Monumen Nanas Madu Pemalang Bakal Diganti?

Monumen Nanas Madu Pemalang. sumber: kamera Hp

Monumen nanas madu yang terletak di tengah Alun - alun Kabupaten Pemalang ini memang memiliki makna dan keindahan tersendiri. Namun, monumen tersebut tidak akan lama berdiri di Alun - alun Pemalang. Hal itu mungkin terjadi karena banyaknya isu dan pendapat dari kalangan pemerintahan daerah juga dari tokoh masyarakat pemalang, yang menyarankan untuk penggantian monumen tersebut.

Sebelumnya, monumen nanas madu ini telah menggantikan patung pejuang nasional yang sempat menuai pro dan kontra di masyarakat. Pada kali ini rencananya monumen tersebut akan digantikan dengan patung Kiai Makmur yang merupakan tokoh ulama sekaligus mantan Bupati Pemalang.

Mengapa Monumen Nanas Madu Diganti?

Monumen nanas sudah berdiri menggantikan Monumen Pejuang Nasional pada tahun 2017. Monumen tersebut rencananya akan diganti seperti usul dan masukan dari Dewan Harian Cabang Pembudayaan Kejuangan 45 (DHC 45) Kabupaten Pemalang.

Plt. Bupati Pemalang menjelaskan “Iya benar nanti disitu (tempat monumen nanas) akan dibangun monumen patung pahlawan Kabupaten Pemalang yaitu Bupati Pemalang Kiai Makmur.” ujar Mansur Hidayat, Plt Bupati Pemalang, kemarin Rabu (4 /1/2023).

Plt. Bupati Mansur Hidayat menegaskan “ Semua keputusan ada pada masyarakat, pemerintah kabupaten hanya menerima aspirasi. Tidak ada unsur paksaan, jika setuju maka kami rencanakan dan anggarkan.” terangnya.

Menurut Plt Kepala Disperkim Pemalang, Iing Winarso, menuturkan bahwa perkiraan anggaran yang akan digunakan dalam pembangunan monumen tersebut berkisar tiga ratus juta rupiah. Dari nilai anggaran tersebut bisa bertambah karena nantinya akan ada pembangunan relief dan perombakan total di sekitar patung.“Desainnya nanti selain patung monumen pahlawan di sekelilingnya juga akan dibuat relief yang menceritakan perjuangan rakyat Pemalang saat melawan penjajah.” jelas Iing Winarso.

Monumen diganti timbul pro dan kontra

demo di depan pendopo pemalang. sumber: kamera hp pribadi

Berdasarkan komentar masyarakat banyak yang menentang hal penggantian monumen tersebut. Masyarakat pemalang menilai bahwa pemerintah daerah seharusnya lebih mementingkan perbaikan infrastruktur jalan dan saluran irigasi.

Faktanya memang pemalang memiliki jalan yang buruk, mulai dari lubang, jalan yang bergelombang, aspal yang cepat rusak, bahkan masih ada jalan yang berlumpur. Belum lagi masalah banjir, yang sering terjadi di daerah comal dan sekitarnya. Ditambah banjir air rob di desa blendung yang sangat meresahkan warga setempat.

Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang setuju digantinya monumen nanas madu dengan patung Kiai Makmur. Menurut mereka penggantian tersebut perlu dilakukan untuk mengenang jasa Kiai Makmur yang telah berkorban demi Kabupaten Pemalang saat terjadi agresi militer belanda.

Lalu, apakah penggantian monumen akan tetap berlanjut? Terlepas dari semua pro dan kontra diatas, Pemerintah Kabupaten Pemalang seharusnya lebih berhati - hati dalam membuat keputusan. Jangan membuat keputusan yang hanya menguntungkan golongan tertentu, yang akan menimbulkan perpecahan.

Pemalang saat ini tertinggal jauh dari kota tetangga, yang sudah lebih maju dan baik dalam segala hal. Pemalang harus berbenah, mulai perbaikan dari sistem pemerintahan, ekonomi, dan infrastruktur. Itu yang harusnya diperhatikan, ketimbang harus sibuk mengganti monumen yang kurang bermanfaat untuk warga.

Bagi warga pemalang, sudah tugas kita untuk senantiasa mengingatkan pemimpin kita agar selalu menerapkan kebijakan yang baik dan benar, untuk bisa membawa kota ini unggul dari kota lainnya. Dan yang terakhir, Pemalang akan maju jika pemimpinnya tidak korup.