Konten dari Pengguna

Teknologi Wearable dan Kesehatan: Dari Pelacak Kebugaran hingga Diagnostik Medis

Faizal Burhani Ulil Fathan
Mahasiswa S1 Teknik Biomedis Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto
28 Mei 2024 8:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faizal Burhani Ulil Fathan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perangkat wearable telah mengalami evolusi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dari awalnya hanya berfungsi sebagai pelacak kebugaran sederhana, kini mereka telah berkembang menjadi alat penting dalam diagnostik medis. Perkembangan teknologi ini tidak hanya mengubah cara kita memantau kesehatan dan kebugaran, tetapi juga membuka peluang baru dalam dunia medis. Karena saat ini, Industri perawatan kesehatan dan kebugaran sedang beralih ke perawatan kesehatan yang diatur, dipersonalisasi, dan dipantau. Dalam waktu singkat, perangkat seluler telah meroket digunakan. Dengan kemajuan ini, perangkat yang dapat dikenakan seperti - alat kesehatan, monitor kesehatan, perangkat kebugaran, dan perangkat pencegahan penyakit menjadi lebih penting di bidang perawatan kesehatan.
Perangkat Wearable Untuk Pemantauan Data Kesehatan (Source : Shutterstock)
Apa itu Teknologi Wearable?
ADVERTISEMENT
Teknologi wearable mengacu pada perangkat dan gadget yang dapat dikenakan seperti aksesori atau bahkan ditanamkan dalam tubuh. Perangkat ini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari perhiasan, aksesori, perangkat medis, jam tangan, earbud, gelang, hingga teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), serta pakaian pintar seperti t-shirt dan jaket. Yang menarik, perangkat-perangkat ini mampu mengirimkan data kesehatan pengguna secara real-time kepada profesional perawatan kesehatan, memungkinkan pemantauan dan intervensi yang lebih cepat dan efisien.
Evolusi Perangkat Wearable
Pada awal kemunculannya, perangkat wearable seperti Fitbit dan Jawbone terutama digunakan untuk melacak aktivitas fisik. Mereka mengukur jumlah langkah yang diambil, kalori yang terbakar, dan kualitas tidur. Fungsi-fungsi dasar ini membantu pengguna untuk lebih sadar akan tingkat aktivitas mereka dan mendorong gaya hidup yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan kemajuan teknologi, perangkat wearable mulai dilengkapi dengan sensor yang lebih canggih dan algoritma yang lebih kompleks. Misalnya, smartwatch modern kini dapat mengukur detak jantung, oksigen dalam darah (SpO2), dan bahkan tekanan darah. Penggunaan sensor optik, akselerometer, dan giroskop memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan beragam.
Wearable dalam Diagnostik Medis
Perangkat wearable kini mampu memberikan data kesehatan yang lebih mendalam dan komprehensif. Contoh paling nyata adalah kemampuan untuk memantau detak jantung secara terus-menerus. Data ini tidak hanya berguna untuk kebugaran, tetapi juga dapat membantu dalam mendeteksi masalah jantung seperti aritmia atau fibrilasi atrium. Apple Watch, misalnya, telah mendapatkan persetujuan FDA untuk fitur EKG-nya, yang dapat mendeteksi ketidakteraturan ritme jantung.
ADVERTISEMENT
Teknologi wearable juga membuka peluang untuk pendeteksian penyakit dini. Sensor yang mengukur kadar oksigen dalam darah dapat membantu mendeteksi gejala awal gangguan pernapasan atau sleep apnea. Selain itu, perangkat wearable yang memantau pola tidur dapat mengidentifikasi gangguan tidur yang mungkin tidak disadari oleh penggunanya.
Bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, perangkat wearable menawarkan cara yang lebih mudah dan efisien untuk memantau kondisi mereka. Misalnya, perangkat yang dapat mengukur kadar glukosa tanpa perlu tusukan jarum terus dikembangkan. Hal ini memungkinkan pasien untuk memantau kadar glukosa mereka secara real-time dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum kondisi mereka memburuk.
Dalam era digital ini, telemedicine menjadi semakin populer, dan perangkat wearable memainkan peran kunci dalam pengawasan jarak jauh. Dokter dapat memantau kondisi pasien dari jauh, menggunakan data yang dikumpulkan oleh perangkat wearable untuk memberikan diagnosis dan rekomendasi perawatan yang lebih akurat. Hal ini sangat berguna terutama dalam situasi di mana kunjungan langsung ke fasilitas medis sulit dilakukan, seperti selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Masa Depan
Salah satu tantangan terbesar dalam penggunaan perangkat wearable untuk tujuan medis adalah keamanan data dan privasi. Perangkat ini mengumpulkan sejumlah besar data pribadi yang sensitif, dan melindungi data ini dari kebocoran atau penyalahgunaan adalah prioritas utama. Pengembang perangkat wearable terus bekerja untuk meningkatkan enkripsi dan protokol keamanan untuk memastikan data pengguna tetap aman.
Meskipun perangkat wearable telah menunjukkan potensi besar dalam diagnosa medis, akurasi dan reliabilitas data yang dikumpulkan masih menjadi perhatian. Penelitian terus dilakukan untuk memastikan bahwa data dari perangkat wearable bisa diandalkan dan sesuai dengan standar medis.
Untuk perangkat wearable benar-benar merevolusi perawatan kesehatan, mereka perlu terintegrasi dengan sistem kesehatan yang ada. Ini termasuk kompatibilitas dengan rekam medis elektronik (EMR) dan kemampuan untuk berbagi data dengan penyedia layanan kesehatan dengan mudah.
Aplikasi Teknologi Wearable Untuk Diagnostik Medis (Source : Shutterstock)
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Perangkat wearable telah berevolusi jauh dari sekadar pelacak kebugaran menjadi alat yang memiliki potensi besar dalam diagnostik medis. Dengan kemampuan untuk memantau kesehatan secara real-time, mendeteksi penyakit dini, dan membantu dalam manajemen penyakit kronis, perangkat wearable menawarkan cara baru yang inovatif dalam menjaga kesehatan. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, tantangan seperti keamanan data, akurasi, dan integrasi dengan sistem kesehatan harus terus diatasi. Masa depan perangkat wearable dalam kesehatan tampak cerah, dengan kemungkinan membawa kita lebih dekat pada era baru perawatan kesehatan yang lebih personal dan proaktif.