Konten dari Pengguna

Hari Guru : Refleksi Guru Dalam Bingkai Sastra

Faiq Sabila
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25 November 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faiq Sabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : dokumen foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber : dokumen foto pribadi
ADVERTISEMENT
Perinagatan untuk mengenang jasa dan pengabdian guru telah ditetapkan sejak tahun ‎‎1994 melalui Ketetapan Presiden nomor 78 tahun 1994 sekaligus bertepatan dengan hari ‎ulang tahun Perhimpunan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejak saat itulah guru setiap ‎tahun memperingati hari besarnya dengan perayaan dan ucapan terimakasih yang silih ‎berganti dari para murid, wali murid, bahkan guru itu sendiri. Guru dimanapun itu selalu ‎dihormati dan dihargai atas segala apa yang telah ia berikan kepada murid-muridnya, maka ‎sungguh tak bermoral mereka yang tidak mampu menghargai dan menghormati guru karena ‎jasa dan pengabdianya.‎
ADVERTISEMENT
Di Hari Guru ini, mari kita coba menengok perjalanan para guru dari sudut pandang ‎yang berbeda. Melalui sastra, kita melihat mereka bukan sekadar pendidik, tapi juga ‎manusia dengan cerita, perjuangan, dan refleksi diri. Bagaimana puisi, cerpen, atau novel ‎menggambarkan mereka, Bagaimana literasi mampu menjadi cermin untuk mengabadikan ‎guru dalam bingkai kata-kata.‎
Sudah sejak zaman yunani kuno sastra dipandang sebagai cerminan replika dari ‎kehidupan manusia, setidaknya itulah ungkapan dari Arsitoteles dalam Poetrynya. Sastra ‎menggambarkan kehidupan manusia karena ia tidak lahir dari ruang kehampaan melainkan ‎dari pemikiran maunisa yang tercipta lewat paradigma lingkungan yang melatar ‎belakanginya. Sebuah kata-kata yang mengandung nilai estetika menghasilkan produk ‎budaya yang dikenal sebagai karya sastra. Sudah banyak setidaknya karya sastra yang ‎menggambarkan realitas kehidupan guru. Disaat itulah kita tahu bagaimana kondisi guru ‎dalam setiap zamanya melalui karya sastra. ‎
ADVERTISEMENT
Ada begitu banyak karya sastra baik itu puisi, novel, atau drama yang menceritakan ‎tentang guru. Tentang bagaimana perjuangan guru dalam mengajarkan murid-muridnya atau ‎tentang bagaimana perjuangan guru dalam menjalani profesinya, senang, sedih, semua ‎emosional itu tergambarkan dalam bingkai kata-kata. Disini kita akan menemukan sosok ‎guru dalam beberapa karya sastra Indonesia yang mungkin sebagian kita telah ‎mengetahuinya.‎
‎1.‎ Novel Guru Aini karya Andrea Hirata
Novel ini terbit pada tahun 2020 bercerita tentang perjuangan seorang guru muda ‎bernama Desi Istiqomah yang bertekad mengajar matematika di daerah terpencil di ‎Sumatra. Dengan idealisme tinggi, Desi ingin menjadikan matematika sebagai alat ‎untuk membangkitkan pola pikir maju di masyarakat. Namun, tantangannya tidak ‎mudah, terutama saat ia bertemu Aini, seorang murid yang lambat belajar tetapi ‎memiliki semangat besar untuk menguasai pelajaran tersebut.‎
ADVERTISEMENT
Karya dari sekuel cerita Orang-orang Biasa ini menggambarkan hubungan ‎mendalam antara guru dan murid, penuh perjuangan, tekad, dan keajaiban proses ‎belajar-mengajar. Dengan gaya penulisan yang humoris dan inspiratif, Andrea Hirata ‎menyampaikan pesan bahwa seorang guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga ‎membentuk semangat dan harapan, bahkan dalam kondisi paling sulit.‎
‎2.‎ Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata adalah kisah inspiratif tentang perjuangan ‎sepuluh anak dari desa Gantong, Belitung, untuk mendapatkan pendidikan di tengah ‎keterbatasan. Mereka adalah siswa-siswa SD Muhammadiyah yang dipimpin oleh ‎dua sosok luar biasa: Bu Muslimah, seorang guru penuh dedikasi, dan Pak Harfan, ‎kepala sekolah yang bijaksana. Novel ini menggambarkan semangat, persahabatan, ‎dan mimpi besar anak-anak yang tumbuh di lingkungan serba kekurangan, namun ‎tetap optimis menghadapi hidup.‎
ADVERTISEMENT
Melalui gaya bahasa yang puitis dan penuh humor, Andrea Hirata membawa ‎pembaca menyelami keindahan nilai-nilai kehidupan, mulai dari pendidikan, ‎persahabatan, hingga keajaiban mimpi. Laskar Pelangi bukan sekadar cerita anak-‎anak desa, tetapi juga penghormatan kepada para guru dan simbol harapan bahwa ‎pendidikan bisa mengubah masa depan, bahkan dari tempat yang paling sederhana.‎
