Kenaikan Harga BBM Membuat Rakyat Menjerit

FAIKEN LEODRA
Faiken Leodra, seorang mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Semasa remaja orang tua Faiken selalu mengajarkan cara kerja Manajemen, dari mulai mengatur dan membuat suatu keputusan yang baik dan benar. Ia juga gemar bersosialisasi.
Konten dari Pengguna
31 Desember 2022 13:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FAIKEN LEODRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yogyakarta, Indonesia - 2 Juli 2022. Pengendara sepeda motor antre di salah satu SPBU Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) di Yogyakarta. Foto: Nana Margono/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Yogyakarta, Indonesia - 2 Juli 2022. Pengendara sepeda motor antre di salah satu SPBU Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) di Yogyakarta. Foto: Nana Margono/Shutterstock.

BBM Naik, Rakyat Menjerit

ADVERTISEMENT

Mari mengulas kembali soal kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi yang sudah terjadi pada 3 September 2022 di Indonesia. Pemerintah dengan resmi menaikan harga BBM subsidi dan non subsidi jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax. Berikut update harga yang saya dapatkan terkait BBM Pertalite hingga Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) per 3 September 2022. Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650/liter menjadi Rp10.000/liter, Solar juga mengalami kenaikan dengan sebelumnya Rp5.150/liternya menjadi Rp6.800/liter, dan Pertamax dari Rp12.500/liter menjadi Rp14.500/liter berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Hal ini mengakibatkan banyak alasan pertentangan yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah. Dampaknya, banyak masyarakat yang tidak setuju terkait kenaikan harga BBM tersebut. Hal ini dianggap dapat menurunkan penghasilan yang mereka dapatkan ketika mereka bekerja.

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah dengan terpaksa menaikkan harga BBM dikarenakan adanya lonjakan pada harga minyak dunia yang mengakibatkan pembengkakan anggaran dari BBM subsidi di tahun 2022 yang telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun. Tentu kenaikan BBM ini akan memicu kenaikkan barang-barang yang lain seperti kebutuhan pokok, tarif listrik, angkutan umum dan lainya. Alasan kenaikan BBM tersebut tidak dengan semata-mata hanya manfaat yang diperoleh secara pribadi namun berguna untuk mengimbangi ekonomi secara seluruh yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM sendiri. Dampaknya, kenaikan tersebut mengakibatkan cukup banyak masyarakat yang merasa menderita. Hal ini terjadi karena mereka merasa bahwa pendapatan yang mereka peroleh tidak sebanding dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sudah semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
Terkait masalah ini, banyak pekerja yang berusaha untuk memperoleh penghasilan lebih dari sebelumnya. Akhirnya, mereka melakukan hal alternatif lain seperti mengurangi kebutuhan mereka agar penghasilan yang diperoleh dapat sebanding dengan pengeluaran kebutuhannya. Kenaikan BBM ini tidak hanya berdampak terhadap masyarakat namun bisa dilihat juga pada hari ketiga yaitu pada Senin, 5 September 2022 sejak kenaikan harga BBM, setidaknya 19 elemen mahasiswa dari berbagai daerah yang menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta untuk memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Mereka merasa kenaikan BBM ini sangat berpengaruh dalam keseharian mereka yang bergantung terhadap bahan bakar sebagai sumber transportasi yang mereka gunakan. Para pelajar dan mahasiswa sangat diberatkan oleh beban pendidikan dan beban biaya BBM. Dampaknya, banyak para mahasiswa dan pelajar yang mengalokasikan serta memprioritaskan dana hidup mereka untuk kebutuhan transportasi dibandingkan kepentingan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kenaikan BBM ini tentu sangat menyulitkan para mahasiswa. Dampaknya, mereka harus mengeluarkan dana yang cukup besar hanya untuk kebutuhan bahan bakar karena mayoritas dari mahasiswa menggunakan kendaraan bermotor. Guna mengatasinya, tidak hanya masyarakat yang tetap berusaha untuk menyesuaikan keadaan ini. Namun, pemerintah dan menteri lainnya juga harus melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Pemerintah mungkin bisa menyalurkan beberapa bantuan sosial berupa subsidi dana yang langsung diberikan kepada masyarakatnya berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) terkait kenaikan BBM yakni sebesar Rp150.000. BLT akan berlangsung selama 4 bulan sejak September 2022 dengan total bantuan pemerintah sebesar Rp600.000 per penerima. Selain itu, ada juga Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600.000. Bantuan tersebut diberikan terhadap pekerja dengan gaji maksimal senilai Rp3,5 juta per bulan. Total anggaran sebesar Rp9,6 triliun yang akan disalurkan ke 16 juta pekerja di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Telah kita ketahui bahwa pemerintah memberi dukungan melalui bantuan sosial yang dilakukan untuk membantu mengurangi beban masyarakat. Menurut pandangan saya terkait bantuan tersebut, dana yang disalurkan pemerintah terhadap masyarakatnya yang menggunakan bahan bakar untuk kendaraan pribadinya masih terbilang kurang. Menilai dari seberapa banyaknya jumlah masyarakat di Indonesia, tentu dana yang disalurkan oleh pemerintah masih belum bisa mencukupi untuk membantu meringankan beban masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus berpikir kembali untuk membuat kebijakan yang berbeda agar bisa lebih bersifat efisien guna membantu masyarakatnya menangani permasalahan ini.
Diketahui, Bank Indonesia ikut berpartisipasi dalam upaya membantu pemerintah. Dengan bantuan pemerintah, Bank Indonesia dapat berkoordinasi mengenai memaksimalkan perekonomian bangsa ini agar dampak kenaikan BBM ini tidak memberi dampak yang buruk bagi ekonomi Indonesia. Bank Indonesia melakukan ini untuk menjaga stabilitas dari nilai rupiah agar tidak mengalami penurunan. Dengan demikian, kestabilan nilai rupiah sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang bersifat berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Upaya pengawasan ini harus dilakukan untuk memberi dukungan terhadap pemulihan ekonomi yang jauh lebih baik dari ekonomi sebelumnya.
ADVERTISEMENT