaktu masih bayi, dia telah digendong oleh Rasullulah. Ibnu Abbas yang sangat dekat dengan Rasullulah sejak beliau kecil, menjadikan dia sosok yang kuat dan berkarakter sopan. 
Meskipun masih belia Abdullah bin Abbas adalah salah satu sahabat Nabi sekaligus sepupu Nabi Muhammad yang sangat haus tentang ilmu pengetahuan, dia tak akan bosan-bosan menggali dan mencari tentang ilmu pengetahuan.
Suatu ketika, karena keingintahuan Ibnu Abbas yang sangat tinggi dia ingin mempelajari tata cara salat Rasullulah. Tetapi, sulit melihat bagaimana Rasullulah salat karena beliau salat di masjid yang ramai jemaahnya sedangkan dia hanyalah anak kecil yang hanya bisa mendapat saf paling belakang.
ADVERTISEMENT
Lalu terbesit ide untuk menginap di rumah Rasulullah. Tanpa pikir panjang Ibnu Abbas langsung berkemas-kemas dan langsung pergi ke kediaman Rasulullah.
Sepanjang malam dia terjaga, lalu tiba-tiba dia mendengar suara gerakan seseorang yang bangun dari tidurnya. Abdullah bin Abbas langsung bangkit karena dia tahu jika itu pastilah Rasulullah yang hendak akan menunaikan salat tahajud. Terkejut Rasulullah melihat Abdullah bin Abbas terjaga dan menyediakan air wudu untuknya.
Melihat itu Nabi Muhammad saw.. mengusap kepala Abdullah bin Abbas lalu mendoakannya, “Ya Allah, berikanlah dia keahlian dalam agama. Ajarilah dia pemahaman mengenai kitab suci Al-Qur’an” Betapa senang hati Abdullah bin Abbas di doakan oleh Rasullulah saw..
Ketika umur Abdullah bin Abbas tiga belas tahun, Nabi Muhammad saw. sang guru tercinta meninggal dunia. Abdullah bin Abbas sangat sedih dan menjadi kurang semangat. Sang guru yang sangat luar biasa, telah wafat.
ADVERTISEMENT
Tetapi Abdullah bin Abbas tak mau larut dalam kesedihan, tak mau berhenti untuk belajar dia mendatangi sahabat-sahabat senior Rasullulah, kepada merekalah Abdullah melanjutkan mencari ilmu. Dikumpulkannya hadis-hadis Nabi untuk memahami isi Al-Qur’an sedalam-dalamnya lalu diselidiki dari mana sumber hadis tersebut.
Karena kegigihannya dalam mencari ilmu, dia tak akan ragu ketuk pintu dan berpindah ke pintu lain dari rumah rumah para sahabat senior Rasullulah untuk mendengar langsung hadis dari Nabi.
Pernah suatu ketika Ibnu Abbas pergi ke rumah salah sahabat Nabi untuk menanyakan salah satu hadis tetapi kebetulan sahabat yang dimaksudkan sedang istirahat, tentu saja dia tak akan pulang tetapi dia membentangkan kain di muka pintu lalu menunggu dengan sabar. Saat pintu dibuka alangkah terkejut sahabat Nabi melihat sepupu Rasulullah yang sedang menunggu itu, lalu dengan hormat dia berkata “Wahai sepupu Rasullulah! Apa maksud kedatanganmu ini? Mengapa tidak kau suruh orang agar menyusulku, saya pasti akan datang menemuimu!” ujar sahabat yang menemukan Ibnu Abbas menunggu di depan rumahnya.
ADVERTISEMENT
Lalu Ibnu Abbas menjawab “Tidak! Akulah yang harus datang mengunjungimu. Karena, akulah yang menjadi murid” mendengar itu sahabat Nabi hanya bisa tersenyum dan kagum dengan kegigihan sepupu sekaligus sahabat Rasulullah itu dalam mencari ilmu. Kemudian Ibnu Abbas menanyakan sebuah hadis tersebut dan belajar kepadanya.
Ketekunan Ibnu Abbas dalam kerja kerasnya dalam menuntut ilmu menjadi buah bibir masyarakat.
Hingga ada yang bertanya, “Bagaimana anda mendapatkan ilmu sebanyak itu?”
“Dengan lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir” jawab Abdullah bin Abbas.
Begitu gigih sepupu sekaligus sahabat Nabi ini dalam mencari ilmu pengetahuan. Meskipun ilmu pengetahuan Ibnu Abbas mengenai agama telah mencukupi bahkan sudah penuh, namun Abdullah bin Abbas tak pernah puas dengan apa yang telat dimilikinya. Dia selalu bertanya dan bertanya kepada para sahabat yang sempat mengecap dan menimba pengetahuan dari Rasulullah. Dia selalu menganggap guru kepada seseorang walaupun orang tersebut hanya memiliki satu hadis atau hanya dapat menjawab satu pertanyaan darinya. Dia bagaikan samudra luas yang tak pernah puas dengan air yang dimilikinya. Baginya ilmu adalah sebuah mestika kehidupan yang mesti digali dan dicari walau di mana pun berada. Dan orang yang memiliki ilmu pengetahuan adalah manusia yang harus dihormati serta dihargai walaupun dia seorang budak sekalipun.
ADVERTISEMENT
Begitulah kisah kegigihan dan perjuangan Abdullah bin Abbas dalam menuntut ilmu pengetahuan yang berharga. Perjuangan Abdullah bin Abbas haruslah kita contoh bagaimana beliau dalam menuntut ilmu karena ilmu pengetahuan tidaklah mengenal usia, selagi hayat masih dikandung badan, disaat itulah kita tetap mempunyai kewajiban dalam menuntut ilmu. Bagaimana Abdullah bin Abbas menghormati guru guru haruslah kita contoh dan bagaimana adab beliau dalam menuntut ilmu. Semoga kita di mudahkan dalam menuntut ilmu karena Allah Swt.. Sehingga kita memperoleh rida-Nya dan kemudahan dalam mencapai Surga-Nya kelak, Amiin.