Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peluang Gen Z di Masa Depan: Karir dan Perubahan Sosial
18 Juni 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Farah Nur Faziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z, juga dikenal sebagai Gen Z, adalah sekelompok orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka tumbuh dalam era digital yang sangat terhubung. Itu sebabnya, mereka sering menggunakan teknologi seperti smartphone dan media sosial dalam kehidupan sehari-harinya. Gen z juga dikenal sebagai generasi yang paling beragam secara budaya dan etnis, dengan prinsip-prinsip kuat tentang keadilan sosial dan lingkungan. Gen z memiliki banyak peluang untuk sukses di masa depan, terutama dalam hal karir dan perubahan sosial.
ADVERTISEMENT
Gen z diketahui sebagai generasi yang inovatif dan adaptif, terutama dalam hal pekerjaan. Tentunya karena dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital yang membuat mereka lebih suka untuk bekerja dimana saja dan kapan saja.
Hal ini didukung oleh Studi Deloitte pada tahun 2023 yang menunjukkan bahwa 70% Gen z menginginkan fleksibilitas kerja, dan lebih suka model kerja yang menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional kerja mereka. Terlebih lagi saat pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi kerja jarak jauh yang merupakan hal yang sangat disukai oleh generasi ini.
Sebenarnya gen z dapat memiliki keunggulan di pasar kerja berkat peluang karir dan kemampuan teknologi mereka. Namun, maslah tetap ada. Seperti persaingan yang ketat dan kebutuhan untuk belajar keterampilan baru seiring dengan kemajuan teknologi yang terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Misalnya, generasi z di Indonesia yang menghadapi masalah pengangguran dan ketidakpastian ekonomi. Tingkat pengangguran terbuka di kalangan pemuda Indonesia mencapai 13,1% pada tahun 2022, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Meskipun mereka memiliki keterampilan digital, banyak gen z yang kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Dikarenakan adanya ketidakcocokan antara pendidikan mereka dan kebutuhan pasar kerja yang ada.
Selain itu, gen z sering berbicara tentang masalah sosial. Akan tetapi tindakan mereka sering dipertanyakan. Misalnya, banyak anak muda Indonesia yang terlibat dalam gerakan lingkungan seperti penanaman pohon dan kampanye pengurangan sampah plastik. Namun, karena kurangnya dukungan dari pemerintah dan perusahaan, dampak nyata dari gerakan ini sering kali kecil.
Contoh tambahannya dikutip dari BBC.com, saat protes mahasiswa terhadap Omnimbus Law pada tahun 2020, yang menarik perhatian publik tetapi gagal mengubah kebijakan yang dianggap merugikan lingkungan dan para pekerja. Walau begitu, tetap saja gen z memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang besar jika mereka dapat mengatasi masalah seperti ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, gen z harus terus berinovasi dan mengembangkan keterampilan mereka untuk memaksimalkan peluang mereka di masa depan. Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan pun sama pentingnya, agar bisa tetap relevan di pasar kerja yang dinamis. Gen z diharapkan pula untuk terus mendorong perubahan sosial dengan cara yang lebih rasional. Demi mencapai tujuan bersama, gen z harus mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, bisnis, atau organisasi non-profit.
Dengan kombinasi keterampilan digital, semangat kewirausahaan, dan komitmen terhadap keadilan sosial, mereka memiliki potensi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan dunia.