Konten dari Pengguna

Ritual Sedekah Bumi di Desa Wanatirta: Tradisi yang Terus Dilestarikan

Fahdi Ramadhan
Communication of Science, Amikom Purwokerto University
9 Januari 2025 13:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahdi Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerbau bule, sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerbau bule, sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Desa Wanatirta, yang terletak di Jawa Tengah, merupakan salah satu tempat yang melestarikan tradisi ritual sedekah bumi, sebuah praktik yang diyakini berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Ritual ini merupakan ungkapan syukur kepada Sang Maha Kuasa atas segala rezeki dan hasil bumi yang diberikan untuk keberlangsungan hidup manusia. Salah satu bentuk nyata dari ritual ini adalah penyembelihan kerbau bule, yang dilaksanakan setiap bulan Sura.
ADVERTISEMENT

Sejarah dan Pelaksanaan Ritual

Tradisi penyembelihan kerbau bule di Desa Wanatirta telah dilakukan sejak tahun 2018. Pada tahun pertama, warga desa menggelar ritual ini dengan meriah, mengundang dalang sekaligus bupati Tegal Alm. Ki Enthus Susmono untuk memeriahkan acara dengan pagelaran wayang kulit yang digelar di lapangan desa. Acara tersebut tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sebagai ajang berkumpulnya masyarakat untuk memperkuat tali silaturahmi.
Pada tahun berikutnya, tepatnya tahun 2019, ritual penyembelihan kerbau bule kembali diadakan di lokasi yang sama. Kali ini, mereka mengundang dalang Yakut dari Patikraja Banyumas untuk memeriahkan acara. Kegiatan ini menjadi simbol pelestarian budaya lokal dan menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi masyarakat setempat.

Proses Penyembelihan dan Makna Ritual

Proses penyembelihan kerbau bule dilakukan dengan penuh khidmat di pemakaman desa. Setelah disembelih, darah kerbau yang mengalir akan dikubur ke dalam tanah sebagai simbol penghormatan kepada bumi yang telah memberikan kehidupan. Daging kerbau kemudian dibagikan kepada warga sekitar sebagai bentuk berbagi rezeki dan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Setelah proses penyembelihan selesai, acara ditutup dengan tahlil malam tirakatan, di mana masyarakat berkumpul untuk berdoa bersama. Tahlil ini menjadi momen refleksi dan pengingat akan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang diterima.

Tantangan di Tengah Pandemi

Namun, seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya kondusif, ritual penyembelihan kerbau bule di Desa Wanatirta belum dilaksanakan kembali. Masyarakat desa menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan bersama, sehingga mereka memilih untuk menunda pelaksanaan tradisi ini demi kebaikan bersama.
Meskipun demikian, semangat untuk melestarikan tradisi sedekah bumi tetap ada dalam hati masyarakat Desa Wanatirta. Mereka berharap dapat segera melanjutkan ritual ini ketika situasi membaik, sehingga nilai-nilai budaya dan spiritualitas yang terkandung dalam tradisi ini tidak hilang ditelan waktu.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Ritual sedekah bumi di Desa Wanatirta bukan hanya sekadar upacara penyembelihan kerbau bule, tetapi juga merupakan ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada alam serta warisan budaya yang harus dilestarikan. Dengan adanya dukungan dari masyarakat dan generasi muda, diharapkan tradisi ini akan terus hidup dan menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Desa Wanatirta di masa depan.