Puasa Ngrowot: Tradisi Pesantren Salaf yang Masih Terjaga

Faizuddin Ahmad
Librarian at National Library of the Republic of Indonesia
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2021 15:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faizuddin Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pesantren Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesantren Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saya pertama mendengar puasa ngrowot semenjak "nyantri" di Pondok Pesantren di Yogyakarta. Saya pertama kali mendengarnya merasa terheran-heran. Oh ternyata ada ya puasa seperti itu, kemudian saya mencoba mencari tahu tentang puasa ngrowot di internet. Puasa ngrowot merupakan pengamalan dengan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari beras seperti beras putih, beras merah, dan ketan. Puasa tirakat seperti ngrowot sangat dikenal di kalangan pondok pesantren salaf. Banyak pesantren salaf terkenal seperti Luqmaniyah Yogyakarta dan Tegal Rejo Magelang menerapkan tirakat ngrowot untuk santrinya.
ADVERTISEMENT
Puasa ngrowot bisa dikatakan sebagai amalan yang unik dibandingkan amalan yang lain. Bagi pelaku puasa ngrowot harus mendapatkan "ijazah" terlebih dahulu dari seorang kiai yang sebelumnya sudah pernah mengamalkan puasa ngrowot. Sedangkan untuk jangka waktunya minimal satu tahun selain itu ada tambahan amalan yang harus dilakukan yaitu setelah melaksanakan salat harus mengamalkan zikir tertentu, maka dari itu puasa ngrowot tidak sembarangan orang bisa mengamalkannya.
Namun, hal yang menjadi pertanyaan apakah puasa ngrowot itu haram di lakukan? Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin mengatakan bahwa ada dua hal yang bisa dilakukan oleh manusia dalam usahanya untuk mengolah diri mereka, yaitu mematahkan nafsu perut dan nafsu syahwat. Mematahkan nafsu perut ini dilakukan dengan, salah satunya, berpuasa atau sedikit makan, serta memilih jenis makanan yang akan dimakan. Adapun mematahkan nafsu syahwat dapat dilakukan melalui puasa itu sendiri, karena pada dasarnya puasa adalah salah satu cara mengekang hawa nafsu, termasuk nafsu syahwat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pendapat di atas puasa ngrowot merupakan upaya untuk membersihkan jiwa, belajar hidup prihatin dari sifat hedonisme yang akhir-akhir ini menjadi gaya hidup masyarakat. Dengan puasa ngrowot akan lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan mengendalikan nafsu yang ada dalam diri dari berbagai godaan yang ada di dunia.