Konten dari Pengguna

Filosofi Humor ala Gus Dur dan 5 Dark Jokes-nya yang Tak Terlupakan

M Fatah Mustaqim
Penulis Lepas. Pernah Bergiat di Komunitas Omah Aksara Yogyakarta. Alumnus Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIPOL) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
18 Maret 2023 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Fatah Mustaqim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Foto: Paula Bronstein/Newsmakers by Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Foto: Paula Bronstein/Newsmakers by Getty Images
ADVERTISEMENT
Humor gelap atau dark joke bisa dilihat dari dua perspektif berbeda. Pertama, dark joke bisa dikatakan sebagai humor yang menyerempet bahaya, meminjam bahasa kiwari, dark joke adalah humor tepi jurang. Tidak jarang dark joke menyulut ketersinggungan karena dianggap melecehkan hingga berujung somasi bahkan pelaporan ke meja hijau. Namun dark joke juga bisa dilihat dari perspektif kedua yang lebih positif, yaitu humor gelap juga bisa menjadi metode atau cara yang elegan dan cerdas untuk melawan segala sesuatu yang dianggap tidak baik. Sebagai kritik atas keadaan yang tidak maslahat, misalnya.
ADVERTISEMENT
Omong-omong soal dark joke sepertinya tidak afdol jika melewatkan tokoh satu ini yang menurut saya tidak berlebihan jika dinobatkan sebagai Bapak Dark Joke Indonesia. Ya, siapa lagi kalau bukan mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Banyak sekali dark jokes dari mantan Presiden RI ke-empat itu yang tak terlupakan dan masih relevan dengan berbagai persoalan kekinian. Dark jokes atau humor-humor gelap ala Gus Dur kebanyakan mengandung kritisisme sosial. Gus Dur diakui mempunyai pandangan menarik dan bernas mengenai dunia lelucon. Ia berpandangan bahwa dunia lelucon atau humor juga bisa difungsikan sebagai gagasan bahkan filosofi perlawanan masyarakat sipil terhadap otoriterianisme negara.
Pada akhir dekade 1980-an, Gus Dur banyak berbicara dan menulis tentang suatu gagasan Melawan Melalui Lelucon di mana ia terinspirasi salah satunya oleh buku terkenal pada masa itu, Mati Ketawa Cara Rusia (1986). Gus Dur juga barangkali telah belajar banyak dari kakak seperjuangannya, Mahbub Djunaidi, sang maestro esai dan penulis kolom humor politik terbaik di Indonesia masa itu yang dengan cerdas menggunakan sketsa-sketsa humor spontannya untuk mengkritisi otoriterianisme kekuasaan. Di zaman otoriter, humor barangkali adalah satu-satunya modus komunikasi sosial yang seringkali luput dari sensor penguasa.
ADVERTISEMENT
Selain berbicara dan menulis tentang dunia lelucon yang populer kala itu, Gus Dur juga punya banyak dark joke yang diciptakannya sendiri secara spontan. Memang tidak dalam bentuk kolom tulisan, sebagaimana Mahbub Djunaidi, tetapi lewat ungkapan-ungkapan lisan dimana seringkali ia merespons berbagai persoalan secara spontan dengan satire yang kocak dan menggelitik. Sejauh yang saya ketahui, pada masa dulu tidak ada kecaman-kecaman yang meminta dark jokes Gus Dur dibatalkan karena dianggap melecehkan. Apa jadinya jika dark jokes Gus Dur baru terlahir di zaman sekarang, bisa-bisa sudah didemo berjilid-jilid.
Tetapi ternyata waktu telah membuktikan bahwa dark joke Gus Dur yang masih diingat dan didengar orang sampai kini nyaris tidak ada yang dianggap menghina orang ataupun kelompok tertentu. Buktinya sampai hari ini hampir tidak ada yang melaporkan dark joke Gus Dur hingga ke meja hijau kecuali satu kasus di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, pada 2020 silam tentang joke tiga polisi jujur, yang kemudian dengan segera dicabut laporannya karena desakan dan protes publik.
ADVERTISEMENT
Beberapa dark joke Gus Dur seakan sudah menjadi milik umum karena joke-nya yang ikonik, relevan dan nyelekit menyentil pihak yang menjadi objek humornya. Setidaknya sejauh yang saya ketahui dan saya favoritkan ada 5 dark jokes Gus Dur yang paling ultimate, kocak dan masih relevan hingga kini.
