Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Dibalik Tren "Passport Bros": Mengapa Memilih Hubungan Lintas Negara?
29 April 2024 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Elsyi Fitriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembahasan mengenai ‘Passport Bros’ saat ini sering muncul di berbagai media sosial seperti youtube, nstagram, termasuk di konten-konten tiktok. Istilah ‘Passport Bros’ sendiri muncul untuk menggambarkan fenomena sekelompok pria, terkhususnya dari negara-negara Barat seperti Eropa dan negara barat lainnya yang mencari pasangan di luar negeri.
Fenomena ‘Passport Bros’ mendatangkan pro dan kontra karena menyoroti perbedaan budaya dan pandangan tentang peran gender. Sebab para pria yang dianggap dan mendukung ‘Passport Bros’ ini memiliki pandangan bahwa mereka lebih suka pasangan yang masih memiliki nilai-nilai tradisional dan fokus pada keluarga, sedangkan kritik yang datang terhadap fenomena ini datang dengan anggapan bahwa posisi wanita disini hanya dianggap sebagai objektivitas atau eksotisme perempuan di negara lain.
ADVERTISEMENT
Dalam tayangan youtube Gita Savitri yang merupakan seorang content creator sekaligus penulis buku, ikut membahas fenomena ‘Passport Bros’. Ia menjelaskan fenomena ‘Passport Bros’ ini muncul semenjak pembahasan dan pergerakan kesetaraan gender dan feminisme semakin digaungkan
Di Indonesia sendiri, sudah banyak perempuan-perempuan Indonesia yang menikah dengan pria luar negeri, mulai dari perempuan biasa hingga artis-artis.
Kira-kira apa motivasi di balik fenomena ‘Passport Bros’ ini?
menurut beberapa artikel seperti Nextshark.com , yang mengutip pendapat para Ahli (Dr. James Braham), yang mendorong para pria ini untuk mencari pasangan di negara lain karena dipengaruhi oleh budaya kencan dari negara asal mereka, seperti perempuan yang materialisme, feminisme yang berlebihan, dan masih banyak lainnya.
ADVERTISEMENT
Biaya hidup yang rendah salah satu alasan pria mengencani perempuan di negara berkembang. Pasalnya, di negara-negara berkembang yang mereka kunjungi tidak semahal di negara asal mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk memiliki gaya hidup nyaman bahkan mewah. Alasan pengalaman lintas budaya, seperti mempelajari bahasa baru, budaya baru hingga pengalaman baru membuat pria-pria ini semakin percaya diri untuk mencari pasangan dari luar negaranya.
Apa pendapat Kamu tentang fenomena ‘Passport Bros’ ini? Apakah Kamu melihat fenomena ini sebagai hal yang positif dalam mencari pasangan hidup lintas budaya sekaligus memperbaiki keturunan, atau ada tantangan dan kekhawatiran yang perlu kita lihat lagi?