Mulanya Roni antusias menyambut saya yang memperkenalkan diri sebagai wartawan. Kami berbasa-basi sebentar. Namun, ketika saya bilang ingin tahu pendapatnya soal Peristiwa 1998, raut wajah pria yang sudah tinggal di Glodok selama lebih dari empat dekade ini berubah.
"Kenapa nyinggung-nyinggung soal itu?!" katanya. Nada suaranya meninggi.
Saya terkejut dan buru-buru minta maaf. Tak ingin menambah ketidaknyamanan, saya pamit undur diri dan menambahkan bahwa seorang perempuan penjual es di kawasan itu memberitahu saya bahwa Roni merupakan saksi hidup tragedi tersebut, dan saya pikir ada hal-hal yang perlu tetapi belum sempat dinyatakannya meski puluhan tahun sudah berlalu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814