Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Potensi Masyarakat Madani di Indonesia: Dari Demokrasi ke Toleransi Sosial
12 November 2024 7:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Fathir muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat madani sejatinya merupakan karakter yang dimimpi-mimpikan setiap negara bahkan Indonesia. Namun dalam realitanya seringkali dihadapkan oleh banyaknya tantangan yang dihadapi oleh suatu negara dalam mewujudkan konsep masyarakat madani tersebut. Konsep ini mengacu pada tatanan kehidupan bermasyarakat yang demokratis, beradap, beretika, dan berkeadilan.
ADVERTISEMENT
Salah satu karakteristik masyarakat madani adalah menjunjung tinggi hukum dan norma yang ada di masyarakat, serta menjunjung tinggi niali-nilai toleransi antar umut. Masyarakat madani juga memprioritaskan kesetaraan, kebebasan ruang publik, supremasi hukum, dan keadilan sosial.
Di Indonesia, keragaman yang luas merupakan kelebihan tersendiri yang dapat menjadi modal utama dalam meraih atau menciptakan masyarakat yang madani. Pada pasal 28E ayat (3) UUD 1945 menjamin hak setiap individu atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, yang merupakan salah satu indikator kebebasan di negara demokratis.
Namun, seiring perkembagan zaman dan teknologi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia tentunya tidaklah sedikit. Salah satunya adalah maraknya prilaku-prilaku ujaran kebencian didalam masyarakat, yang seringkali diperparah oleh para pemuka-pemuka agama yang kerapkali mengisi dakwah dengan konten yang menyesatkan dan penuh kebencian. Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip masyarakat madani yang mengedepankan toleransi dan saling menghargai.
ADVERTISEMENT
Selain itu, korupsi masih menjadi masalah besar dalam perpolitikan Indonesia. Korupsi tidak hanya merusak sistem hukum tetapi juga memberikan hambatan terhadap pembangunan berkelanjutan. Korupsi merupakan pelanggaran etika yang tentu tidak selaras dengan tatanan masyarakat madani yang beretika dan beradap.
Untuk menghadapi masalah intoleransi, salah satu solusi yang bisa digunakan adalah memperbanyak dialog antar agama yang menghadirkan para tokoh atau pemuka agama untuk membangun kesadaran dan motivasi dalam menciptakan toleransi.Media sosial juga dapat digunakan sebagai tempat dalam mengkampanyekan pencegahan terhadap prilaku-prilaku radikalisme.
Dalam hal korupsi, transparansi anggaran dan pengelolaan yang lebih baik adalah langkah konkret yang bisa diambil. Kemudian Pemerintah harus menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki potensi besar menjadi masyarakat madani Namun, tantangan seperti radikalisasi dan korupsi harus segera diatasi. Dialog antaragama, transparansi publik dan berbagai solusi lainnya adalah kunci dalam mengoptimalkan potensi tersebut, sehingga Indonesia dapat benar-benar mewujudkan masyarakat madani yang adil dan beradab.