Mengolah Kotoran Hewan Itu Penting!
Konten dari Pengguna
18 Juli 2022 18:42 WIB
Tulisan dari Elvira Intan Pramesti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengalaman Mahasiswa KKN UNTAG dalam meningkatkan kesadaran mengelola Kohe di Desa Minggirsari Blitar
Blitar, 18 Juli 2022 - Kuliah Kerja Nyata atau dapat disingkat KKN merupakan praktek langsung untuk membantu masyarakat di dalam menangani permasalahan yang ada di lapangan . Begitu pula yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
ADVERTISEMENT
Melalui program KKN Tematik, beberapa Mahasiswa dari berbagai jurusan dibagi dalam kelompok kecil untuk kemudian diberi topik permasalahan desa dan secara inovatif menuangkan pikiran, ide, dan tenaga demi menyukseskan kinerja program sesuai dengan permasalahan yang terjadi . Khususnya kelompok kecil dengan fokus masalah Kotoran Hewan.
Kotoran Hewan sendiri merupakan hasil pembuangan akhir sistem pencernaan hewan yang mudah terurai yang apabila terlalu banyak menumpuk menimbulkan pemandangan tidak sedap sekaligus mengganggu kebersihan lingkungan. Sama seperti permasalahan yang dihadapi pada Desa Minggirsari, banyak sekali peternak yang masih belum memiliki kesadaran mengenai pentingnya mengolah sampah ternak.
Maka dari itu saya Elvira Intan Pramesti bersama kelompok kecil saya dipandu dengan dosen pembimbing lapangan Ibu Dinda Lisna Amilia berperan untuk mengamati dan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat bahwa Kotoran Hewan pun dapat diolah bahkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri. Untuk mengetahui situasi nyata lingkungan ternak, kelompok tersebut melakukan survey lapangan terkait kondisi ternak, pembuangan kotoran hewan serta tingkat kepekaan masyarakat terhadap lingkungan nya.
ADVERTISEMENT
Banyaknya warga yang mengesampingkan kebersihan lingkungan dan membuang sampah ternak dipinggiran sungai, atau juga membakar serta membuangnya ke sembarang tempat menunjukkan tingkat kepedulian yang rendah terhadap kebersihan lingkungan. Hanya beberapa warga yang sadar kegunaan kotoran hewan dapat menjadi pupuk alami yang praktis karena mudah didapat dan ekonomis.
Namun, sistem pengolahannya masih sangat sederhana yaitu dengan membedakan kotoran kering juga basah, kemudian kotoran kering akan dicampur dengan tanah supaya menjadi pupuk. Cara ini mungkin bisa digunakan, hanya saja memerlukan waktu lama dan sisa kotoran akhirnya dibakar dan membuat polusi udara.
ADVERTISEMENT
Melihat permasalahan ini, mahasiswa berinisiatif membuat metode pengolahan kotoran hewan dengan cacing sebagai pengurai yang kemudian diolah menjadi pupuk yang aman sekaligus ekonomis bagi tumbuhan.
ujar bapak Eko, selaku Kepala Desa Minggirsari, melihat pentingnya pengolahan kotoran hewan bagi masyarakat.
Dengan metode tersebut, mahasiswa menggerakan kegiatan sosialisasi sambil berdiskusi, serta bantuan pemberian pemahaman guna mengedukasi warga bahwa daripada membuang sampah sembarangan, warga pun dapat mengolah nya menjadi lebih berguna bahkan sampai meningkatkan taraf hidup masyarakat desa Minggirsari.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten