Terjebak di 'Lingkaran Setan' Pertemanan

Ilustrasi pertemanan tidak sehat. Foto: Shutter Stock

Pertemanan tidak mengenal usia, gender ataupun standar ekonomi. Semua orang berhak memiliki teman entah kaya dan jelata, cakep dan jelek. Itu sama saja bukan? Akan tetapi, zaman sekarang banyak sekali orang yang membuat lingkaran pertemanan yang tidak sehat.

Ibaratnya, jika terlibat pertemanan yang tidak sehat terjebak bagaikan lingkaran setan. Lingkaran setan yang dimaksud adalah selalu membawa keburukan.

Terjebak di pertemanan lingkaran setan sangat tidak enak. Belum lagi harus mengikuti standar dan perkataan mereka. Bolos sekolah, tawuran, bahkan mabuk-mabukkan. Saya pun pernah mengalami kejadian seperti ini.

Saya bersekolah di SMP yang berada di perdesaan. Sekolah saya saat itu masih dikenal baru dibangun. Jadi, belum terkenal, tetapi sekarang sudah elite.

Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Ibenk_88/Shutterstock

Kelas 8 saya mengalami lingkaran pertemanan setan sehingga saya menginginkan pindah sekolah agar bisa menghindarinya. Saya pun pernah ditindas oleh teman sekelas saya yang membuat mental saya down.

Akibatnya, saya menjadi pendiam sampai sekarang akibat trauma. Saya juga dengan polosnya hampir diajak bolos oleh teman saya. Saya menolak dan akhirnya teman saya memutuskan pertemanan dengan saya karena dianggap terlalu rajin.

Pernah juga saya diajak untuk menjauhi salah satu teman saya. Selama 2 tahun, saya sampai dibuat kesal dan akhirnya memilih untuk lost contact. Jika saya masih menetap, saya pasti tidak akan mempunyai pendirian yang baik.

Maka dari itu, inilah ciri-ciri hingga dampak jika kamu merasa ada di dalam pertemanan yang buruk:

Diabaikan

Ilustrasi stres. Foto: Shutterstock

Saya pernah mengalami hal seperti ini. Diabaikan, dikucilkan, sampai direndahkan. Oleh karenanya, saya secara diam-diam keluar dari pertemanan tersebut dan perlahan sampai menghilang. Kalau kamu merasa diabaikan di pertemanan itu, segeralah keluar dari zona tersebut.

Tidak Ada Pendirian

Ilustrasi teman pria. Foto: Shutterstock

Jika kamu masih terjebak dan selalu mengikuti temanmu, kamu tidak akan mempunyai pendirian. Tidak ada pendirian karena kamu akan terus mengikuti temanmu.

Kenapa? Kamu jadi orang yang ngga enakkan! Banyak sekali orang yang seperti ini karena takut dikucilkan atau dimusuhi. Bahkan, takut tercipta hoaks yang berkaitan dengan kita.

Jadi, kalau kalian merasa lingkaran pertemanan buruk, segeralah putuskan hubungan walaupun harus secara diam-diam.

Berikut saya akan memberi tips untuk membangun pertemanan yang baik.

Ketahuilah Kegiatannya

Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock

Jadilah orang yang waspada dan pemilih. Tidak apa-apa. Maksudnya, pilihlah teman yang membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik dan selalu membawa kebaikan.

Bukan berarti kamu tidak ingin berteman atau bahkan tidak mau bicara dengan orang yang bandel. Tetap kamu bisa berteman asalkan jangan sampai mengikuti kegiatan buruk yang dilakukannya.

Carilah Teman Satu Pemikiran

Ilustrasi jalan-jalan bersama teman ke pantai. Foto: Shutterstock

Teman yang mempunyai pikiran yang sama itu enak lho. Teman yang seperti itu bisa membuatmu lebih ceria. Pertemananmu juga akan lebih awet.

Satu pemikiran itu maksudnya pemikiran ke arah yang positif, misalnya menyukai genre film yang sama, aktor kesukaan yang sama, dan sebagainya. Jika kamu mempunyai teman seperti itu, pertahankan.

Maka dari itu, pilihlah pertemanan yang membuatmu membawa kebaikan serta membuatmu senang. Jangan asal pilih teman hingga terjebak di lingkaran setan. Pertemanan buruk bisa membuat pribadimu menjadi buruk juga dan pertemanan baik akan membuat pribadimu lebih baik juga.