Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ghost In The Shell dan Konsep Jiwa
1 April 2017 8:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Ghost in the Shell' diadaptasi dari manga Jepang berjudul sama karya Masamune Shirow. Versi animasinya sudah dibuat pada 1995 silam di bawah tangan sutradara Jepang Mamoru Oshii.
ADVERTISEMENT
Film adaptasi terbaru garapan sutradara Rupert Sanders sempat menuai kontroversi ketika nama Scarlett Johansson diumumkan sebagai Motoko Kusanagi.
Ulasan lengkapnya bisa dilihat di artikel kumparan berikut:
Baru saja saya selesai nonton film ini karena saya memang penggemar berat mbak Scarlett Johanson. Dia adalah sosok wanita sempurna setelah Dian Sastro di mata saya.
Anyway, ada beberapa catatan menarik dari film ini. Layaknya para pecinta sci fi, otak meta science saya terus mencari jawaban akan pertanyaan yang menjadi esensi dasar permasalahan film ini.
Menurut Anda?
ADVERTISEMENT
Jawaban dari pertanyaan tersebut ada dua. YA dan TIDAK
Bagi yang menjawab YA. Anda masuk spesies yang sealiran dengan Hanka Robotics. Katakanlah otak diambil alih. Mesin punya kemampuan untuk menghapus memori masa lalu kita. Lakukan itu terus dan jiwa anda akan ‘dijual’ kepada kepentingan bisnis. Layaknya Hanka Robotics kepada Major Mira Killian.
Bagi yang menjawab TIDAK. Selamat, Anda termasuk sealiran dengan Major Mira Killian. Dalam lubuk hati yang paling dalam Anda tahu bahwa mesin tidak seharusnya mengendalikan jiwa kita. Manusia terlahir dengan kehendak bebas. Maka alam bawah sadar Anda akan terus menolak kontrol mesin.
Saya sendiri termasuk kategori TIDAK. Saya percaya akan kehendak bebas. Dan saya sangat setuju bahwa teknologi seharusnya tidak mengontrol jiwa manusia.
ADVERTISEMENT
Arti Ghost Pada Film
Sedikit saya luruskan arti ‘Ghost’ dalam film ini. Ghost di sini bukan berarti hantu. Ghost di sini lebih mengacu ke konsep ‘jiwa’ atau ‘soul’ itu sendiri.
Berikut beberapa quotes yang menjelaskan konsep tersebut.
Nah, dalam jiwa manusia sebenarnya ada sesuatu yang sifatnya lebih memiliki kecerdasan spiritual. Sesuatu itu bakal menuntun kita dalam menentukan pilihan hidup.
Sesuatu itu bakal menyetel atau pengatur, seperti ketika mengatur sesuatu mesin atau alat agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Sesuatu ini sumbernya langsung dari sang pencipta. Penganut aliran New Age mengenalnya dengan sebutan ‘Adjuster’.
ADVERTISEMENT
Adjuster ini bukan konsep atau ajaran, melainkan fakta. Adjuster itu sungguh ada dan bekerja dari dalam. Ia bisa dan selalu berusaha berkomunikasi dengan kita. Ajaran ini mirip dengan Atman dalam Hindu atau ka dalam ajaran Mesir kuno. Para Spiritualis sering menyebutnya sebagai Percikan Illahi atau Cahaya Penuntun.
Semoga mencerahkan!