Perpustakaan Digital: Cara Membaca Buku di Masa Pandemi

Erna Hidayati
Pustakawan , ASN SMP N 1 Magelang
Konten dari Pengguna
2 Maret 2021 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Erna Hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak membaca.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak membaca. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengawali tahun 2021 kita harus tetap optimis dalam bekerja, berkarya walaupun pandemi masih berlangsung. Semua bidang yang terdampak pandemi harus bisa bangkit. Kondisi pandemi seperti ini kita jadikan sebuah tantangan. Kita harus lebih kreatif untuk mengatasi tantangan ini agar usaha ataupun bidang yang kita jalani sehari-hari dapat tetap berjalan seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan tugas maupun dalam berkarya jangan pernah menyerah menghadapi tantangan dan rintangan. Semua orang juga merasakan hal yang sama dengan adanya kondisi pandemi ini. Jadikan tantangan dan rintangan tersebut sebagai motivasi untuk berkreativitas dalam menjalankan tugas.
Walaupun pada awalnya pandemi ini membuat suasana di beberapa bidang berubah, misalnya bidang pendidikan yaitu sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak dilaksanakan secara tatap muka. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Peserta didik tetap melaksanakan kegiatan belajar di rumah dan bapak ibu guru memberikan materi pelajaran dari sekolah ataupun dari rumah juga.
Pembelajaran sistem daring akhirnya dapat berjalan normal dan diterima peserta didik walaupun masih banyak hambatannya. Pembelajaran daring dilakukan menggunakan gawai yang tersambung dengan jaringan internet. Hal ini, tak lepas dari perkembangan di bidang teknologi dan informasi yang cepat dan semakin canggih.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Teknologi Informasi di Bidang Perpustakaan
Perkembangan teknologi dan informasi juga memberikan banyak pengaruh di segala aspek kehidupan. Penerapan teknologi informasi di berbagai bidang bertujuan agar segala kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Penerapan teknologi informasi juga sudah lama digunakan di dunia perpustakaan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam perpustakaan adalah sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional. Dalam bidang perpustakaan pemanfaatan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan atau otomasi perpustakaan. Selain itu teknologi informasi juga dimanfaatkan sebagai sistem perpustakaan digital.
Untuk saat ini perpustakaan mutlak harus menggunakan teknologi informasi agar perpustakaan sebagai media penyedia informasi tidak ditinggalkan oleh pemustaka atau pemakai jasa perpustakaan. Sudah banyak perpustakaan yang menerapkan aplikasi teknologi informasi untuk otomasi perpustakaan. Sistem informasi manajemen perpustakaan yang gratis juga tersedia seperti aplikasi SLiMS (Senayan Library Management System).
ADVERTISEMENT
Selain sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan, teknologi informasi juga diterapkan sebagai sarana digital library atau perpustakaan digital. Perpustakaan digital sudah banyak diterapkan di perpustakaan seperti perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan daerah. Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan tempat penyedia sumber informasi yang sangat penting yang memungkinkan dan memudahkan para mahasiswa dalam mencari dan menelusuri informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan daerah yang menggunakan sistem digital juga akan mempermudah masyarakat umum yang membutuhkan informasi dalam segala bidang menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.
Perkembangan teknologi informasi di bidang perpustakaan khususnya digital library yang berorientasi pada data digital akan mudah dan cepat untuk diakses dengan didukung oleh jaringan komputer serta jaringan internet.
Pengertian Perpustakaan Digital
ADVERTISEMENT
Perpustakaan digital merupakan suatu perpustakaan yang memiliki sistem layanan dan seluruh koleksinya dalam bentuk digital yang tersusun dalam sistem komputerisasi.
Pengertian perpustakaan digital dari beberapa pendapat antara lain Sismanto (2008) perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital. Menurut Ismail Fahmi (2004) mengatakan bahwa perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), koleksi elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi.
