Benarkah Nata de Coco Mengandung Bahan Berbahaya?

esti baina
Pranata Humas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Konten dari Pengguna
5 Februari 2021 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari esti baina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi uji lab Foto: DarkoStojanovic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uji lab Foto: DarkoStojanovic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa waktu yang lalu beredar informasi yang menyebutkan bahwa nata de coco memiliki kandungan plastik. Hal ini tentu saja meresahkan karena nata de coco merupakan salah satu bahan makanan favorit di masyarakat. Nata de coco kerap ditambahkan pada berbagai minuman, puding ataupun es buah.
ADVERTISEMENT
Rasanya yang segar dan kenyal membuat banyak kalangan menyukainya mulai dari dewasa sampai anak-anak. Bahan dasar dari pembuatan nata de coco adalah air kelapa dan proses pembuatannya menggunakan teknik fermentasi. Jadi, apakah benar nata de coco mengandung plastik yang berbahaya bagi kesehatan?
Mengenal Nata de Coco
Nata de coco merupakan makanan hasil fermentasi dari air kelapa yang diketahui berasal dari Filipina. Makanan ini berbentuk seperti gel putih hingga bening yang biasanya dipotong-potong seperti dadu. Menurut beberapa sumber nata de coco mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1973 dan mulai dikenal secara luas sejak tahun 1981. Karena rasanya yang menyegarkan dan sarat manfaat maka saat ini telah banyak industri yang memproduksinya.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa air kelapa yang cocok digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah air kelapa yang berasal dari kelapa tua. Air kelapa yang berasal dari buah kelapa muda dan air kelapa yang berasal dari kelapa yang telah bertunas tidak cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan nata de coco.
Dilansir dari pascapanen.litbang.pertanian.go.id (05/02/2021), air kelapa yang berasal dari buah kelapa yang masih muda belum cukup mengandung mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan aktivitas bakteri Acetobacter xylinum. Sebaliknya, air kelapa yang telah bertunas mengandung minyak berlebihan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum merupakan bakteri asam asetat yang membantu proses fermentasi pada nata de coco.
ADVERTISEMENT
Kualitas nata de coco yang baik ditentukan oleh beberapa elemen seperti bahan baku, penambahan sumber nitrogen, penambahan sumber karbon, starter nata de coco, wadah fermentasi serta kebersihannya.
Proses pembuatan Nata de Coco
Teknologi pengolahan nata de coco merupakan teknologi sederhana, namun dalam proses pembuatannya terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Beberapa bahan yang dibutuhkan pada pembuatan nata de coco adalah air kelapa yang berasal dari kelapa tua, gula, asam cuka, sumber nitrogen dan starter nata de coco (Acetobacter xylinum).
Pertama air kelapa yang telah dikumpulkan, disimpan pada suhu ruang hingga empat hari. Tutup wadah penyimpanan dengan kertas agar terhindar dari debu dan kotoran. Pada tahap ini terjadi proses fermentasi awal di mana akan terjadi perubahan gula menjadi asam.
ADVERTISEMENT
Setelah empat hari tambahkan gula, asam cuka dan sumber nitrogen. Dulu sumber nitrogen yang digunakan adalah ammonium sulfat (ZA) karena mudah didapat dan harganya relatif murah. Sejak keluarnya PK BPOM RI NO 7 tahun 2015 yang melarang penggunaan pupuk ZA dalam proses pembuatan nata de coco maka sumber nitrogen yang digunakan adalah yang berasal dari tumbuhan seperti kacang hijau, taoge, dan tahu.
Penambahan starter nata de coco dilakukan setelah proses pemasakan dan pendinginan dilakukan. Sebaiknya campuran bahan dituang pada wadah yang memiliki permukaan luas. Nata de coco akan terbentuk dan siap dipanen pada hari ke tujuh di mana ketebalan selulosa (nata de coco) telah memenuhi standar.
Manfaat dari Nata de Coco
ADVERTISEMENT
Dilansir dari medanjayafood.com (05/02/2021) nata de coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat tinggi dan rendah kalori. Makanan ini cocok dikonsumsi pada saat menjalankan diet karena dapat melancarkan sistem pencernaan.
Selain itu nata de coco tidak mengandung kolesterol sehingga sangat diminati oleh kalangan masyarakat yang memperhatikan kesehatan. Dilihat dari bahan yang digunakan, sudah sangat jelas bahwa nata de coco tidak mengandung plastik. Lapisan yang dianggap plastik adalah selulosa yang justru baik untuk pencernaan manusia.
Dilaporkan dari beberapa sumber bahwa saat ini nata de coco tidak hanya digunakan untuk konsumsi. Ternyata nata de coco memiliki banyak kegunaan yang dapat diaplikasikan pada berbagai industri seperti bahan produksi kertas, cat aditif, bahan kulit artifisial serta sebagai bahan akustik.
ADVERTISEMENT