Konten dari Pengguna

Di Balik Fenomena Aurora: Keindahan Langit Malam dari Partikel yang Bermuatan

Faisal Adi Nuurhidayah
Berkuliah di Universitas Airlangga
11 Januari 2025 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Adi Nuurhidayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto Aurora( Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-pemandangan-aurora-saat-sore-3573603/ )
zoom-in-whitePerbesar
Foto Aurora( Sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-pemandangan-aurora-saat-sore-3573603/ )
Aurora adalah salah satu fenomena alam paling menakjubkan yang terjadi di wilayah kutub Bumi. Aurora borealis terlihat di belahan Bumi utara, sedangkan aurora australis terjadi di belahan Bumi selatan. Keindahan warna-warni ini sebenarnya adalah hasil dari interaksi antara partikel bermuatan dari matahari dan atmosfer Bumi (NASA, 2023).
ADVERTISEMENT
Proses Terbentuknya Aurora
Aurora terbentuk ketika partikel bermuatan, terutama proton dan elektron yang dipancarkan oleh matahari, memasuki atmosfer Bumi melalui kutub magnetik. Proses ini dimulai dengan badai matahari, yang memancarkan angin matahari, yaitu aliran partikel bermuatan berkecepatan tinggi. Ketika partikel-partikel ini mendekati Bumi, mereka berinteraksi dengan medan magnet Bumi, dikenal sebagai magnetosfer (Shepherd, 2020).
Di wilayah kutub, medan magnet Bumi lebih lemah, memungkinkan partikel bermuatan memasuki lapisan atmosfer atas, terutama di lapisan ionosfer. Ketika partikel-partikel ini bertabrakan dengan molekul gas seperti oksigen dan nitrogen, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya. Warna-warna aurora bergantung pada jenis molekul yang terlibat dan ketinggian tabrakan:
- Warna hijau adalah hasil eksitasi molekul oksigen pada ketinggian sekitar 100-300 km.
ADVERTISEMENT
- Warna merah berasal dari oksigen pada ketinggian lebih tinggi (>300 km).
- Warna ungu atau biru dihasilkan oleh nitrogen yang tereksitasi pada ketinggian lebih rendah (NOAA, 2023).
Aurora dan Aktivitas Matahari
Intensitas aurora sangat dipengaruhi oleh siklus matahari, yang memiliki puncak setiap 11 tahun. Ketika aktivitas matahari meningkat, lebih banyak badai matahari terjadi, menghasilkan aurora yang lebih sering dan lebih terang. Ilmuwan memantau aurora menggunakan satelit untuk memahami dampak angin matahari terhadap teknologi modern, seperti komunikasi satelit dan jaringan listrik (NASA, 2023).
Kesimpulan
Fenomena aurora adalah contoh luar biasa bagaimana sains membantu kita memahami keindahan alam. Penelitian tentang aurora juga penting untuk melindungi infrastruktur teknologi dari dampak angin matahari. Jadi, di balik keindahan warna-warna aurora, ada mekanisme kompleks yang menghubungkan Bumi dengan matahari (Shepherd, 2020).
ADVERTISEMENT
Daftar Referensi:
NASA. (2023). What is an Aurora? Diakses dari https://www.nasa.gov.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). (2023). Auroras and Space Weather. Diakses dari https://www.noaa.gov.
Shepherd, S. G. (2020). The Earth's Magnetosphere. Nature Astronomy.