Tedd dan Large (2005) perpustakaan digital memiliki 3 (tiga) karakteristik utama , yaitu pertama Menggunakan teknologi yang mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dalam sebuah jaringan yang tersebar luas. Kedua,memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal. Dan yang ketiga, merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang dikembangkan bersama-sama komunitas pemakai jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Untuk itu perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi yang memilih, mengoleksi, mengolah, merawat, dan menyediakan informasi secara meluas ke berbagai komunitas.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan digital tidak harus berupa sebuah bangunan atau tempat fisik karena koleksi digital tidak memerlukan tempat seperti rak untuk meletakkan koleksinya. Prinsip perpustakaan digital menggunakan internet dan komputer. Hal ini menjadikan perpustakaan digital dapat diakses pemustaka dimana saja kapan saja dengan syarat ada jaringan internet dan perangkatnya yaitu komputer maupun gadget.
Dengan adanya fasilitas perpustakaan digital maka koleksinya dapat dimanfaatkan lebih luas oleh berbagai pihak yang ingin mengaksesnya.
Perpustakaan digital di Indonesia awalnya merupakan eksperimen dari sekelompok orang di perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Computer Network Research Group (CNRG) dan Knowledge Management Research Group (KMRG). Proyek ini bermaksud meningkatkan mutu pendidikan tinggi, menumbuhkan semangat berbagi pengetahuan antar pendidikan tinggi dan lembaga penelitian melalui pengembangan jaringan nasional perpustakaan. Perpustakaan yang beralamat di www.indonesiadln.org itu melibatkan berbagai lembaga untuk menjadi mitra dalam penyebaran pengetahuan berupa koleksi file digital melalui jaringan internet. Para anggota, di antaranya Litbang Depkes, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Magister Manajemen (MM ITB), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Cenderawasih (Uncen), Papua, Universitas Tadulako (Untan), Sulawesi Tengah, dan Universitas Yarsi, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan digital dan aktivitas membaca
Pada masa pandemi ini kita tidak mudah untuk beraktifitas di perpustakaan seperti waktu sebelum terjadinya pandemi. Bahkan ada juga perpustakaan yang tutup ataupun membatasi pelayanannya. Pemustaka yang akan meminjam buku tidak lagi leluasa dalam meminjam seperti sebelum masa pandemi.
Tetapi dengan perpustakaan digital kita akan tetap dapat membaca koleksi buku melalui layanan perpustakaan digital.. Perpustakaan digital ini dapat diakses kapan dan dimana saja dengan adanya jaringan internet dengan menggunakan komputer maupun gawai. Pemustaka tidak perlu keluar rumah dan bisa mendapatkan informasi ataupun pengetahuan secara mudah. Perpustakaan digital sangat mendukung kegiatan bekerja dari rumah maupun kegiatan pembelajaran secara daring.
Dengan adanya teknologi informasi kita membaca buku tanpa harus memegang bentuk buku secara fisik. Perpustakaan digital menyediakan koleksi buku berbentuk buku elektronik. Aktivitas meminjam dan membaca tidak harus dilakukan di perpustakaan secara fisik. Masyarakat seperti mahasiswa, pelajar ataupun para pekerja sudah banyak yang menggunakan aplikasi perpustakaan digital untuk membaca koleksi buku elektronik. Mereka memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mengisi waktu saat di rumah saja.
ADVERTISEMENT
Walaupun kita sekarang berada pada kondisi yang segalanya harus dibatasi akibat pandemi ini, tetapi kegiatan membaca buku harus tetap berlangsung terus menerus. Salah satunya melalui koleksi buku elektronik yang terdapat di perpustakaan digital. Karena perpustakaan digital tidak terbatas ruang dan waktunya.
Perpustakaan harus dapat menyambut masa depan yang serba digital. Kegiatan yang ada di perpustakaan sebaiknya berorientasi pada penerapan teknologi informasi untuk dimanfaatkan agar kegiatan yang ada di perpustakaan lebih efektif dan efisien. Selain itu perpustakaan sebagai sarana penyedia informasi dapat memanfaatkan teknologi informasi yang selalu berkembang cepat agar informasi yang tersedia juga selalu up to date. Dengan begitu pemustaka juga akan merasa senang apabila perpustakaan dapat melayani kebutuhan pemustaka akan informasi yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT