Konten dari Pengguna

Cristiano Ronaldo dan Makelele Bukti Kesalahan Perez pada Real Madrid

Erik Fajar Susandi
Memiliki Hobi dan ketertarikan terhadap sepakbola dalam dan luar negri.
2 Desember 2020 6:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erik Fajar Susandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
FOTO FILE: Presiden Real Madrid Florentino Perez melihat ke hadapan media di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol, 4 Januari 2016. REUTERS / Juan Medina Gambar Disediakan oleh Action Images
zoom-in-whitePerbesar
FOTO FILE: Presiden Real Madrid Florentino Perez melihat ke hadapan media di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol, 4 Januari 2016. REUTERS / Juan Medina Gambar Disediakan oleh Action Images
ADVERTISEMENT
Real Madrid lagi lagi mengalami kekalahan setelah pada dini hari tadi Real Madrid harus rela di pecundangi 2-0 oleh Shakhtar Donetsk di ajang liga champions eropa. kekalahan ini membuat posisi sang pelatih Zinedine Zidane dalam ancaman, setidaknya dalam dalam 5 pertandingan terakhir di berbagai kompetisi Real Madrid mengalami 3 kekalahan sekali menang dan sekali imbang. tentunya hasil ini membuat posisi Real madrid terjepit, di la liga mereka tercecer di posisi 4 tertinggal 7 poin dari Real Sociedad di liga Champions Eropa mereka harus rela turun ke posisi 3 klasemen grup dan masih harus berjuang untuk lolos ke babak 16 besar. sebenarnya performa buruk Real Madrid tidak sepenuhnya salah Zidane di sisi lain ada pula andil sang presiden club Florentino Perez yang dari awal musim membuat kebijakan untuk tidak membeli pemain dan justru lebih banyak meminjamkan pemain. memang secara track record Perez kerap melakukan keputusaan aneh dalam transfer pemain.
ADVERTISEMENT

Melepas Makelele ke CheLsea

Pada musim panas 2003, secara mengejutkan Florentino Perez selaku presiden real madrid menjual Claude Makelele ke chelsea, dengan nada arogan dan sangat meyakinkan dia beranggapan kalau Makelele pemain yang terlalu biasa saja bagi Real Madrid.
“kami tidak akan merindukan Makelele Tekniknya rata rata, dia tidak memilki kecepatan dan skill untuk melewati lawan. 90% distribusi bolanya hanya ke belakang atau ke samping, dia tak bisa menyundul dan dia hanya bisa mengumpan sejauh 3 meter saja. Pemain muda akan datang dan makelele akan terlupakanujar Perez kala itu.
seperti yang telah kita ketahui 4 tahun setelah Makelele pergi dari club ibukota Spanyol tersebut Real Madrid tidak mampu meraih satupun trofi, di periode yang sama makelele mampu mempersembahkan 2 gelar juara Premier League bagi Chelsea. Lebih pelik di musim pertama tanpa makelele Real Madrid tercecer di peringkat 4 La Liga dengan kemasukan 54 goal di musim itu.
ADVERTISEMENT
Bahkan Zidane yang kala itu masih menjadi pemain sempat ikut angkat bicara ihwal keputusan Perez yang menjual Makelele, dia heran dengan apa yang ada di benak sang presiden apa yang dilakukannya seperti melapis mobil tanpa mesin dengan emas.
memang makelele bukan pemain yang full skill karena memang jika dicerna lebih lanjut posisi gelandang bertahan yang ditempati oleh Makelele memang tidak memerlukan skill khusus layaknya seorang playmaker. saat itu Real Madrid memang tengah berada dalam mega proyek los galactiocs dimana Real Madrid mengumpulkan para pemain terbaik di seantero bumi bayangkan saja nama nama macam Luis Figo hingga David Beckham harus rela menunggu di bench demi mendapatkan menit bermain. peran yang dilakukan makelele adalah sebagai penyeimbang di mana tim sehebat apa pun butuh seorang deputi yang rela melakukan apa saja termasuk bermain kotor dan apa yang Makelele lakukan saat itu mustahil mau dilakukan oleh Guti Hernandez apalagi oleh seorang Zidane.
ADVERTISEMENT

