Membangun Sinergi Dalam Progam Deradikalisasi Narapidana Terorisme di Lapas Besi

dok. humas lapas besi

CILACAP-INFO_PAS. Dalam pelaksanaan pembinaan Narapidana Terorisme di dalam Lembaga Pemasyarakatan membutuhkan peran dari semua pihak. Hal ini dikarenakan tantangan pembinaan Narapidana Terorisme memiliki masalah yang beragam.

Kerjasama Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi dengan beberapa stakeholder seperti Badan Nasional Penanggulanagan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, Kementerian Agama dan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) telah berjalan dengan baik.

Peran dari semua elemen tersebut merupakan komponen utama dalam kelancaran progam deradikalisasi bagi Napiter. Seperti halnya yang dilakukan kali ini Lapas Besi bekerja sama dengan BNPT dan Kementerian Agama Kabupaten Cilacap dengan melaksanakan kajian rohani islam.

Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid An Nur Lapas Besi diikuti oleh seluruh Napiter Lapas Besi dengan dipandu oleh Penyuluh Agama Islam dari Kemenag Cilacap Ustadz Slamet Munir, Selasa 22/08.

Kajian rohani kali ini membahas sebuah riwayat ketika Rasulullah menyampaikan pesan Islam kepada penduduk Thaif, mereka justru menimpukinya dan mereka tidak mendengarkan pesannya dan mereka tidak mematuhi Rasulullah dan beberapa riwayat mengatakan mereka menimpukkinya dengan batu.

Pesan dari kisah tersebut adalah kita sebagai manusia tidak menghukumi saudara kita yang masih belium beriman atau masih kafir. “Mari kita doakan agar mereka mendapatkan hidayah atau dari keturunan mereka muncul orang-orang yang beriman kepada Allah”, ungkap Ustadz Munir.

Kepala Lapas Besi, Sulardi mengapresiasi jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan progam deradikalisasi. Dia memberikan penghargaan yang setinggi–tingginya kepada seluruh jajarannya beserta instansi BNPT, Polri, Kemenag dan stakeholder lain yang telah bersinergi dalam pelaksanaan program pembinaan Narapidana Terorisme di Lapas Besi.