Jajanan Khas Betawi yang Mulai Terlupakan

Faris Muhammad Rafiq
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
8 Juni 2022 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faris Muhammad Rafiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kue Dongkal – Jajanan khas betawi yang memiliki cita rasa gurih dan manis ini mulai terlupakan karena sedikitnya masyarakat yang dapat membuatnya, Selasa, 7 Juni 2022 di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
zoom-in-whitePerbesar
Kue Dongkal – Jajanan khas betawi yang memiliki cita rasa gurih dan manis ini mulai terlupakan karena sedikitnya masyarakat yang dapat membuatnya, Selasa, 7 Juni 2022 di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Jajanan khas betawi satu ini memiliki cita rasa gurih dan manis. Dengan taburan kelapa dan gula merah di dalamnya, jajanan ini sudah pasti sangat menggugah selera, terutama bagi para pecinta makanan manis. Terbuat dari tepung beras, sehingga dengan memakan kue ini dapat membuat perut kenyang. Jajanan berbentuk kerucut ini dikenal sebagai kue dongkal.
ADVERTISEMENT
Kue dongkal biasa disajikan dengan secangkir teh atau kopi sebagai sarapan maupun camilan saat malam. Kue dongkal dikenal juga dengan nama awug. Awug sendiri adalah jajanan khas dari Bandung, Jawa Barat. Namun sebenarnya terdapat perbedaan dari kue dongkal dan awug, yaitu bahan dasarnya yang berbeda.
“Kue dongkal sebenarnya makanan khas Jawa bukan Betawi, tapi namanya bukan dongkal, melainkan awug. Kalau awug itu memang sudah dari dulu bahannya dari beras, kalau dongkal khas Betawi tuh bedanya dia dari singkong. Karena singkong sekarang sudah jarang, jadinya pakai beras,” ujar Rizal Umami (20 tahun), seorang pedagang kue dongkal.
Namun keberadaan kue dongkal di tahun 2022 ini sangatlah sulit untuk ditemukan. Bachtiarudin Alam (38), pembeli kue dongkal yang akrab disapa Baba mengatakan “Susah banget sekarang mencari kue dongkal, saya udah muter-muter baru ketemu satu doang di sini, mau beli buat acara nanti malam,”.
ADVERTISEMENT
Menurut Rizal kue dongkal memang sudah jarang ada terutama di daerah Sawangan, Depok, Jawa Barat, karena pembuatannya yang cukup sulit dan masyarakat berpikiran lebih baik membeli daripada harus repot membuatnya. “Iya betul, kue dongkal sangat jarang ada, pertama karena yang bikin itu jarang yang bisa karena rada susah, sebenarnya sih gampang, tapi orang-orang lebih memilih beli, ga mau repot mungkin ya,” ucap Rizal.
Jajanan khas Betawi yang mulai terlupakan ini harus tetap dilestarikan supaya tidak punah. Karena makanan tradisional juga termasuk ke dalam budaya yang harus dijaga. Rizal menyampaikan harapannya supaya masyarakat bisa turut andil dalam menjaga dan mengenalkan kue dongkal ke generasi penerus.
“Harapan saya sudah pasti semoga dagangan saya laku, saya juga ingin punya usaha kue dongkal sendiri, karena ini kan masih ada bosnya lagi ya. Kalau untuk masyarakat, kita sebagai warga Indonesia tentunya harus menjaga kebudayaan kita ya, jangan sampai dilupakan apalagi sampai punah, nanti menyesal kalau sudah diakui negara lain. Dikenalin juga kue dongkal ini ke anak dan cucu kita. Semoga kue dongkal ini bisa tetap eksis di masyarakat,” tandas Rizal.
ADVERTISEMENT