Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengelolaan Manajemen Pendidik di Era Society 5.0
13 November 2022 10:10 WIB
Tulisan dari Faisal Ramadhito Alvinas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dunia saat ini mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Sebelumnya kita mengenal era revolusi industri 4.0, maksud dari era ini adanya intervensi teknologi dalam segala bidang kehidupan, yang kita kenal dengan robot. Kedepannya kita akan menghadapi era baru, dikenal dengan era society 5.0. Maksud dari era ini segala bidang kehidupan tidak hanya mengandalkan kemampuan saja. Akan tetapi, dia dapat mengeluarkan potensinya secara maksimal dengan berinovasi, berpikir secara kritis dan memanfaatkan teknologi sebagai sumber dalam menghadapi berbagai masalah. Society 5.0 juga dapat dipahami sebagai konsep yang berpusat pada manusia dengan berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT
Transformasi ini mempengaruhi semua bidang kehidupan, terutama pendidikan. Minimnya sarana dan prasarana serta kapasitas tenaga pengajar menjadi sumber utama permasalahan yang dihadapi pada zaman sekarang. Hal ini membuat pendidikan saat ini tidak siap menghadapi perubahan masyarakat 5.0. Upaya yang harus dilakukan dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia selain meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan siswa, memerlukan campur tangan berbagai pihak. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam persaingan di era masyarakat 5.0, akan sulit jika hanya mengandalkan lembaga pendidikan. Unsur masyarakat dan pemangku kepentingan perlu dilibatkan, mulai dari pemerintah pusat, organisasi nirlaba dan masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan perubahan paradigma dalam pendidikan. Misalnya, perlunya melatih guru tentang penggunaan teknologi dalam mengajar dan melatih siswa selalu berpikir kritis untuk memecahkan berbagai masalah. Selain itu, untuk menghadapi era masyarakat 5.0, setiap orang harus melakukan dua hal, yaitu kemampuan beradaptasi dan kapasitas teknologi. Dalam hal ini, pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong smart society 5.0. Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkarakter dan memiliki kepribadian yang disiplin dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, terdapat empat kompetensi wajib dalam pembelajaran, yaitu knowledge, skills, attitude dan value. Knowledge dan skills berhubungan erat dengan kompetensi siswa, sedangkan attitude dan value berkaitan dengan pembentukan karakter siswa.
ADVERTISEMENT
Dwi Nurani, S. KM, M. Si, Analisis Implementasi Kurikulum untuk Sekolah Dasar, menjelaskan kompetensi yang diharapkan peserta didik di abad 21, yaitu 6 kompetensi dasar yang terdiri dari berhitung, literasi ilmiah, literasi informasi, literasi keuangan, literasi budaya dan kewarganegaraan. Cara berpikir tentang pendidikan juga telah berubah dengan adanya era society 5.0. Perubahan yang dihasilkan tidak hanya mempengaruhi jenis pengajaran, tetapi juga perspektif pendidikan atau pandangan semua aspek masyarakat. Banyak orang percaya bahwa teknologi yang terus berkembang mengancam peran seorang guru sebagai guru.
Generasi yang unggul pada masa depan dalam era society 5.0 harus memiliki berbagai kompetensi, yaitu sebagai berikut:
(1) memiliki tingkat kecerdasan yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
(2) memiliki kemampuan untuk berpikir jernih dan kritis.
(3) memiliki kemampuan berkomunikasi.
(4) memiliki kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
(5) memiliki kesiapan untuk bekerja.
(6) memiliki rasa bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
(7) memiliki kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
(8) memiliki minat yang luas dalam kehidupan.
(9) memiliki kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.
Beberapa keterampilan tersebut membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak agar semua keterampilan tersebut dapat dimiliki oleh generasi kita. Karena sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi modal pembangunan.
Selain itu, siswa diajarkan berpikir High Other Thinking Skills cara berpikir ini disebut berpikir diferensial tinggi. Dengan kemampuan HOTS, siswa diharapkan mampu menemukan konsep-konsep pengetahuan yang relevan dengan praktik langsung dan merasakan bagaimana menghadapi masalah yang ada disekitarnya. Siswa tidak hanya dikenalkan dengan permasalahan yang ada disekitarnya, tetapi juga dikenalkan dengan berbagai isu yang bersifat universal. Hal ini juga akan menambah wawasan siswa itu sendiri. Penggunaan teknologi seperti handphone dan laptop juga dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pembelajaran. Sangat penting bagi guru untuk tepat dan berpengalaman dalam mengklasifikasikan dan memilih aplikasi yang memenuhi kebutuhan siswa di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Jadi, di era society 5.0, pendidik harus bisa membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital. Selanjutnya, faktor kunci dalam mencapai pendidikan yang berkualitas adalah sumber daya manusia, termasuk kebutuhan akan tenaga pendidik yang berpengalaman dibidangnya. Dalam dunia pendidikan, manajemen pendidik memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan. Proses di sini dapat berjalan secara efisien dan efektif dengan fungsi manajemen. Fungsi manajemen itu sendiri adalah planning, organizing, actuating, dan controlling.
Manajemen pendidikan membantu pendidik untuk meningkatkan kampus berstandar internasional. Kampus berstandar internasional tidak dapat dicapai tanpa adanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang bekerja dibelakang layar, salah satunya adalah pendidik. Oleh karena itu, pendidik yang direkrut harus memiliki kompetensi yang mumpuni. Sebagai pendidik profesional sekaligus mengamalkan ilmunya ke peserta didik, pendidik menopang sejumlah tugas utama, yaitu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sejalan dengan tugas dan fungsi pendidik tersebut, pendidik harus memenuhi kualitas akademik.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran perlu memadukan antara pengetahuan teoritis dan wawasan di dunia nyata, baik dimasyarakat maupun di lingkungan sekolah. Hal ini bisa diwujudkan apabila pendidik memiliki pengalaman untuk mengamalkan ilmunya. Dengan begitu, pendidik dapat selaras antara kurikulum pembelajaran, materi praktikum, dan pengembangan terkini yang ada di masyarakat era society 5.0.
Dengan memiliki pendidik yang berkualitas tinggi, pendidik mampu menghasilkan peserta didik yang berkompetitif dan berdaya saing di era society 5.0. Perkembangan zaman yang pesat ini mewajibkan pendidik untuk terus menambah wawasannya seiring berjalannya waktu, tidak hanya cukup ketika mereka berstatus sebagai pendidik, tetapi juga untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.