Jelajah Pesona Ciamik Pantai Marina

Sumber: Dokumen Pribadi (4/9/2021)

Weekend jadi momentum yang pas untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, orang tercinta, ataupun kawan. September lalu, untuk kali pertamanya, aku bersama keluargaku berkunjung ke suatu tempat yang belum terpikirkan sebelumnya. Yups, sebuah destinasi wisata di kota metropolitan. Kota Semarang namanya. Kota yang menyimpan segudang histori dan pesona wisata. Tak heran, jika banyak kawula muda yang berbondong-bondong untuk meng-explore wisata kota ini.

Pagi-pagi, aku dan keluargaku sudah bersiap dari Kota Jogja untuk berangkat menuju Kota Lumpia, julukan andalan Kota Semarang, dengan menggunakan kendaraan beroda empat alias mobil. Di tengah perjalanan, tepatnya di daerah Boja, aku disuguhkan dengan panorama alam yang asri nan udara segar. Sawah-sawah terasering dan tumbuhan hijau mampu memanjakan mata. Sesekali, aku membuka jendela mobil agar lebih terasa sensasinya.

Setelah kurang lebih 3 jam, akhirnya tiba di kota tujuan. Kami berunding destinasi mana yang akan dijelajahi. Rupanya, satu suara bulat telah didapat yakni Pantai Marina. Pantai dengan pesona ciamik ini ada di Jalan Yos Sudarso, Kompleks PRPP, Tawang Sari, Semarang. Akses jalannya terjangkau dan tiket masuknya sangat ramah dikantong. Cukup membayar Rp5.000,00/orang sudah bisa menikmati sepuasnya panorama pantai ini. Ditambah lagi, deru ombak dan angin sepoi yang bisa merelaksasi jiwa sehingga amat cocok untuk ala-ala healing.

Lima tiket dibeli, kemudian kakakku memarkir mobil. Di area parkir, ternyata sudah penuh sesak mobil. Untungnya, masih kebagian tempat. Aku bergegas turun dari mobil. Siang itu matahari terik, alhasil kami singgah di Café La Playa. Café dengan konsep unik amat pas untuk kongkow sambil menikmati pesona ciamik Pantai Marina. Terlebih, café ini dekat dengan bibir pantai. Menu makanan dan minuman di sini cukup beragam. Aku memesan hawaiian smooth bowl dengan harga Rp35.000,00. Bisa dibilang harga makanan dan minuman di café ini cukup ramah di kantong. Terutama untuk para kawula muda. Café ini juga dilengkapi beragam fasilitas pendukung, seperti toilet, akses internet, bean bag, spot foto, sunset view point, dan fasilitas protokol kesehatan. Tak lupa, aku mengabadikan momen bersama kakaku dengan mengambil latar pantai.

Setelah puas menikmati makan siang dan mengobrol santai, kami memutuskan untuk mencoba salah satu wahana permainan seru di pantai ini. Jet ski itulah namanya. Biaya paket bermain jet ski variatif. Aku bersama kakakku memilih paket Rp500.000/orang selama 30 menit untuk mengelilingi sekitaran Pantai Marina. Sebelum riding jet ski, akan diberi arahan terlebih dahulu oleh pemandu terkait aturan dan cara mengemudikan jet ski.

"Tak perlu takut dan panik ketika terjatuh ke laut karena kita sudah memakai pelampung, jadi tetap aman dan tidak tenggelam. Cukup lambaikan tangan saja, nanti pemandu akan menghampiri", kata pemandu.

Bagiku hal yang menantang sekaligus mengasyikkan ketika riding jet ski adalah saat menerjang ombak. Terlebih, mengemudikannya sambil berdiri sehingga sensasinya akan lebih terasa. Sesekali, aku dan kakakku berteriak hingga akhirnya asinnya air laut terasa di bibir. Pemandu membunyikan peluit 3 kali, itu tandanya kami harus mematikan mesin sejenak dan merapat untuk mengabadikan momen bersama. Tak terasa, 30 menit sudah usai dan sunset telah menyambut kami. Kami kembali menuju bibir pantai. Kemudian, kami berganti pakaian dan pulang ke kota asal.

Hari itu, menjadi hari yang menyenangkan sekaligus menjadi pengalaman kali pertamanya dalam seumur hidup untuk riding jet ski. Rupanya, akan jadi ketagihan untuk bermain jet ski lagi di lain kesempatan. Hehe...