Konten dari Pengguna

Potensi dan Hambatan di Desa Wisata Lebakmuncang

Fahri Setiawan
Mahasiswa Manajemen Pemasaran Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia
22 Agustus 2023 6:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahri Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Lebakmuncang merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Desa Lebakmuncang ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Bandung pada tahun 2011, memiliki potensi alam yang sangat indah dengan suasana desa yang masih asri. Desa Wisata Lebakmuncang dikelilingi beberapa gunung, yaitu Gunung Tampak Ruyung di sebelah barat, Gunung Sepuh atau Gunung Patuha di sebelah selatan, Gunung Padang di sebelah utara serta perbukitan yang menjadi pelengkap dataran tinggi dan menambah keindahan Desa Wisata Lebakmuncang.
Sunrise di Puncak Tugu. Foto Fahri Setiawan (dokumen pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Sunrise di Puncak Tugu. Foto Fahri Setiawan (dokumen pribadi).
“Kita bisa melakukan aktivitas trekking ke Puncak Tugu yang mana merupakan salah satu bukit di Desa Wisata Lebakmuncang. Selain itu kita juga bisa camping diatas bukit dan menikmati suasana matahari terbit. Jalur yang dilewati juga tidak terlalu sulit karena tinggi Puncak Tugu hanya 1.800 mdpl dengan jarak tempuh kurang dari satu jam”. Ujar salah satu POKDARWIS Desa Wisata Lebakmuncang.
ADVERTISEMENT
Di samping potensi alamnya yang sangat indah, Desa Wisata Lebakmuncang juga mengusung wisata Agroedukasi berbasis pendidikan, pertanian, lingkungan dan budaya, dimana para pengunjung dapat mengikuti sekaligus belajar dari aktivitas masyarakat sehari-hari yaitu bertani. Adapun jenis pertanian yang ada di Desa Wisata Lebakmuncang adalah seledri, selada, tomat, kubis dan strawberry.
Petani strawberry. Foto Fahri Setiawan (dokumen pribadi).
“Yang membedakan Desa Wisata Lebakmuncang dan desa wisata lain adalah bukan hanya melihat aktivitas masyarakat saja akan tetapi wisatawan juga dapat belajar langsung mengenai bagaimana cara bercocok tanam dimulai dari pemilihan bibit, kemudian menanam, pemeliharaan, pemupukan, sampai dengan memanennya”. Pungkasnya.
Desa Wisata Lebakmuncang memang memiliki potensi yang luar biasa akan tetapi masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan terutama terkait dengan SDM.
ADVERTISEMENT
Menurut ketua pemuda disana, “Masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan terutama dalam SDM dan manajemen yang masih kurang baik. Sebenarnya sudah sangat banyak organisasi yang mengadakan pelatihan dan pendampingan tetapi masyarakat belum siap untuk menerima ilmu dari mereka karena ilmu yang didapat tidak langsung diterapkan. Masyarakat juga masih sibuk dengan kegiatan sehari-harinya yaitu bertani, sehingga sangat sulit untuk mengatur waktunya ketika dimintai untuk menyambut wisatawan yang akan datang. Kita juga sudah membuat struktur organisasi dimana para pemuda sudah diberikan tugas sesuai divisinya akan tetapi seiring berjalannya waktu, divisi yang sudah ditempati tidak sesuai dengan apa yang mereka mau sehingga kinerjanya tidak dapat maksimal. Oleh karena itu, kita ingin melakukan perbaikan dari segi SDM dan juga manajemen”.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam digitalisai marketing, Desa Wisata Lebakmuncang juga belum bisa mengoptimalkan pemasarannya melalui media sosial. Jika dilihat dari instagram Desa Wisata Lebakmuncang, belum ada koneten-konten yang dapat menarik perhatian wisatawan agar datang berkunjung ke desa. Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam pemasaran. Perlu adanya pelatihan lebih lanjut agar Desa Wisata Lebakmuncang dapat diketahui oleh banyak orang.