Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Intelektual Sebagai Patron Mahasiswa
27 Oktober 2024 1:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Padilah Ramadan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gerakan mahasiswa yang berkarakter dan intelektual merupakan sebuah rumusan dan solusi konkret bagi pemuda dalam ruang lingkup negara mahasiswa. Jika harapan ini (Intelektual sebagai patron mahasiswa) terlaksana, maka kebahagiaan masyarakat akan terlaksana sebab menghasilkan kepedulian pada masyarakat miskin dan tertindas. Pun demikian, tidak alergi terhadap perkumpulan yang peduli terhadap masyarakat teraniaya, apalagi organisasi yang membentuk pisau analasis mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Konsepsi Intelektual yang perlu dikembangkan ialah konsep intelektual profetik.
Gerakan Intelektual Profetik. yaitu, gerakan yang meletakan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar dan akal untuk memperjuangkan kebebasan, pencerahan, Perlawanan dan memperjuangkan prinsip - prinsip kemanusiaan universal, juga pemberdayaan manusia secara organik. Sehingga memunculkan kecerdasan Intelektualisme, Spritualisme, dan Emosionalisme, tapi Bukan Egoisme loh.
Berbicara tentang kecerdasan intelektual, dimana kemampuan berfikir tingkat tinggi, ilmu pengetahuan yang luas hingga daya analisis yang mendalam merupakan hal yang perlu dilakukan sebagaimana memunculkan gagasan baru untuk berkreasi.
Sejatinya mahasiswa dapat menjadi mercusiur sebab menempatkan intelektual sebagai patronnya. Namun, sangat ironis ketika melihat banyak fenomena yang terjadi, dikarenakan konsep pendidikan hari ini lebih menawarkan pada kebutuhan pragmatis, sehingga jangkauan untuk menjadi cendekiawan sangatlah tipis. Dimana kecerdasan intelektual telah tergeserkan oleh hal yang sifatnya Pragmatis, Mahasiswa berlomba - lomba untuk menyelesaikan studynya tapi tidak sadar pada realitasnya, tidak sadar pada keadaan sosialnya, masyarakat yang teraniaya, hilangnya kemanusiaan, memantau dan mengawasi kebijakan publik, apalagi berpartisipasi pada pengambilan kebijakan publik. Itu, sudah tidak ada lagi dalam diri mahasiswa hari ini. Begitupun dengan kecerdasan Emosional.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan Emosional adalah sebuah hal untuk menguasai emosi kita dalam kondisi dan situasi apapun, mengenali perasaan orang lain dan diri sendiri, seharusnya. Namun, kemampuan mahasiswa dalam menghadapi emosinya pada saat dibenturkan dengan hal yang berbau realitas, ia tidak lagi stabil. Sebab sudah terbalut pada keniscayaannya.
Ketika seseorang IQ nya rendah biasanya di cirikan dengan beberapa hal. Salah satunya, ketika bicara cenderung menyakitkan dan menyalahkan orang lain. Bahkan, Emosi adalah pengorganisasian yang hebat dalam bidang pikiran dan perbuatan, apalagi menjadi pemimpin yang harus melibatkan emosionalnya saat berorganisasi. Sebab Jika tidak dapat mengontrolnya, sama saja dengan kita memperlihatkan kebodohannya.
Lagi - lagi Kecerdesan intelektual merupakan Patron yang seyogyanya bagi mahasiswa. Bagaimana membentuk kerangka berfikir dan berperan sebagai of Control sosial
ADVERTISEMENT
sebagaimana semestinya.
M. Padilah Ramadan, Ekonomi Semester VII STKIP PGRI Situbondo