‎3.‎ Buku Menjadi Guru Inspiratif karya Ahmad Fuadi
Menjadi Guru Inspiratif karya dari alumni Pondok Modern Darussalam Gontor ‎ini adalah panduan yang menginspirasi para pendidik untuk menjadi agen perubahan ‎yang bermakna dalam kehidupan siswa. Melalui pengalaman pribadinya sebagai ‎penulis, pendidik, dan pembicara, Fuadi membagikan strategi dan nilai-nilai penting ‎bagi seorang guru, seperti membangun karakter, menanamkan semangat belajar, dan ‎menciptakan suasana kelas yang penuh motivasi. Buku ini mengajarkan bahwa ‎menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga tentang memengaruhi dan ‎membentuk generasi yang lebih baik dengan cara yang kreatif dan penuh empati.‎
ADVERTISEMENT
‎4.‎ Novel Sang Guru karya Gerson Poyk
Sang Guru karya Gerson Poyk, yang diterbitkan pada tahun 1973, mengisahkan ‎perjuangan seorang guru bernama Ben yang ditugaskan di Ternate. Novel ini ‎mengkritik sikap feodalistis para guru yang menganggap kerja kasar sebagai sesuatu ‎yang rendah. Ben, sebagai tokoh utama, menunjukkan sikap realistis dan fleksibel ‎dengan bersedia menjalankan berbagai pekerjaan, mulai dari buruh kasar hingga ‎tentara, selain menjadi guru. Meski hidup dalam kesulitan, ia tetap optimis dan ‎bersemangat, percaya bahwa semua pekerjaan adalah mulia jika dilakukan dengan ‎baik.‎
Namun, sikap realistis Ben juga memunculkan sisi gelap, seperti keterlibatannya ‎dalam tindakan tidak bermoral, termasuk penggelapan uang dan menerima barang ‎rampasan. Novel ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara idealisme dan ‎pragmatisme dalam profesi guru. Melalui cerita Ben, Gerson Poyk mengajak ‎pembaca untuk melihat profesi guru sebagai penggerak perubahan, yang tidak ‎terpaku pada status, tetapi tetap menjunjung tinggi moralitas.‎
ADVERTISEMENT
‎5.‎ Film Sang Pencerah ‎
Film Sang Pencerah (2010) mengisahkan perjalanan K.H. Ahmad Dahlan, tokoh ‎utama yang dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, dalam menyebarkan ajaran ‎Islam yang lebih rasional dan mendidik masyarakat di tengah berbagai tantangan ‎sosial dan budaya. Dari sudut pandang Ahmad Dahlan, film ini menonjolkan nilai-‎nilai seorang guru sejati: kesabaran, keberanian, dan semangat untuk menginspirasi ‎perubahan melalui pendidikan. Sebagai seorang pendidik, ia tidak hanya ‎mengajarkan agama, tetapi juga mengajarkan pentingnya berpikir kritis dan ‎menghargai ilmu pengetahuan. Melalui perjuangannya, Ahmad Dahlan menunjukkan ‎bahwa mendidik bukan hanya soal menyampaikan ilmu, tetapi juga membangun ‎karakter dan memperjuangkan keadilan bagi masyarakat.‎
Setidaknya itulah sedikit gambaran mengani potret guru yang tersalurkan melalui ‎media kata dan bahasa. Latar waktu dari beberapa karya sastra diatas menggambarkan ‎persoalan kehidupan dibawah rentang tahun 2020an. Sedikit sekali potret guru yang ‎tergambarkan diatas rentang waktu tersebut. Namun bukan berarti guru sudah mulai ‎terlupakan dan tergerus oleh kemajuan teknologi. Ada ungkapan menarik dari K.H Dimyati ‎Rois mengenai guru dan perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi tidak akan pernah ‎menggantikan sosok guru, karena guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi ia juga ‎mendidik muridnya dengan adab, sopan santun, tutur kata yang halus, perbuatan yang bijak, ‎yang itu semua tidak akan pernah didapatkan lewat kecanggihan Artificial Intelegence atau ‎teknologi manapun. ‎
ADVERTISEMENT
Di tahun 2025 mendatang, pendidikan Indonesia digaung-gaungkan akan ‎memberikan wajah baru dalam dunia pendidikan. Indonesia sepertinya sudah ‎mempersiapkan untuk meraih bonus demografi untuk menyongsong Indonesia emas ditahun ‎‎2045. Mentri pendidikan Prof Abdul Mu’ti dengan latar belakang pendidikan yang kuat ‎membawa angin kesejukan bagi arah pendidikan Indonesia, semoga mampu mengentaskan ‎masalah moralisasi, edukasi, dan jaminan kesejahteraan merata untuk guru-guru di tanah air ‎kita.‎
Sumber : https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sang_Guru.
https://www.radarbanten.co.id/2023/05/02/hari-pendidikan-nasional-sinopsis-novel-guru-aini-pejuang-pendidikan/.
https://tirto.id/ringkasan-novel-laskar-pelangi-penokohan-dan-amanatnya-gRQP#google_vignette.
https://www.idntimes.com/life/inspiration/sarah-aisyah-1/buku-bertema-guru-c1c2.