Film Long Shot, Kuasa Perempuan dalam Politik dan Cinta

Farhati Mardhiyah
Proud to be Blogger and now Full time freelance Copy and content writer
Konten dari Pengguna
6 Mei 2019 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhati Mardhiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film bergenre Komedi Romantis berasal dari Amerika ini menceritakan kisah percintaan politikus perempuan dengan Jurnalis berideologi dan idealisme tinggi. Mimik konyol dari Jurnalis, Fred Flarsky (Seth Rogen) berhasil menghibur penonton sepanjang film berdurasi 125 menit.
Film Long Shot, mulai tayang Jumat 3 Mei 2019, Doc : rogerebert.com
Alur cerita diawali dengan adegan dedikasi Fred sebagai Jurnalis yang berhasil menyusupi kaum Intoleran Yahudi, sampai ia harus melompati jendela dan melindungi bukti fisik berupa rekaman di handphone sebagai bahan tulisannya. Namun, karena politik telah menguasai media yang telah dinaungi Fred, akhirnya Fred memutuskan keluar.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, Fred bertemu dengan pengasuhnya ketika umur 13 tahun. Ketika menceritakan kisahnya dengan sang pengasuh, teman yang membawanya Party melihat Boyz II Men tampil sangat terkejut, pengasuh Fred ternyata seorang Menteri Luar Negri, Charlotte Field (Charlize Teron).
Film Long Shot memberikan pesan bahwa perempuan memiliki kuasa dalam memutuskan, termasuk dalam keadaan genting hubungan politik luar negeri dan hubungan percintaan.
Penampilan Fred yang tidak menggambarkan kecocokannya bersama Charlotte, tidak mengundurkan perjuangan Charlotte untuk tetap bersama Fred, walaupun ia harus tetap berjuang meraih mimpinya menjadi Presiden Amerika Serikat.
Padahal Asisten Menlu sudah memberikan data survei, hubuangan Charlotte dan Fred akan menurunkan popularitas Charlotte yang akan maju sebagai Presiden kala itu. Namun Charlotte tidak menggubris data tersebut, ia memiliki kuasa sendiri untuk hubungan percintaannya.
ADVERTISEMENT
Fred bekerja sebagai penulis pidato untuk Charlotte, Doc: id.bookmyshow.com
Situasi semakin tegang, ketika Charlotte dihadapkan dengan pilihan memperjuangkan idealismenya terhadap isu lingkungan, percintaannya dengan Fred, atau dukungan Presiden yang kala itu berkuasa.
Dalam keadaan genting, tegang, dan stress, Charlotte tetap bertanggung jawab terhadap perannya sebagai Menlu, ia mampu memutuskan tindakan apa yang harus diambil ketika situasinya sedang rumit, apalagi urusan kepentingan politik antar negara.
Seakan-akan apa yang dihadapi Charlotte seperti dunia realitas, kekuasaan politik telah mengatur dan mengemas citra politikus di media begitu apik. Ketika politikus tidak mengikuti apa yang diinginkan sang penguasa, maka citranya akan dijatuhkan di media. Mengerikan bukan?.
Doc: ign.com
Film ini juga mengingatkan kita, figur politik yang terlihat di media memang sudah dikemas apik oleh tim dibelakang layar, hal ini untuk menghindari dari risiko kesalahan perlakuan atau berbicara di depan umum. Situasinya sama dengan Negara kita saat menjelang pemilu kemarin bukan?, kepercayaan publik memang harus diutamakan untuk seorang figur politik.
ADVERTISEMENT
Ketegangan dunia politik dalam film ini terkemas dalam cerita yang fun, tidak perlu khawatir, film ini tidak membosankan malah membuat penonton terasa betah mengikuti alur ceritanya sampai selesai, semua ini berkat mimik kekonyolan dari Fred.
Bulan puasa ini bingung mencari hiburan apa? Nonton bioskop selain film superhero yang masih awet terpasang, Film Long Shot bisa jadi pilihan. Tertawa sepanjang film, tapi disarankan tonton film ini setelah buka puasa karena ada adegan 17+ yaa!. Selamat menonton teman kumparan!.