Konten dari Pengguna

Filosofi Meta UBE Blacklist International

Eri Muriyan
Eri Muriyan. Kadang mengamati video game dan esport. Seringnya memberi makan kelinci pagi dan malam.
14 Maret 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eri Muriyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Filosofi Meta UBE Blacklist International
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ultimate Bonding Experience (UBE) adalah strategi andalan milik Blacklist Internasional yang mengantarkan mereka meraih trhopy M3 Mobile Legends world championship. UBE menjadi META terbaik saat ini berkat capaian tim Filipina itu. Mengalahkan permainan tim-tim perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Amerika, Brasil, Turki, dan Rusia.
ADVERTISEMENT
UBE pada awalnya adalah penyebutan "Nice One Baby" untuk koneksi kuat di dalam game antara OhMyVenuus sebagai support dan Wise sebagai jungler. Di mana Veenus selalu mengawal keberadaan Wise sebagai carry permaianan tim. Hero bertipe healer seperti Estes, Rafaela, Mathilda, Anggela identik dengan Veenus. Membuat Wise sulit ditumbangkan, mengacak-acak lawan, dan membuat momen-momen penyelamatan menakjubkan.
Tak dipungkiri sebab koneksi kuat duo Vee-Wise itu sudah dimulai sejak berada di ONIC PH sebelum menetap dan bersinar di tim Blacklist International. Di ONIC PH Vee-Wise dua kali menjadi runner up MPL PH. Permainan keduanya tidak main-main. Termasuk koneksi keduanya juga terjadi di luar game sebab mereka berdua adalah sepasang kekasih.
Dari "Nice One Baby" itulah permainan Blacklist International berkembang menjadi UBE. Soliditas yang awalnya hanya terjadi antara dua pemain, menjelma menjadi lima pemain. Saat terjadi war, kemampuan kelima pemain dalam saling support, covering, positioning, tarik-ulur, keluar-masuk, menjadi sangat kuat. Empat atau bahkan lima pemain sering terlihat memiliki jarak yang cukup dekat di dalam game. Veenus menjadi kunci permainan sebab hero-hero support healernya menjadikan Blacklist sangat kuat saat team fight.
ADVERTISEMENT
MPL PH season 7, menjadi milik Blacklist secara sempurna. Mereka hanya kalah sekali dari BREN E-sport di babak reguler season dan melibas semua lawan di babak playoff. Dari situlah UBE menemukan pijakan kokoh. Soliditas Blacklist dibangun dari permainan yang solid di dalam game dan teruji sepanjang season MPL PH yang ketat.
Namun meta UBE Blacklist sempat dipatahkan oleh tim Execration di final Mobile Legends Southeast Asia Championship (MSC) 2021. Rival senegaranya itu berhasil balas dendam dalam laga sengit tujuh game sebagaimana final MPL PH season 7. Dari kekalahan itu, UBE Blacklist justru berkembang semakin kuat. Buktinya MPL PH season 8 kembali mereka kuasai. Mencatatkan kemenangan beruntun di MPL PH dengan performa yang tak kalah menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Namun lagi-lagi strategi andalan tim asuhan coach Bon Chan itu bisa dipatahkan. Kali ini di tangan ONIC ID saat gelaran MPL Invitational. Dari kekalahan kedua ini, Bon Chan justru berhasil menemukan lagi kelemahan UBE dan berhasil menyempurkannya di ajang tertinggi M3.
UBE tidak lahir begitu saja, perjalanan sepanjang tahun 2021, dua season MPL dan dua kejuaraan Internasional, turut mengokohkannya. Bila ditelisik, soliditas bukan saja terjadi di dalam permainan, perjalanan panjang itu menjadikan mereka sebagai tim yang sangat solid pula di luar permainan. Termasuk life coach yang mereka miliki turut berperan dalam mengatasi mental pemain. Alhasil di M3, UBE layak disebut META terbaik.
Kesempurnaan META UBE di M3
Kita perlu menyadari Blacklist International sebagai juara M3 dengan meta UBE bukan sembarang soliditas tim dan permaianan kuat. UBE di M3 nyatanya menggabungkan meta lain di dalamnya. Menjadikan UBE memiliki pijakan permainan yang solid dan kokoh sekaligus fleksibilitas strategi yang adaptif.
