Konten dari Pengguna

AI Administrasi Perkantoran Ubah Peran Mahasiswa di Kantor

Fadilah Ariani
Mahasiswa Administrasi Perkantoran D-III
15 Mei 2025 16:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
AI Administrasi Perkantoran Ubah Peran Mahasiswa di Kantor
AI Administrasi Perkantoran mengubah cara kerja kantor. Mahasiswa harus adaptif agar tak tergantikan AI.
Fadilah Ariani
Tulisan dari Fadilah Ariani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sekelompok mahasiswa menjalani praktik langsung di laboratorium perkantoran, mempelajari teknologi digital untuk menunjang keterampilan administrasi modern. Edit photo by= chatgpt
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sekelompok mahasiswa menjalani praktik langsung di laboratorium perkantoran, mempelajari teknologi digital untuk menunjang keterampilan administrasi modern. Edit photo by= chatgpt

AI Administrasi Perkantoran kini semakin berkembang. Mahasiswa Administrasi dituntut adaptif, menguasai teknologi, dan berdaya saing di era digitalisasi.

ADVERTISEMENT
Di era digital saat ini, AI Administrasi Perkantoran menjadi salah satu topik hangat di dunia kerja. Digitalisasi dan teknologi cerdas mulai mengambil alih berbagai tugas administrasi. Pertanyaannya, masihkah mahasiswa jurusan ini punya ruang? Pertanyaan itu sering muncul dan membuat saya merenung tentang masa depan profesi yang sedang kami pelajari.
ADVERTISEMENT
Saya kerap mendapat pertanyaan seperti, "Kamu nggak takut digantikan AI?" atau "Ngapain belajar administrasi, nanti juga kalah sama robot." Pertanyaan itu datang dari teman, keluarga, bahkan komentar di media sosial. Kadang saya merasa ragu, tapi saya yakin ada cerita yang belum banyak diketahui tentang kami, mahasiswa Administrasi Perkantoran D-III.
Dulu, profesi administratif dipandang hanya sebatas mengetik dan surat-menyurat. Tapi kini? Segalanya serba digital dan otomatis. Ada aplikasi yang bisa mengatur jadwal, membalas email, hingga mengarsip dokumen tanpa campur tangan manusia. Saya sempat bertanya, apakah peran manusia masih relevan dalam pekerjaan ini?
Menurut laporan McKinsey 2024, banyak perusahaan mulai mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi kerja administratif. Ini artinya, kami harus terus beradaptasi, menguasai teknologi, dan menjadi SDM yang paham sistem digital.
ADVERTISEMENT
Pengalaman saya saat magang di Lembaga Kemahasiswaan dan Alumni memperkuat keyakinan itu. Di sana, saya menyaksikan langsung bagaimana teknologi mempercepat pengelolaan data dan aktivitas organisasi. Mulai dari mencatat kehadiran, arsip digital, hingga komunikasi antarunit. Tapi saya juga belajar, peran manusia tetap penting untuk memastikan validitas data, kelancaran komunikasi, dan pengambilan keputusan tepat.
Ini bukan hanya soal canggihnya mesin, tapi bagaimana manusia memahami konteks, menjalin relasi, dan mengambil keputusan dengan logika dan empati. AI hanyalah alat bantu, bukan pengganti.
Selain tantangan teknologi, mahasiswa vokasi seperti kami masih menghadapi stigma sebagai “kelas dua.” Padahal kami mempelajari hal-hal praktis yang justru sangat dibutuhkan di dunia kerja digital. Kami bukan lawan AI, tapi mitra yang siap berdampingan dengannya.
ADVERTISEMENT
Kini, saya dan teman-teman mulai menguasai berbagai software manajemen data dan teknologi perkantoran berbasis digital. Bukan untuk menyaingi AI, tapi agar kerja kami lebih efisien, profesional, dan bermakna. Kami ingin membuktikan bahwa profesi administratif itu penting dan punya masa depan cerah di era digital.
Dunia memang berubah sangat cepat, dan kami harus berubah juga. Namun percayalah, di balik kemajuan teknologi, peran manusia tetap vital untuk menjalankan organisasi dengan baik, etis, dan penuh kepercayaan. Saya siap menghadapi tantangan ini dan berharap mahasiswa Administrasi Perkantoran diberi ruang lebih luas untuk berkembang.
Perubahan memang tak terelakkan. Saya mengajak teman-teman mahasiswa dan pembaca untuk bersama-sama mempersiapkan diri menyambut masa depan, di mana teknologi dan manusia berjalan berdampingan demi kemajuan bersama.
ADVERTISEMENT
Karena bukan robot yang bisa menjaga kepercayaan dan hubungan antarmanusia di kantor, melainkan orang-orang yang mengerti kerja keras dan dinamika administrasi.