Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Teori Labelling: Subjektivitas Sosok Pablo Escobar Menurut Masyarakat Kolombia
5 Februari 2025 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ahmad Fadli Fathurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu Teori Labelling ?
Teori Labelling merupakan salah satu teori dalam ilmu Sosiologi yang digagas oleh salah satu tokoh bernama Howard S. Becker yang di mana beliau adalah seseorang Sosiolog yang berasal dari Amerika.
ADVERTISEMENT
Singkatnya dalam teori Labelling tersebut di mana seseorang mendapat Labelling atau dalam Bahasa Indonesia Cap dari lingkup lingkungannya karena melakukan perbuatan yang menyimpang, yang artinya teori ini sangat identik kepada seseorang yang melakukan suatu tindakan yang menyimpang lalu seseorang tersebut di cap Kriminal atau orang jahat oleh lingkungannya.
Dari hal tersebut pada dasarnya teori ini bersifat objektif bedasarkan apa yang dilihat masyarakat, tetapi jika menimbang dari berbagai aspek mulai dari sosiologis,psikologis,ekonomi atau lainnya teori ini bisa menjadi objektif, mungkin dari kasus ini bisa meninjau dari sosok Pablo Ecobar yang di mana ada yang memberi cap kepadanya sebagai seorang criminal tetapi di sisi lain ada yang memberi cap beliau sebagai seorang Robin Hood.
ADVERTISEMENT
Sosok Pablo Escobar Menurut Masyarakat Kolombia
Pablo Escobar merupakan sosok yang dikenal atau yang diberi cap oleh masyarakat luas sebagai seorang kriminal karena tindakan menyimpangnya sebagai bandar narkoba yang tak segan untuk membunuh orang yang mengancamnya.
Tetapi pada sisi lain ada yang memberi cap kepada sosok Pablo Escobar sebagai sosok Robin Hood karena sikapnya yang peduli pada masyarakat miskin dengan memberi uang atau sumbangan kepada masyarakat yang hidup pada garis kemiskinan.
Dari kedua pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa teori Labelling yang awalnya bersifat Objektif dapat bersifat Subjektif jika dipertimbangkan dari berbagai macam aspek.
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan juga bahwa teori Labelling ini, pemberian cap atau Labelling yang diberikan kepada masyarakat kepada seseorang tidak hanya karena seorang tersebut melakukan perbuatan menyimpang saja, tetapi perbuatan baik juga dapat diberi cap yang baik pula kepada seorang tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh dalam masa sekarang ini seseorang yang berpenampilan rapi sebagai seorang pejabat yang tugasnya mengayomi masyarat tetapi mengambil hak masyarakatnya sendiri atau korupsi.
Dari beberapa kasus tersebut dapat dikatakan Teori Labelling ini dapat bersifat Subjektif dan tidak selalu objektif.
Live Update