ADVERTISEMENT
Setelah kalah dari BTK di upper Bracket M3, mereka berhasil bangkit balas dendam memulangkan BTK di lower bracket. Lalu menumbangkan dua tim Indonesia, ONIC ID dan RRQ Hoshi. Kemenangan terhadap ONIC ID sekaligus menjadi balas dendam laga final MPL Invitational. Terakhir menutup kemenangan sempurna 4-0 di babak final melawan ONIC PH.
Soliditas meta UBE digabungkan dengan meta yang juga populer saat ini. Pertama, meta gold laner dengan hero marksman. Mengingat patch terbaru yang memberi buff pada hero-hero marksman serta gold lebih banyak di lane ini. OHEB sang MVP M3, sebelumnya adalah pemain hero-hero mage carry seperi Alice, Harith, dan Lunox di gold lane. Artinya Ia berhasil beradaptasi dan menerapkan meta marksman dengan sangat baik di dalam UBE.
ADVERTISEMENT
Kedua, meta tank jungler. Wise praktis diuntungkan sebab hero-hero tebal yang ia mainkan sangat cocok dengan patch Mobile Legends saat ini. Hylos, Aldous, Bane, dan lainnya sesuai sebab buff yang diberikan untuk role jungler dengan hero tebal pemegang spell retribution. Wise sebagai jungler tidak melulu bertugas sebagai carry, sebab carry utama dipegang OHEB. Ini juga meninggalkan meta lama hyper carry tim yang masih dipegang jungler. Sesekali Wise tetap bisa berperan siginifikan bila memainkan marksman jungler.
Ketiga, meta dua support. Hadji meski berada di mid lane, Ia berhasil menciptakan permainan timnya sendiri dengan hero andalan Chou. Lalu Veenus seringnya yang menjadi roamer dengan hero healer. Ini semacam transformasi strategi dua support healer ala Blacklist di season sebelumnya. Bahkan Veenus dan Hadji tetap bisa bermain tank dan support populer semacam tank dan mage Yve atau Pharsa.
ADVERTISEMENT
Bahkan bila ada meta lainnya yang cocok dengan patch semisal meta Diggie feeder, backdoor Selene-Bane-Faramis, dua carry, fighter damage (Blacklist punya Edward), marksman carry mid lane, juga hyper carry, Blacklist bakal bisa menerapkannya. Satunya-satu yang tidak dilakukan Blacklist adalah memainkan meta assassin sebab Wise tidak dikenal sebagai player assasin.
Salah satu meta yang sempat menjadi counter UBE adalah split push. Seperti yang pernah dimainkan ONIC E-sport dan Execration. Namun Bon Chan dan tim tidak ambil pusing, sebab OHEB memiliki hero yang bersinar sejak awal game seperti Beatrix, Brody, juga Clint. Tidak takut lagi sebagaimana hero carry mage terdahulu yang perlu scaling item.
Pelajaran meta UBE untuk Indonesia
Pelajaran penting bagi tim Indonesia ada dua. Pertama menemukan filosofi bermain, pijakan permainan semacam UBE. Mengingat UBE bukan sekadar meta, bukan sebatas strategi taktik permainan, UBE lebih dalam adalah dasar perminan yang filosofis.
ADVERTISEMENT
Indonesia konon dikenal dengan permainan objektif, namun bentuk permainannya tidak terlihat menonjol. Split push yang konon menjadi ciri khas tim Malaysia juga tidak terlihat menonjol di Indonesia. Tim Indonesia perlu menemukan filosofi bermainnya sendiri yang bisa menyaingi UBE.
Kedua memainkan berbagai meta dalam tim melampaui UBE Blacklist di M3 yang juga adaptif dalam komposisinya. Termasuk assasin. Sebab Indonesia terkenal dengan banyak player assasin. Sesuatu yang tidak dimiliki Blacklist International. ONIC E-sport memiliki modal kuat sebab secara tim sudah solid terbentuk sisanya perlu kreatifitas dan penguasaan strategi-strategi baru. Sayangnya Drian harus absen di MPL season 9.
Setelah M3, tim-tim di Indonesia nampaknya belum belajar mendalam mengenai kesempurnaan UBE Blacklist International. Belum terlihat tim yang soliditasnya, permainannya kaya akan strategi seperti Blacklist. Sepanjang tahun 2022, dua season MPL ID, SEA Games 2022, MSC 2022, dan MPL Invitational akan menjadi persiapan yang cukup menuju gelaran dunia M4 selanjutnya. Merebut trhopy Mobile Legends tertinggi di dunia itu kembali ke pangkuan tim Indonesia. []
ADVERTISEMENT