Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
KKN Undip Tim 1 Dorong UMKM Desa Wonosegoro Melek Digital Pelatihan Online
11 Februari 2025 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Farhan Daffa Sulistyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wonosegoro, 28 Januari 2025 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I turut berperan dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Wonosegoro. Salah satu mahasiswa, Farhan Daffa Sulistyono, menjalankan program yang berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat dalam menjual produk secara daring, khususnya melalui aplikasi Shopee.
![Mahasiswa KKN, Farhan Daffa Sulistyono (Manajemen), berfoto bersama pelaku UMKM Desa Wonosegoro, Selasa, (28/01/2025). Sumber: Dokumentasi KKN TIM I UNDIP 2025](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkrpd81e36wxkq139cm9n2eg.jpg)
Program ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya pemahaman para pelaku UMKM di desa tersebut mengenai pemasaran digital. Banyak dari mereka yang masih mengandalkan metode konvensional dalam penjualan, sehingga potensi pasar yang lebih luas belum dimanfaatkan secara optimal.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan, Farhan mengajarkan langkah-langkah praktis dalam membuat akun toko, mengunggah produk, menentukan harga yang kompetitif, serta strategi promosi agar lebih menarik minat pembeli di platform niaga elektronik (e-commerce). Diharapkan, dengan adanya program ini, para pelaku UMKM di Desa Wonosegoro dapat lebih mandiri dalam memasarkan produk mereka dan meningkatkan omzet penjualan.
“Kami ingin membantu UMKM lokal agar bisa bersaing di era digital. Dengan memanfaatkan Shopee, para pelaku usaha di Desa Wonosegoro dapat menjangkau lebih banyak konsumen, tidak hanya dari sekitar desa, tetapi juga dari berbagai daerah,” ujar Farhan.
Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaat dari program ini adalah Desi, seorang pedagang kelontong di Desa Wonosegoro.
“Sebelumnya, saya hanya menjual produk di sekitar desa dan mengandalkan pembeli yang datang langsung. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi tahu cara membuat toko online di Shopee dan mengunggah produk saya. Sekarang, pesanan saya mulai datang dari luar daerah. Program ini benar-benar bermanfaat bagi UMKM seperti kami,” ujar Desi salah satu pemilik toko kelontong.
ADVERTISEMENT
Antusiasme warga dalam mengikuti pelatihan ini menunjukkan besarnya minat mereka untuk berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Ke depan, diharapkan program seperti ini dapat terus berlanjut agar UMKM desa semakin maju dan berdaya saing