Konten Media Partner

Apakah Benar Edison Mencuri Ide Tesla?

11 Februari 2018 16:58 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tesla vs Edison (Foto: Youtube.com/U.S. Departement of Energy)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla vs Edison (Foto: Youtube.com/U.S. Departement of Energy)
ADVERTISEMENT
Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla adalah dua penemu dan ilmuwan yang hidup pada era yang sama. Edison lahir pada 11 Februari 1847, sementara Tesla lahir pada 10 Juli 1856. Artinya, Tesla 9 tahun lebih muda daripada Edison.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tidak bisa dimungkiri bahwa Tesla adalah penemu yang genius. Baik secara langsung maupun tidak langsung, Tesla berperan penting dalam teknologi listrik, radio, X-ray, dan remote control. Yang paling terkenal dan berpengaruh adalah kontribusi Tesla dalam mengembangkan generator AC modern yang membuat listrik AC (Alternating Current) menjadi transmisi listrik yang lebih efisien dan dalam skala besar seperti saat ini.
Sementara Edison, bisa dikatakan sebagai penemu terbesar sepanjang masa. 1.093 hak paten atas namanya tentu tidak sedikit. Penemuan-penemuan penting dan besar yang sudah dibuat Edison tersebut sangat berguna untuk masyarakat, hingga kini. Salah satu yang paling terkenal adalah penemuan bola lampu pijar.
ADVERTISEMENT
Awal Mula Konflik
Tesla bekerja untuk Edison, itulah awal mula konflik keduanya tercipta. Pada usianya yang masih muda, Tesla bekerja di anak perusahaan Edison. Bakat geniusnya tercium oleh bos Tesla yang langsung merekomendasikan Tesla kepada Edison.
Singkat cerita, pada suatu ketika, Edison meminta Tesla untuk mendesain ulang generator DC agar lebih efisien. Edison menjanjikan 50.000 Dolar kepada Tesla jika mampu melakukannya. Dan dengan kegeniusannya, Tesla mampu melakukannya.
Namun, uang yang dijanjikan tak pernah datang. Edison malah berkata bahwa dia tidak memahami candaan orang Amerika. Kesal, Tesla pun keluar dari perusahaan Edison. Total, dia hanya bekerja selama setengah tahun di sana.
War of Currents (Perang Arus)
Selepas itu, industri listrik akhirnya terpecah menjadi dua kubu: AC dan DC. Tesla yang bekerja untuk Westinghouse berhasil mengembangkan konsep listrik AC secara efisien, sementara Edison kekeuh dengan sistem transmisi listrik DC (Direct Current)-nya.
ADVERTISEMENT
Perlombaan keduanya pun dimulai. ‘Perang’ legendaris Edison vs Tesla pada masa tersebut dijuluki “War of Currents”.
Rumor mengatakan bahwa Edison menggunakan cara licik dengan membunuh gajah, untuk meyakinkan masyarakat bahwa listrik AC berbahaya. Namun, hal tersebut tidaklah benar. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1903, di mana War of Currents sudah berakhir. Tidak ada hubungan kejadian tersebut dengan ‘perang’ keduanya.
War of Currents berakhir ketika investor perusahaan Edison memintanya untuk memakai listrik AC. Edison pun mengakui bahwa dia salah dalam memperkirakan potensi listrik AC. Setelah ‘perang’ usai dan Tesla memenangkan persaingan, ia dan Westinghouse membangun pembangkit listrik besar bertenaga air pertama di dunia di Air Terjun Niagara.
Ilustrasi War of Currents (Foto: Youtube.com/Tell me why)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi War of Currents (Foto: Youtube.com/Tell me why)
Edison Mencuri Ide Tesla?
ADVERTISEMENT
Banyak orang mengatakan bahwa Tesla adalah penemu listrik dan Edison mencurinya. Hal ini juga tidak benar.
Listrik sudah ada jauh sebelum Tesla ada. Sementara, generator listrik AC sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1832. Para ilmuwan sudah membuat generator AC fase tunggal dan dua fase, sebelum akhirnya Tesla berhasil mengembangkan konsep generator AC polifase dengan efisiensi yang tinggi.
Edison tidak mencuri ide Tesla sama sekali. Dia mungkin ingkar janji atas uang 50.000 Dolar yang harus diberikan kepada Tesla. Masih banyak perdebatan atas cerita tersebut, namun memang tidak ada bukti otentik bahwa Edison telah mencuri ide Tesla.
Edison sendiri juga bukan penggagas awal konsep lampu pijar. Joseph Swan, ilmuwan Inggris, telah mengembangkan kosep lampu pijar sebelum Edison. Namun, Swan gagal membuat lampu pijar yang tahan lama karena lampu yang ia ciptakan mudah terbakar.
ADVERTISEMENT
Edison-lah yang berhasil melakukannya. Membuat lampu pijar yang efisien, awet, dan dapat diproduksi massal. Maka, tidak heran jika ia dianggap sebagai penemu lampu pijar. Namun, tidak berarti bahwa ia mencuri ide Swan, hanya seperti yang Tesla lakukan, membuatnya menjadi lebih efisien.
Mengapa Tesla Tidak Lebih Terkenal dari Edison?
Mungkin ketika kita belajar di sekolah, kita hanya dikenalkan dengan Edison, tidak dengan Tesla. Banyak teori yang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena ulah kelicikan Edison (kasus gajah tersetrum yang sudah dijelaskan sebelumnya) atau karena Tesla adalah penganut bumi datar.
Lagi-lagi, hal itu tidaklah benar.
Walaupun tidak setenar Edison, Tesla cukup terkenal dan turut dipelajari di perguruan tinggi. Namanya diabadikan sebagai satuan medan magnet, sebuah bandara di Siberia, atau nama award yang diciptakan oleh IEEE, Nikola Tesla Award.
ADVERTISEMENT
Ketidakterkenalan Tesla hanyalah bentuk dari ketidaktahuan saja.
Siapa Lebih Genius: Edison atau Tesla?
Keduanya genius, itu saja cukup. Tidak ada tolok ukur pasti untuk menentukan mana yang lebih genius.
Edison tidak setamak yang selama ini dikira. Penemuan-penemuannya yang lahir dari kegeniusannya justru sangat bermanfaat bagi masyarakat di seluruh dunia, hingga kini. 1.093 hak paten juga bukanlah hal yang mudah dicapai oleh orang lain.
Sementara itu, Tesla memang genius. Dia mengalahkan Edison dalam ‘Perang Listrik’. Listrik AC kini digunakan secara luas di seluruh dunia. Namun, Tesla bukanlah penemu segalanya.