Konten dari Pengguna

Self-Love vs Egois: Apa perbedaannya?

Farisa Julia Vitri
Mahasiswi Program Studi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 November 2024 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farisa Julia Vitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mengapa Self-Love Bukan Egoisme: Membedakan Cinta Diri dengan Kepentingan Pribadi

ADVERTISEMENT
Self-Love adalah sebuah perilaku positif berupa menerima dan menghormati diri sendiri. Self-Love sangat berkaitan dengan kesehatan mental karena dilakukan dengan melihat, memikirkan, serta memperlakukan diri sendiri sebaik mungkin. Karena itu, perilaku ini turut mendorong seseorang untuk memiliki pandangan positif sebagai bentuk penerimaan diri. Self-Love memang sangat penting untuk diri kita karena berkaitan langsung dengan Kesehatan mental yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Namun pernahkah kamu berfikir apakah selama ini yang kamu lakukan adalah benar self-love atau malah sikap egois yang di bentengi oleh iming-iming “Self Love”?
Penting untuk dicatat bahwa self-love bukanlah bentuk egoisme. Mencintai diri sendiri tidak berarti mengutamakan kepentingan pribadi di atas orang lain. Sebaliknya, self-love memungkinkan seseorang untuk lebih mampu mencintai dan menghargai orang lain dengan tulus. Akan tetapi memang prilaku self-love ini kerap disalah artikan oleh sebagian orang dalam situasi tertentu.
Nah, untuk mengetahui apa perbedaan antara self-love dengan sikap egois, yuk simak point-point penting berikut!
ADVERTISEMENT
https://www.freepik.com/free-vector/happy-smiling-woman-admiring-beautiful-reflection-mirror-proud-beauty-self-confidence-as-pretty-female-character-flat-vector-illustration-narcissism-self-love-psychology-concept_22343829.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=a3334953-e8f8-450e-9cda-e84beef1f638
Perbedaan pertama dapat terlihat dari segi tujuan. Self-Love memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Meningkatkan kualitas hidup bisa berarti menciptakan kehidupan yang seimbang, bahagia, sehat secara fisik, emosional, mental, maupun spiritual dengan cara menghargai, menerima, dan merawat diri sendiri. Tapi tentunya tidak merugikan orang lain yaa. Sedangkan prilaku egois, memiliki tujuan untuk mengutamakan keuntungan seseorang atau pribadi. Prilaku egois ini biasanya merugikan orang lain.
Kalo kamu nerapin sikap bodoamat ke lingkungan sekitar dengan harapan kamu udah berhasil nerapin sikap self-love, maka itu salah besar. Self-Love bukan berarti kita lupa dengan lingkungan sekitar tapi sebaliknya, self-love justru membangun sikap peduli dan menghargai orang lain disekitar kita. Karena sikap positif kita ke diri sendiri juga akan berpengaruh pada sikap kita terhadap lingkungan sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Self-Love dan egois jelas berbeda karena dampak dari keduanya yang saling bertolak belakang. Kalo kamu berhasil nerapin self-love, maka itu bakal berdampak positif ke diri kamu sendiri dan lingkungan sekitar kamu. Sebaliknya, kalo sikap egois yang kamu terapkan, maka dampak negatif yang akan diterima oleh diri kamu sendiri dan lingkungan sekitar.
Self-love adalah fondasi penting untuk membangun kesehatan mental dan kesejahteraan diri secara keseluruhan. Namun, penting bagi kita untuk mempraktikkannya dengan bijak, sehingga tidak berubah menjadi sikap egois yang justru merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan memahami perbedaan antara self-love dan sikap egois, kita dapat menanamkan sikap mencintai diri yang benar dan seimbang. Dan jangan lupa, mencintai diri sendiri bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang terus bertumbuh menjadi versi terbaik dari diri kita.
ADVERTISEMENT
Jadi, sudahkah kamu mempraktikkan self-love yang benar hari ini?