Konten dari Pengguna

Perayaan Idul Adha: Tradisi Qurban, Rela Berkorban, dan Solidaritas Masyarakat

Fajar Al Fathan
Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Juli 2023 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Al Fathan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://pixabay.com/id/photos/sapi-kurban-islam-muslim-7296272/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://pixabay.com/id/photos/sapi-kurban-islam-muslim-7296272/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Raya Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Haji, merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di mana berlangsung kegiatan tertentu, yaitu penyembelihan hewan ternak (Qurban), dengan niat mencari berkah Allah SWT. Istilah "qurban" dalam pemahaman kita sehari-hari berasal dari kata "udhhiyah" yang merupakan bentuk jamak dari "dhahiyyah" yang mengacu pada tindakan berqurban dari tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah. Dari konteks inilah istilah "Idul Adha" berasal (Hadi et al., 2020).
ADVERTISEMENT
Di Indonesia persiapan untuk menyambut Idul adha dimulai jauh sebelum hari raya tiba. Umat Muslim mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah qurban. Mereka mencari dan memilih hewan ternak yang berkualitas, seperti sapi, kambing, atau domba, sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing.
Ibadah kurban sangat di anjurkan, hanya jika seseorang benar-benar mampu melakukannya. Ibadah kurban ditetapkan oleh Allah sebagai cara untuk mengenang sejarah Idul Adha yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan juga sebagai salah satu ibadah untuk melakukan perayaan hari raya idul adha, seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah saw. “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla” (V.A.R.Barao et al., 2022).
ADVERTISEMENT
Penyembelihan Hewan Qurban adalah salah satu tradisi utama dalam perayaan Idul Adha. Hewan yang disembelih dagingnya akan dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat yang membutuhkan. Tindakan ini juga mencerminkan jiwa pengorbanan dan berbagi rezeki.
Perkembangan zaman dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat muslim modern juga berdampak pada pelaksanaan ibadah qurban. Di Indonesia misalnya, telah banyak ditemukan praktik berkurban secara bersama-sama (dengan mengumpulkan iuran), baik dengan jumlah yang sama bagi setiap individu maupun melalui sumbangan sukarela. Jenis berqurban kolektif ini biasanya terjadi di lembaga-lembaga di mana anggotanya belum mampu membeli hewan kurban secara individu, tetapi mereka memiliki semangat berkurban yang tinggi dan ingin menjaga semangat tersebut dalam lembaga tersebut.
Secara konseptual, qurban kolektif ini tetap memberikan nilai positif bagi pelakunya. Salah satunya adalah mengajarkan nilai-nilai rela berkorban sejak dini kepada anak-anak, serta mendorong sikap kedermawanan, kepedulian, dan solidaritas antara sesama Muslim. Selain itu, qurban kolektif juga dapat digunakan sebagai latihan (riyadhah) bagi para guru atau anggota yayasan, dengan tujuan mengembangkan sikap rela berkorban dan ikhlas dalam melakukan amal ibadah.
ADVERTISEMENT
Dalam berqurban, waktu penyembelihan hewan disyaratkan tidak disembelih sebelum shalat Ied pada hari Idul adha. Shalat Ied merupakan salah satu ibadah yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah.
Hewan ternak yang telah dipilih sebelumnya disembelih dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Proses penyembelihan ini dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam hal tersebut, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hewan yang dikorbankan. Penyembelihan hewan qurban hanya diperbolehkan pada salah satu dari hari-hari Tasyriq, baik pada pagi, siang maupun malam hari. (Abdullah, 2016).
Ketika penyembelihan hewan qurban telah dilaksanakan, daging dari hewan tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat sekitar. Berkurban mengajarkan kita kepada nilai saling berbagi di antara sesama manusia. Dalam agama Islam, berbagi atau bersedekah dianggap sebagai perbuatan mulia di mata Allah. Orang yang memberikan sedekah akan mendapatkan pahala dan berkah yang melimpah. Mereka juga akan diberi kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
ADVERTISEMENT
Dalam hal berkurban, para masyarakat dapat turut ikut serta dalam membagikan hasil kurban kepada masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Manfaat berbagi tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga oleh pemberi. Terdapat pengalaman yang tak ternilai ketika melihat senyuman dari para penerima manfaat dan merasakan kebahagiaan karena bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Perayaan Idul Adha terutama dalam kegiatan berkurban dapat mempererat tingkat Solidaritas dan Kemanusiaan. Dalam berbagi daging kurban kepada masyarakat, seseorang menunjukkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Berbagi daging kurban juga memperkuat persaudaraan dan hubungan sosial. Melalui kegiatan ini, terjalin hubungan yang lebih baik di antara sesama muslim dan masyarakat secara umum, serta meningkatkan rasa kebersamaan.
ADVERTISEMENT
Sumber Referensi
Abdullah, M. (2016). Qurban: wujud kedekatan seorang hamba dengan tuhannya. Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim, 14(1), 109–116. https://ejournal.upi.edu/index.php/taklim/article/view/50296
Hadi, S., Puspita, F., Ati, A. P., & Widiyarto, S. (2020). Penyuluhan Dan Pembelajaran Karakter Melalui Pelaksanaan Idul Adha Pada Siswa Sma. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 205–210. https://doi.org/https://doi.org/10.12928/jp.v4i2.1833
V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, & J.G.S.Souza. (2022). Sosialisasi Penyembelihan Dan Pembagian Hewan Qurban Sesuai Syariat Islam. Braz Dent J., 33(1), 1–12. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29040/budimas.v4i2.6132