1. Dark Joke yang paling legendaris dan hampir semua orang tahu, tentu saja adalah joke Gus Dur tentang tiga polisi jujur, seperti yang sudah disinggung di atas tadi. Menurut Gus Dur, kita di Indonesia ini hanya akan menemukan tiga sosok polisi yang benar-benar jujur. Pertama patung polisi, kedua polisi tidur dan ketiga, Jenderal Hoegeng. Bukankah dark jokes Gus Dur ini masih relevan hingga saat ini?
ADVERTISEMENT
2. Tidak kalah kocak dan legendaris dari yang pertama adalah dark joke Gus Dur tentang penyebab bencana gempa bumi. Dark joke ini terlontar ketika suatu waktu Gus Dur bertandang mengunjungi lokasi bencana, konon seorang wartawan nyelenong bertanya kepada Gus Dur mengenai penyebab terjadinya gempa bumi. Merasa di luar kapasitasnya menjawab penyebab bencana alam, Gus Dur menimpali pertanyaan salah alamat sang wartawan itu dengan jawaban sarkastis dan sekenanya. Menurut Gus Dur gempa bumi terjadi karena Nyi Roro Kidul dipaksa pakai jilbab. Daaaggghhh, jawaban yang sangat telak dan tak terduga bagaikan pukulan KO Mike Tyson, bukan?
3. Ini adalah dark joke Gus Dur yang bisa dibilang sudah go-internasional alias mendunia. Suatu kali Gus Dur pernah membikin ketawa lepas Presiden Kuba, Fidel Castro dengan dark joke ini. Joke ini sudah lumayan masyhur, mungkin Anda juga sudah tahu. Ya, betul, mengenai tipe-tipe kegilaan presiden Indonesia. Menurut Gus Dur, Presiden Indonesia itu mempunyai tipikal masing-masing. Presiden pertama, Ir. Soekarno adalah presiden yang gila wanita, Presiden kedua Soeharto gila harta, Presiden ketiga, BJ. Habibie gila teknologi. Nah, kalau presiden ke-empat, tidak lain Gus Dur sendiri, kalau ini yang milih yang gila. Hahahaha.
ADVERTISEMENT
4. Dark joke Gus Dur yang paling favorit dan saya ingat betul karena sangat tajam mengkritik formalisme agama yang berlebihan. Suatu kali Gus Dur pernah ditanyai salah seorang kawannya yang bersedih mengapa banyak orang yang mengkafirkannya (maksudnya mengkafirkan Gus Dur). Seperti biasanya, tanpa diduga jawaban Gus Dur sungguh di luar dugaan banyak orang. Bukannya membela diri dan membantahnya dengan berapi-api, Gus Dur hanya menjawab dengan santai, begini; “Ya, kalau saya dikafirkan, gak papa, kan tinggal syahadat lagi.” Daaaghhh.
5. Dark joke Gus Dur terakhir yang saya favoritkan ini barangkali jika diungkapkan pada masa kini akan jadi kontroversi yang berlarut-larut karena dianggap terlalu sensitif, melecehkan perempuan, tidak peka terhadap keyakinan orang lain. Dark joke Gus Dur ini adalah tentang daging paling enak di dunia. Konon suatu kali Gus Dur tengah naik pesawat bersama sahabatnya, seorang romo pendeta. Kepada pramugari, kawan pendeta ini memesan menu daging babi. Gus Dur yang duduk di sebelahnya lantas ditawari daging babi pesanannya itu yang ia sebut sebagai daging paling enak di dunia. Gus Dur menolak tawaran pendeta kawannya itu karena Islam mengharamkan dirinya memakan babi.
ADVERTISEMENT
Merasa kasihan kepada Gus Dur, romo pendeta pun bilang “Sayang sekali, padahal daging babi adalah daging paling enak di dunia.” Gus Dur hanya terdiam saja tak menanggapinya sampai giliran balasan lebih telak segera akan ia lancarkan saat dirinya dan sang romo pendeta sampai di gerbang kedatangan bandara. Benar saja, ternyata Gus Dur sudah dijemput sang istri. Gus Dur pun menimpali dengan setengah mengejek, “Romo, saya sudah dijemut istri saya, lho. Lha mana istrinya Romo?,” tanya Gus Dur setengah mengejek. “Maaf Gus, saya tidak beristri,” jawab romo pendeta. “Waduh, sayang sekali padahal itu daging paling enak sedunia,” tandas Gus Dur meng-ulti sang romo. Alhasil skor pun imbang satu-satu. Gus Dur satu, sang Romo satu. Impas!
ADVERTISEMENT