Konten dari Pengguna

Game Online bagi Gen Z: Kegemaran atau Ketergantungan

Farah Nur Faziah
Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Sastra Indonesia
18 Juni 2024 12:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farah Nur Faziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gen z saat bermain game online Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gen z saat bermain game online Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring berkembangnya zaman, semakin bertambah pula perkembangan teknologi yang ada. Tersedia berbagai macam hal yang bisa dilakukan dan diakses dengan sangat mudah lewat kemajuan internet dan teknologi. Salah satu contohnya adalah game online.
ADVERTISEMENT
Game online merupakan suatu jenis permainan yang telah dikombinasikan dengan teknologi saat ini. Biasanya dimainkan melalui ponsel, laptop atau komputer dan alat elektronik lainnya. Asalkan media tersebut disertai dengan koneksi internet yang bagus dan memadai. Kebanyakan dari game online dimainkan secara bersamaan dengan pemain yang tidak terbatas banyaknya. Pemainnya pun bisa berasal dari berbagai macam negara, bukan hanya dari satu negara saja.
Indonesia sendiri menempati posisi ketiga sebagai negara dengan peminat game online terbanyak di dunia. Sedangkan pada posisi pertama dan kedua ditempati oleh Filipina dan Thailand.
Maraknya game online yang digemari oleh anak muda sekarang terjadi karena berbagai alasan. Gen Z tidak memandang game online sebagai salah satu sarana hiburan untuk mengisi waktu luang semata. Tetapi ada juga yang menekuninya sehingga game online menjadi lebih dari sekedar hobi.
ADVERTISEMENT
Hal ini semakin didukung dengan dinobatkannya game online oleh Kemenpora sebagai cabang olahraga yang biasa disebut esports. Hingga kini, dunia esports mampu berkembang dengan sangat cepat. Dikutip dari Detik.com, Super Coach Akademi Garudaku, menuturkan bahwa game online dan industri esport akan semakin meluas. Dan tentu memiliki prospek yang cerah terutama bagi para generasi muda yang berminat untuk menekuninya. Beberapa contoh pilihan karir yang bisa dipertimbangkan yakni sebagai atlet gamers profesional, streamer gaming, atau pun sebagai developer game online itu sendiri.
Kesenangan dan tantangan yang ditawarkan oleh industri game online memang terlihat begitu menggiurkan. Tetapi dibaliknya tentu saja ada bahaya mengintai yang tidak bisa dielakkan. Bahkan bagi para atlet game yang terbilang sudah cakap dan professional di bidang ini sekalipun. Berdasarkan seorang peneliti dari German Sport University Cologne, para gamers melakukan gerakan seperti menekan tombol-tombol atau mouse setidaknya sebanyak 400 kali per menit. Dengan seiring waktu, gerakan tersebut akan mengakibatkan kelemahan otot, tendinopati, kompresi saraf, dan nyeri pada punggung bawah.
ADVERTISEMENT
Selain pada fisik, game online juga dapat berefek pada mental seseorang. Game online yang dimainkan secara berlebihan bisa mengakibatkan kecanduan. Menurut WHO, kecanduan bermain game termasuk dalam jenis gangguan jiwa baru yang disebut sebagai gaming disorder. Dikatakan bahkan dampaknya hampir sama dengan kecanduan obat terlarang dan alkohol. Akibatnya, tentu akan sangat mengganggu untuk melakukan aktivitas lain pada kehidupan sehari-hari.
Game online memang tidak selalu membawa dampak buruk pada peminatnya, tetapi juga bisa memberi dampak baik.
Dalam industri ini ternyata dapat menambah pilihan profesi, pun bisa dijadikan sebagai sumber untuk menghasilkan uang bagi sebagian orang. Dapat diartikan juga sebagai dunia baru yang dapat dieksplor dan ditekuni terutama oleh para generasi muda atau gen z.
ADVERTISEMENT
Game online bisa menjadi sebuah hobi biasa atau mungkin sebuah bencana yang bisa saja dihindari. Asalkan hal tersebut tidak dilakukan secara berlebihan dan masih sesuai dengan porsinya.