Stefanie mengingat ibunya sebagai orang yang gemar dan pandai memasak. Nyaris setiap hari, masakan beraneka rupa tersaji di meja makan mereka. Kadang mie keriting lengkap dengan bakso dan udang yang digoreng setengah matang, di lain waktu babi panggang siap disantap bersama nasi hangat dan kecap manis.
Namun, di antara sekian banyak menu, ada satu yang paling dinanti-nanti oleh Stefanie: bubur babi kecap asin. Masakan ini hanya muncul di waktu-waktu istimewa. “Seperti acara tunangan, pernikahan, atau ketika kami lulus SMP dan SMA,” katanya memberi contoh.
Saking istimewanya, kata Stefanie, setiap kali mengingat bubur babi kecap asin buatan ibunya, yang terkenang bukan hanya rasanya, melainkan juga rangkaian proses pembuatannya. Pada pagi-pagi buta, ibu Stefanie sudah berada di pasar untuk berbelanja bahan-bahan baku. Kemudian, sebelum pukul enam pagi, dia masuk dapur dan tak boleh diganggu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814