Puasa Hiburan, Setop Menunda-Nunda Pekerjaan

Ilustrasi Sedang Bersantai. Sumber Foto : Thibault Penin/Unsplash

Kebanyakan orang saat mereka lelah dalam bekerja tetapi belum diselesaikan, mereka akan melakukan refreshing sejenak. Namun, mereka lebih banyak memakan waktu untuk hiburan dibanding dengan pekerjaan. Ini yang dinamakan menunda-nunda pekerjaan. Perilaku tersebut menjadi orang-orang malas dan tidak produktif, mereka mengatakan bahwa "nanggung deh, satu kali lagi". Kata-kata tersebut terus diulang sampai tenggat waktu dikumpulkan.

Ilustrasi Pengendara Ojek Online Membawa Penumpang. Sumber Foto: Afif Ramdhasuma/Unsplash

Pada era digital yang serba instan, sangat mudah sekali dalam melakukan aktifitas seperti saat pasca-pandemi. Jika kalian lapar, kalian bisa memesan makanan di Go-food. Membeli barang online pun kalian bisa memesan barang di marketplace. Pengantaran barang pun bisa memilih sendiri, salah satunya adalah JNE. JNE membangkitkan peluang bagi para pengusaha online untuk mengirim barang dari nasional hingga internasional.

Pasca-pandemi memberikan perubahan yang besar bagi masyarakat. Aktifitas sudah bisa dilakukan secara luring dari sekolah hingga bekerja tetapi tetap untuk menjaga kesehatan. Akan tetapi, walaupun aktifitas sudah bisa dilakukan diluar. Kebiasaan mereka tetap saja sama saat pandemi yaitu seringkali menunda-nunda waktu. Bukan saat pandemi saja, melainkan sebelum pandemi sering untuk membuang waktu atau waste time.

Hal tersebut harus bisa dibangkitkan dari niat kita supaya tidak menyia-nyiakan waktu. Kita belajar dari JNE bahwa waktu sangat berharga. Pengiriman barang sangat penting bagi pelanggan dan harus dikirm sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Jarang sekali adanya keterlambatan karena JNE selalu fokus dengan waktu dan tidak waste time.

Ilustrasi Ikon Media Sosial. Sumber Foto: Alexander Shatov/Unsplash

Kebahagiaan seseorang dikala bosan pasti membuka gawai lalu mencari kebahagiaan seperti membuka media sosial. Tidak salah jika saat bosan kita mencari kebahagiaan melihat postingan orang tetapi, jika pekerjaan tidak diselesaikan dan hanya malas-malasan akan membuat waste time saja. Aktivitas yang seharusnya akan menjadi terhambat jika kamu terus-terusan mencari kebagahiaan tapi meninggalkan pekerjaan. Lalu, bagaimana kita selalu fokus untuk tidak membuang waktu ?.

Mengetahui Apa yang Seharusnya Dikerjakan

Ilustrasi Wanita sedang Bekerja. Sumber Foto: Windows/Unsplash

Sederhana saja, fokus untuk apa yang kamu kerjakan. Contohnya saya yang seharusnya mengerjakan tugas jam tiga sore tetapi saya terditraksi dengan teman-teman saya untuk mengajak saya nongkrong bersama. Hal itu harus dihindarkan bagi diri kita sendiri. Jika kalian akan menunda-nunda waktu, kesehatan kita akan berkurang. Mengerjakan tugas secara terburu-buru pun tidak baik bagi kesehatan otak dan nilai anda akan menjadi ancaman besar. Maka dari itu, fokuskan untuk menyelesaikan tugas lalu bisa pergi nongkrong bersama teman. Saya juga seringkali untuk mencicil tugas supaya tidak keberatan.

Kuncinya adalah kita harus tahu apa yang kita harus lakukan agar kita mengetahui apa yang sedang mendistraksi kita. Kita saja secara tidak sadar akan terdistraksi oleh sesuatu. Misalnya, kita sedang mengerjakan tugas mata kuliah penulisan artikel tetapi kita di distraksi oleh mata kuliah lainnya. Coba tanyakan pada diri kamu seharusnya apa yang dilakukan?.

Jadwalkan Pekerjaan

Ilustrasi Jadwal Kalender. Sumber Foto: Estée Janssens/Unsplash

Kalian harus menjadwalkan pekerjaan apa yang seharusnya. Kapan dan berapa lama kalian melakukan pekerjaan tersebut. Tak hanya pekerjaan saja yang dijadwalkan, melainkan mengurus diri sendiri juga penting. Kita juga perlu bersosialiasi kepada orang-orang dan berkumpul bersama. Terlihat ruwet tetapi, hal ini harus ada dalam diri kalian. Saya berkuliah dari jam 8 sampai jam 5 sore dengan belajar dan terus belajar saja sudah pusing dan bosan. Istilah ini bisa disebutkan dengan Long-Term Game. Kita boleh saja ambis dalam melakukan pekerjaan dan belajar tetapi kalau diteruskan secara berkala dan tidak bisa menguruskan diri kita sendiri akan tidak mempunyai kehidupan atau no life squad. Kita tidak akan bisa bertahan dalam jangka panjang, seminggu pun tidak akan sanggup.

Kehidupan jangka lama atau long term game kita harus menguruskan diri kita sendiri. Kalian juga harus memikirkan bagaimana kita bertahan lama untuk dengan memerhatikan badan kita sendiri. Sebagai manusia harus memerhatikan kualitas makan, tidur, dan sebagainya yang sangat penting.

Dari hal tersebut supaya kalian mempunyai waktu luang untuk liburan agar tidak kewalahan dan burnout. Kalian juga harus realistis dalam mengerjakan tugas. Jangan sepenuhnya semua tugas pada hari yang sama. Cara tersebut akan lebih efesien daripada sistem kebut semalam. Fokuskan pada diri kita pada waktu tersebut kita harus melakukan apa. Kehidupan produktif dan senang-senang harus balance.

Perhatikan Lingkungan Sekitar

Ilustrasi Pria sedang Bermain Gawai. Sumber Foto: Nubelson Fernandes/Unsplash

Saat kita sedang produktif, hindarilah apa yang bisa membuat kita terlena atau terdistraksi. Seperti kita sedang bekerja atau belajar, sebisa mungkin silent gawai kalian yang bisa merebut waktu anda. Gawai memang sangat racun bagi diri kita, satu pesan pun kita langsung tergoda untuk membuka gawai. Saat membalas pesan, terkadang kita tiba-tiba membuka media sosial sampai tidak sadar. Lalu, singkirkan pikiran-pikiran anda yang bisa merenggut waktu anda. Maksudnya seperti kita sedang overthinking atau berfikir macam-macam. Cara untuk melakukan hal itu adalah menunda distraksi seperti disaat kita sedang haus, coba untuk berfikir untuk menunda dalam waktu 10 menit. Jika kalian benar-benar haus, tidak apa untuk minum sejenak dan mulai untuk bekerja.

#JNE32tahun, #JNEBangkitBersama dan #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.