Konten dari Pengguna

Generasi Z Terkenal Boros? Berikut Tips Menabung dan Investasi untuk Gen Z

Faridatul Jannah
Saya Mahasiswi Aktif Universitas Muhammadiyah Yogyakarta prodi Manajemen yang melaksanakan Magang di BMT UMY
3 Januari 2025 14:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faridatul Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menabung & Investasi Genz (Sumber: Pixabay))
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menabung & Investasi Genz (Sumber: Pixabay))
ADVERTISEMENT
Generasi Z sering kali mendapat stereotip sebagai generasi yang boros, terutama karena gaya hidup mereka yang serba cepat dan konsumtif. Dari berbelanja online hingga berlangganan berbagai layanan streaming, pola pengeluaran Gen Z kerap terlihat tidak terkontrol. Namun, bukan berarti generasi ini tidak bisa belajar menabung dan berinvestasi. Dengan strategi yang tepat, Gen Z bisa membangun kebiasaan keuangan yang sehat dan memastikan masa depan finansial yang stabil.
ADVERTISEMENT
1. Tentukan Tujuan Keuangan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan keuangan. Apakah ingin menabung untuk perjalanan, pendidikan lanjutan, atau membeli gadget baru? Dengan memiliki tujuan yang jelas, Gen Z dapat lebih termotivasi untuk mengatur pengeluaran dan menabung secara konsisten. Tujuan ini juga dapat menjadi panduan dalam memilih instrumen investasi yang tepat.
2. Gunakan Teknologi untuk Mengatur Keuangan
Sebagai generasi digital, Gen Z bisa memanfaatkan aplikasi keuangan untuk membantu mengelola uang mereka. Aplikasi seperti Money Lover, Finansialku, atau fitur e-wallet sering kali dilengkapi dengan alat pencatatan keuangan. Dengan memantau pengeluaran harian, mereka dapat lebih sadar tentang ke mana uang mereka pergi dan mulai membuat anggaran yang realistis.
3. Terapkan Kebiasaan Menabung
ADVERTISEMENT
Mulailah menabung secara sederhana, misalnya dengan metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Jika gaji atau uang saku terbatas, tidak masalah memulai dari nominal kecil. Konsistensi adalah kunci. Bahkan, beberapa e-wallet kini menyediakan fitur otomatis untuk menabung, yang bisa mempermudah proses ini.
4. Mulai Berinvestasi di Usia Muda
Selain menabung, Gen Z juga harus mulai belajar berinvestasi. Reksa dana dan saham adalah pilihan populer yang cocok untuk pemula. Platform investasi seperti Bibit dan Ajaib memungkinkan mereka untuk memulai dengan modal kecil dan memberikan panduan untuk memahami dasar-dasar investasi. Selain itu, investasi emas digital juga menjadi alternatif menarik bagi mereka yang mencari instrumen dengan risiko rendah.
ADVERTISEMENT
5. Hindari Godaan Belanja Impulsif
Salah satu penyebab utama keborosan Gen Z adalah belanja impulsif, terutama saat melihat diskon besar-besaran di marketplace atau iklan menarik di media sosial. Untuk mengatasi ini, buatlah daftar belanja sebelum membeli sesuatu dan berikan waktu untuk mempertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan. Mengatur notifikasi dari aplikasi belanja juga bisa membantu mengurangi godaan.
6. Pelajari Literasi Keuangan
Tingkat literasi keuangan yang rendah sering menjadi hambatan dalam mengelola uang dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk terus belajar, baik melalui buku, seminar, atau konten edukasi di media sosial. Memahami konsep seperti bunga majemuk, diversifikasi, dan risiko investasi dapat membantu mereka membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.
ADVERTISEMENT
7. Jangan Lupa Nikmati Prosesnya
Menabung dan berinvestasi bukan berarti harus sepenuhnya mengorbankan kesenangan. Sesekali, beri diri sendiri reward kecil untuk menghargai usaha yang telah dilakukan. Dengan keseimbangan yang tepat, Gen Z bisa tetap menikmati hidup sekaligus membangun masa depan finansial yang lebih baik.
Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi generasi yang cerdas secara finansial. Dengan memanfaatkan teknologi, belajar literasi keuangan, dan mengadopsi kebiasaan baik, mereka dapat membuktikan bahwa stereotip boros tidak berlaku untuk semua. Yuk, mulai kelola keuanganmu dari sekarang!