Penjualan Cristiano Ronaldo awal mula petaka jilid 2

15 tahun setelah Florentino Perez menjual Makelele lagi lagi dia membuat kekeliruan yang cukup tidak masuk akal, seakan tidak belajar dari masa lalu kali ini dia melego Cristiano Ronaldo asset paling berharga los galacticos selama satu dekade ke Juventus. Padahal Selama di Real Madrid Ronaldo bergelimang rekor dan prestasi, Ronaldo mempersembahkan 15 gelar juara bagi rela madrid bahkan Ronaldo tercatat menjadi top score sepanjang masa bagi club dengan raihan 450 goal dari 438 pertandingan selain itu Ronaldo juga sangat berjasa dalam kesuksesan Real Madrid meraih la decima (gelar ke 10) dan hattrick juara liga Champions Eropa.
Banyak pihak yang heran dan merasa bahwa Perez mata duitan terbukti dia malah bangga denga nominal transfer yang didapat dari penjualan Ronaldo ke Juventus, dan menganggap bahwa transfer tersebut adalah sebuah prestasi tersendiri bagi club memang nominal 100 juta euro begitu sensasional untuk pemain yang saat itu sudah berumur 33 tahun. Sontak hal ini membuat efek domino di dalam keseimbangan tim Real Madrid bahkan hanya beberapa hari pasca Real Madrid juara liga champions Eropa kali ketiga secara beruntun sang pelatih Zidane mengumumkan pengunduran diri, hal ini disinyalir karena Zidane kecewa kepada Perez yang tidak memiliki usaha lebih untuk mempertahankan Ronaldo dan lebih memilih seorang Bale untuk dijadikan role permainan Real Madrid yang baru.
ADVERTISEMENT
Sepeninggal Ronaldo yang hengkang ke Juventus, Perez begitu jumawa dan menganggap bahwa Bale mampu menjadi inspirator tim namun yang dilupakan oleh Perez kalau tim ini adalah tim yang memang dibangun untuk Ronaldo terbukti dalam tempo singkat Real Madrid mengalami turbulensi, pelatih Julen Lopetegui dipecat dalam waktu singkat pasca kekalahan memalukan di el clasico perdana musim 2018-2019. Di la liga Real Madrid harus puas berada di posisi ke 3 di bawah Barcelona dan rival sekota Atletico de Madrid. padahal pada musim 2017/2018 dengan Ronaldo Real Madrid mampu mencetak 94 goal di la liga dan pada musim selanjutnya 2018/2019 tanpa Ronaldo Real Madrid di la liga hanya mampu mencetak 63 goal atau menurun 31 goal.
ADVERTISEMENT
Memang di musim 2019/2020 rela madrid mampu menjadi juara namun lini serang Real Madrid masi tetap menjadi sorotan karena dari sisi torehan goal Real Madrid yang menjadi kampiun tidak lebih baik dari barcelona. Pemain pemain muda yang dipersiapkan pun belum ada yang mampu mengisi kekosongan posisi yang di tinggalkan Ronaldo, rodrygo dirasa masih begitu mentah dan penampilannya pun masih sangat inkonsistensi sedangkan vinizius jr yang didatangkan dari Flamengo dengan status pemain muda termahal dunia pun malah lebih sibuk dengan gaya hidup yang terlampau glamour bagi pemain seusianya.
Bagaimana dengan Bale? Perez mungkin lupa bahwa sejak meraih kesuksesan di musim perdana bersama di Real Madrid Bale lebih sering berada di meja operasi dibandingkan merumput bersama tim, bahkan pada musim ini (2020/2021) bale dilepas dengan status pinjaman ke club lamannya Tottenham Hotspur.
ADVERTISEMENT
Sadar dengan kondisi yang begitu sulit Perez pun bergerak untuk merekrut Hazard pada musim 2019/2020 sebenarnya pembelian seorang Eden Hazard secara kasat mata merupakan panic buying yang dilakukan oleh Real Madrid, dilihat dari faktor usia Hazard pun tentunya sudah tidak muda lagi saat ini dia sudah berusia 29 tahun. Dilihat dari sisi usia tentunya Hazard pun sudah tidak dalam pict perform sejak didatangkan dari Chelsea. jika di pikir lebih jernih lebih baik mempertahankan Ronaldo saja dibandingkan membeli seorang Hazard toh secara usia sama sama sudah melewati usia emas pesepakbola. Terbukti memang Hazard lebih sering berada di ruang perawatan selama di Real Madrid, secara performa pun jangankan untuk dibandingkan dengan Ronaldo bahkan jika kita mau membandingkan dengan Hazard saat berada di Chelsea dengan apa yang Hazard tunjukan di Real Madrid secara performa bak langit dan bumi.
ADVERTISEMENT
***
Dari kasus penjualan Makelele hingga Ronaldo secara terang benderang dapat dilihat jika real madrid di bawah Florentino Perez tidak pernah belajar dari kesalahan, Perez begitu jumawa karena madrid diisi deretan pemain terhebat di muka bumi dan ketika tim kehilangan sosok pemain vital yang di jual seketika pula madrid terlihat binggung dengan apa yang terjadi dan seketika pula terlihat bahwa real madrid seperti tidak mempunyai plan b. Kehilangan Makelele pada 2003 membuat real madrid seperti tim yang begitu limpung dan berefek domino hingga dia (Florentino Perez) harus rela lengser sebagai presiden. bukan tidak mungkin dengan ketidakmampuan Florentino Perez dalam menemukan sosok cristiano Ronaldo yang baru Perez akan mengalami hal yang sama ketika perez tidak mampu menemukan sosok Makelele yang baru, patut dinantikan mana yang lebih dulu antara Real Madrid yang menemukan sosok Ronaldo yang baru ataukah Perez yang harus rela lengser “lagi” dari posisinya sebagai presiden Real Madrid.
ADVERTISEMENT