Konten dari Pengguna

Mental Anak: Terjebak dalam Ekspektasi Orang Tua

ewia ejha putri
1. Pimpinan Lembaga PKBM Pahlawan kerinci. 2. Anggota LHKP Muhammadiyah Jambi 3. Pengamat Sosial
22 Oktober 2023 5:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak dan orang tua. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan orang tua. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Orang tua adalah pilar penting dalam kehidupan anak-anak mereka. Mereka memiliki peran besar dalam membentuk perkembangan fisik, emosional, dan psikologis anak. Namun, terkadang, ekspektasi yang terlalu tinggi dari orang tua dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan mental anak.
ADVERTISEMENT
Kali ini kita akan membahas secara terperinci tentang bagaimana ekspektasi orang tua yang berlebihan dapat menghancurkan kesejahteraan mental anak.
Ekspektasi orang tua adalah harapan atau standar yang mereka letakkan pada anak-anak mereka, baik dalam prestasi akademik, prestasi olahraga, atau aspek-aspek lain dalam hidup. Orang tua sering ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka, tetapi terkadang, ekspektasi ini dapat menjadi terlalu tinggi.
Ekspektasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan tekanan emosional yang berlebihan pada anak. Anak mungkin merasa terbebani oleh harapan orang tua, yang dapat mengarah pada rasa cemas, depresi, dan bahkan perasaan tidak berharga.
Ketika anak merasa bahwa mereka tidak dapat mencapai ekspektasi yang ditetapkan oleh orang tua, ini dapat merusak rasa percaya diri mereka. Mereka mungkin merasa tidak cukup baik, bahkan jika mereka telah mencapai prestasi yang luar biasa dalam pandangan orang lain.
ADVERTISEMENT
Ekspektasi yang berlebihan dapat menyebabkan masalah dengan pola makan anak. Beberapa anak mungkin mengembangkan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, dalam upaya untuk mencapai standar yang ditetapkan oleh orang tua.
Anak yang terlalu banyak mendengar tentang apa yang diharapkan dari mereka oleh orang tua mungkin mengalami gangguan identitas. Mereka mungkin merasa sulit untuk menentukan siapa diri mereka sebenarnya, karena selalu mencoba memenuhi ekspektasi orang tua.
Ekspektasi yang berlebihan dapat mengakibatkan ketegangan dalam hubungan keluarga. Anak mungkin merasa bahwa mereka tidak bisa menjadi diri mereka sendiri di hadapan orang tua, dan ini dapat mengganggu komunikasi dan keintiman dalam keluarga.
Anak-anak yang merasa harus mencapai ekspektasi yang sangat tinggi dari orang tua seringkali merasa seperti mereka membawa beban yang sangat berat. Ini dapat mengganggu kebahagiaan mereka dan membuat mereka merasa stres.
ADVERTISEMENT
Ekspektasi orang tua yang berlebihan, meskipun mungkin berasal dari keinginan untuk melihat anak berhasil, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesejahteraan mental anak. Penting bagi orang tua untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan memberikan dukungan emosional yang seimbang kepada anak-anak mereka agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara mental.