Konten dari Pengguna

Camilan Tradisional Lanting Khas Banyumas

Farah Nabila Prastawa
Mahasiswa Bisnis Digital - Universitas Amikom Purwokerto
31 Desember 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farah Nabila Prastawa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber pribadi
ADVERTISEMENT
Lanting adalah camilan tradisional khas Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah, seperti Banyumas dan Kebumen. Kerupuk ini dikenal karena bentuknya yang unik menyerupai angka delapan dan rasanya yang gurih. Namun seiring berkembangnya zaman, lanting berevolusi menjadi berbagai bentuk seperti lingkaran kecil atau lingkaran besar dengan berbagai macam rasa. Sebagai salah satu warisan kuliner lokal, lanting berhasil bertahan di tengah berbagai inovasi camilan modern. Lanting terbuat dari singkong, salah satu bahan pangan utama di Indonesia. Proses pembuatannya yang sederhana namun membutuhkan keahlian menjadikan lanting sebagai produk yang bernilai tradisional sekaligus ekonomis. Dahulu, lanting hanya tersedia dalam rasa gurih, namun kini telah hadir dalam berbagai varian rasa seperti pedas, manis, balado, dan keju.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat lanting yang renyah dan lezat, beberapa tahapan dilakukan. Singkong yang sudah dikupas dicuci bersih, lalu diparut hingga halus. Adonan singkong kemudian diperas untuk menghilangkan kandungan air berlebih. Setelah itu, adonan dicampur dengan bumbu seperti bawang putih, garam, dan terkadang rempah-rempah lain untuk menambah aroma. Selanjutnya, adonan dibentuk menjadi lingkaran kecil menyerupai angka delapan secara manual, yang memerlukan ketelitian. Lanting yang telah dibentuk dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering sebelum digoreng dalam minyak panas hingga matang dan renyah.
Lanting memiliki beberapa keunggulan, seperti rasa khas yang gurih dan tekstur renyah yang membuatnya digemari oleh berbagai kalangan. Proses pengeringan menjadikan lanting lebih tahan lama, sehingga cocok sebagai oleh-oleh khas daerah. Kini, inovasi rasa modern seperti balado, pedas manis, dan keju semakin menambah daya tarik camilan ini. Selain itu, lanting juga menjadi simbol kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan bahan pangan. Di daerah asalnya, lanting sering disajikan dalam acara adat atau sebagai pelengkap makanan sehari-hari, dan banyak pelaku UMKM menjadikan produksi lanting sebagai mata pencaharian utama.
ADVERTISEMENT
Sebagai produk berbahan dasar singkong, lanting mengandung karbohidrat sebagai sumber energi utama, serat yang baik untuk pencernaan, dan natrium dari bumbu yang memberikan cita rasa khas. Namun, karena melalui proses penggorengan, konsumsi lanting sebaiknya dibatasi untuk menjaga pola makan yang sehat. Lanting adalah bukti nyata bahwa camilan tradisional mampu bertahan di tengah persaingan kuliner modern. Dengan rasa yang otentik, bentuk unik, dan nilai budaya yang melekat, lanting terus menjadi pilihan favorit bagi pecinta makanan ringan. Jika Anda mengunjungi daerah Jawa Tengah, lanting adalah oleh-oleh yang tak boleh dilewatkan untuk mengenang rasa autentik kuliner Nusantara.